advertise-scroll to continue

7 Tips Melatih SPB dan SPG Untuk Kesuksesan Bisnis

Melatih SPG dan SPB

Banyak orang yang beranggapan bahwa bekerja sebagai SPG dan SPB itu tidak membutuhkan skill khusus dan hanya membutuhkan penampilan yang menarik. Padahal pekerjaan ini sangat membutuhkan skill komunikasi bisnis yang baik.

Menurut Magnate.id, Sales promotion boy (SPB) dan sales promotion girl (SPG) bertugas mempromosikan produk dan harus memiliki skill komunikasi yang baik. Mereka akan berhadapan secara langsung dengan pelanggan dan  apa yang mereka katakan atau presentasikan seolah akan merepresentasikan produk perusahaan secara keseluruhan.

Oleh sebab itu, SPB dan SPG harus dipilih dan dilatih dengan baik, sehingga mereka mampu menyampaikan pesan dari promosi perusahaan ke konsumen potensial dan pada akhirnya membuat konsumen potensial tersebut mau membeli produk perusahaan.

Berikut ini beberapa tips melatih SPB dan SPG dengan baik untuk kesuksesan bisnis:

1. Berikan Briefing yang Mencukupi

Ada banyak istilah untuk karyawan yang memiliki jobdesk seperti SPG dan SPB. Beberapa diantaranya adalah account officers, telemarketers, financial advisors (biasanya di industri perbankan) atau hanya sales biasa. Namun, terlepas dari apapun istilahnya, biasanya mereka gagal mendapatkan konsumen karena gagal dalam meyakinkan mereka untuk membeli produk perusahaan.

Konsumen tidak yakin terhadap produk perusahaan biasanya karena penyampaian sales yang kurang meyakinkan. Langkah pertama untuk membuat penyampaian sales terdengar meyakinkan adalah dengan membuat sales tersebut yakin kalau produk yang dijual perusahaan bagus.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memberikan briefing tentang produk yang mencukupi kepada sales. Bahkan, kalau perlu biarkan sales mencoba tester atau produk tersebut secara langsung. Kalau mereka yakin produknya bagus, mereka akan dengan semangat menceritakannya kepada konsumen potensial. Pada akhirnya lambat laun konsumen tersebut akan yakin pada produk Anda.

2. Memilih Perusahaan Pelatihan yang Baik

SPG dan SPB membutuhkan banyak keahlian yang terkait dengan komunikasi bisnis, seperti komunikasi verbal, bahasa tubuh, cara mengenali dan mengikuti gaya berbicara pelanggan, sampai cara menciptakan “rasa butuh” pelanggan terhadap produk yang dijual.

Untungnya, saat ini sudah ada perusahaan yang menyediakan pelatihan public speaking. Perusahaan seperti ini biasanya tidak hanya mencakup pelatihan public speaking untuk konsumen individu, tetapi juga untuk pelanggan dari perusahaan yang ingin memperbaiki skill komunikasi karyawannya.

Saat memilih perusahaan pelatihan ini, pastikan Anda tidak hanya memperhatikan biaya, tetapi juga kurikulum pembelajaran yang mereka buat. Pastikan kurikulum tersebut cukup untuk memenuhi skill yang dibutuhkan oleh SPG dan SPB, khususnya bagi yang masih baru.

Kalau bisa, pastikan kurikulum tersebut disampaikan oleh seorang praktisi yang sudah lama berkecimpung di dunia penjualan, disampaikan dengan bahasa praktikal dan sederhana serta telah menyesuaikan dengan attention span yang dimiliki oleh peserta.

3. Buddy System

Acap kali SPG dan SPB ditempatkan pada daerah yang paling membutuhkan. Sistem ini tidak salah, namun sebaiknya SPG dan SPB baru tersebut ditempatkan bersama SPG dan SPB yang telah senior. SPG senior ini bukan hanya sembarang senior. Pastikan mereka memiliki skill leadership yang bagus, mampu mengayomi, melatih dan mengawasi bawahannya.

Buddy system seperti ini akan menekan biaya pelatihan dan marketing yang harus perusahaan Anda keluarkan. Sebab, SPG dan SPB baru akan secara otomatis mendapatkan pelatihan secara praktik dan diawasi secara langsung oleh senior mereka.

4. Mengkombinasikan Training Bersama dan Individu

Perusahaan umumnya menyelenggarakan training dengan konsep konferensi atau seminar. Konsep ini jelas tidak memakan biaya dan waktu yang banyak. Sekali tepuk, dua nyamuk tumbang. Akan tetapi, sisi negatifnya adalah perusahaan atau konsultan tidak bisa memahami keunikan skillset dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dari tim penjualan.

Padahal, mendengarkan suara setiap sales secara individu juga penting bagi perusahaan karena bisa menjadi masukan dalam strategi pemasaran sekaligus supaya sales bisa merasa dihargai. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mengombinasikan sistem training bersama dengan konferensi atau seminar dengan training sales secara individu.

Kelemahannya adalah sistem training seperti ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dan tenaga kerja yang lebih banyak. Solusinya adalah, Anda bisa menyewa jasa konsultan dari luar perusahaan, serta membagi jadwal pelatihan yang berbeda untuk wilayah penjualan yang berbeda. Misalnya, diklat untuk sales area Yogyakarta pada hari Rabu, sementara sales area Sleman sabtu begitu seterusnya.

5. Pelatihan Dengan Sistem Blended Learning

Mau tim sales perusahaan Anda lebih ahli lagi? Maka sebaiknya Anda mengaplikasikan sistem pelatihan blended learning dan tidak hanya dengan seminar atau one on one hearing saja. Dalam sistem blended learning, Anda akan mencampurkan beberapa sistem pembelajaran, seperti:

  1. Seminar dan Webinar.
  2. Focus Group Discussion (FGD) dan Leaderless Group Discussion (LGD). FGD dan LGD bertujuan supaya masing-masing SPG dan SPB dapat menyuarakan masalahnya masing-masing dan berdiskusi untuk menemukan solusinya sekaligus.
  3. Praktik. Praktik di sini bukan praktik yang langsung terjun ke lapangan, melainkan praktik 1 per satu di depan rekan sejawat dan atasan. Tujuannya adalah supaya tim bisa mengidentifikasi apa kelebihan seseorang dan bagaimana cara memaksimalkannya.
  4. Tugas.

Pastikan juga Anda menggunakan media pembelajaran yang berbeda, seperti video (audio visual), audio, praktik atau bahkan film. Hal ini karena setiap orang pasti memiliki metode belajar yang berbeda dan adanya media pembelajaran seperti film, akan membuat proses pelatihan menjadi lebih menarik.

Lebih dari poin 4, pelatihan SPG dan SPB dengan sistem blended learning ini pastinya membutuhkan sumber daya yang lebih banyak. Akan tetapi, positifnya adalah sistem pembelajarannya bisa menjangkau ke semua orang dengan metode pembelajaran yang berbeda.

6. Lakukan Pelatihan Secara Rutin

Percayalah bahwasannya salah satu faktor yang membuat karyawan bagus tetap bekerja di perusahaan Anda adalah karena perusahaan tersebut menyediakan ruang untuk meningkatkan skill pribadi mereka.

Salah satunya adalah dengan pelatihan ini. Pelatihan yang rutin, bisa jadi memang akan membuat biaya yang akan ditanggung perusahaan akan naik, namun hal ini bisa diganti dengan perusahaan yang tidak perlu melakukan rekrutmen tambahan lagi atau kehilangan tenaga kerja bagus.

Pelatihan terhadap SPG dan SPB dapat dilakukan sebulan sekali atau bahkan setahun sekali. Namun alangkah lebih baik, jika perusahaan Anda dapat mendorong terjadinya micro-training selama 10 menit per hari. Tujuannya supaya sales teringat kembali mengenai skill yang telah dilatih sebelumnya dan bisa menerapkannya hari itu juga.

7. Melatih Sales Sesuai Kemampuan Mereka

Pelatihan untuk junior sales pasti berbeda dengan senior sales. Jika junior sales lebih fokus mengenai bagaimana komunikasi pemasaran yang baik dengan konsumen dan menarik konsumen potensial, maka Anda bisa memberikan pelatihan mengenai bagaimana cara mengidentifikasi konsumen potensial tersebut kepada senior sales. Dengan demikian, skill senior sales bertambah sehingga ke depannya bisa naik jabatan menjadi supervisor atau bahkan manajer.

Rio Brian

Rio Brian adalah content writer, editor, dan sekaligus co-admin di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar pada bisnis online, social media, dan blogging.

Leave a Comment