Project Natick ~ Proyek Pusat Data “Bawah Air” yang Inovatif dari Microsoft

Advertisement - Scroll to Continue
Project Natick
Image dari Jomtenet.com

Saat ini kebutuhan akan internet sudah semakin tinggi. Hal ini juga tampak dari semakin banyaknya pembangunan pusat data yang dapat menyupalai kebutuhan akan akses internet yang memadai di seluruh dunia. Salah satu perusahaan yang dinilai paling getol melihat peluang ini adalah Microsoft. Sebagai salah satu pioneer perkembangan teknologi di dunia, Microsoft tentunya juga tertarik untuk mengembangkan teknologi pusat data yang lebih baik.

Sebagai informasi, salah satu masalah terbesar yang sering dihadapi dalam pengembangan pusat data adalah penyediaan fasilitas pendingin. Hal ini dikarenakan pada pusat data terdapat banyak sekali server komputer yang terus bekerja tanpa henti dan menghasilkan panas yang luar biasa. Oleh karena itu pihak pengembang membutuhkan fasilitas pendingin yang tidak sedikit.

Permasalahannya adalah, teknologi fasilitas pendingin yang ada saat ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. Selain itu juga dibutuhkan sumber energi yang tentunya berimbas pada kondisi lingkungan.

Artikel lain: Menilik Lebih Jauh Teknologi Internet Cepat LTE

Tantangan inilah yang ingin dijawab oleh #Microsoft lewat Project Natick. Project Natick merupakan sebuah inovasi pembangunan pusat data yang berada di bawah laut. Tujuannya tentu untuk mengurangi panas sekaligus meningkatkan kinerja dari server pusat data. Selengkapnya tentang Project Natick, telah kami rangkum pada artikel di bawah ini.

Keuntungan Membangun Pusat Data Bawah Laut

Seperti yang telah diungkap sebelumnya, dalam sebuah pusat data dibutuhkan fasilitas pendingin yang memadahi. Hal ini karena tingkat suhu panas yang dihasilkan cari server komputer begitu besar. Melalui Project Natick, diharapkan nantinya pusat data tidak lagi membutuhkan fasilitas pendingin yang terlalu besar. Dengan kondisi bawah laut yang memang sudah dingin, tentunya sangat bermanfaat untuk menstabilkan suhu server data.

Selain itu keuntungan yang bisa didapatkan adalah dalam hal peningkatan kinerja pusat data. Seperti diketahui saat ini kebanyakan pusat data dikembangkan di daerah yang jauh dari pemukiman atau pusat keramaian masyarakat. Dan seiring dengan perkembangan infrastruktur, semakin banyak pula pusat keramaian yang dibangun di area dekat pantai.

Dengan adanya pusat data yang dibangun di laut, tentunya akses yang didapatkan oleh pengguna juga akan meningkat karena semakin dekat dengan pusat data. Selain itu penggunaan dari teknologi pusat data bersistem submersible ini juga bisa dimanfaatkan dalam kepentingan darurat seperti adanya bencana alam. Bahkan menurut pihak Microsoft, sistem submersible juga dipercaya memberikan respon yang lebih cepat dibanding #teknologi pusat data yang ada saat ini.

Dalam hal penyediaan energi, tim Project Natick juga mengembangkan sebuah teknologi turbin yang memanfaatkan arus laut. Dengan begitu turbin tersebut nantinya bisa menjadi suplai energi listrik yang alami bagi server pusat data. Hal ini tentu menjadi kombinasi yang sempurna untuk menciptakan lingkungan pusat data yang baik.

Project Natick Sudah Mulai Diuji Coba

Dalam informasi yang beredar saat ini, Project Natick sudah mulai diuji coba lewat sebuah prototype kapal yang diberi nama Leona Philpot. Leona Philpot merupakan  kapal yang telah dimodifikasi untuk keperluan pembangunan pusat data #internet. Di dalamnya juga telah ditanamkan berbagai sensor, seperti sensor tekanan, kelembaban, gerakan dan berbagai sensor lain untuk lebih memahami kondisi riil yang ada di bawah laut.

Baca juga: 7 Tokoh Inisiator Kemajuan Teknologi Internet

Proyek yang dilaksanakan di perairan Samudera Pasifik, lepas pantai California Tengah, Amerika Serikat tersebut bahkan kabarnya berhasil mencatat perkembangan di luar dugaan. Awalnya yang menjadi kekawatiran tim Microsoft adalah akan terjadi kebocoran pada fasilitas pusat data. Namun ternyata setelah beberapa hari berjalan, kekawatiran tersebut tidak terjadi. Justru pencapaian dalam hal efektivitas kinerja server melebihi ekspektasi tim pengembang Microsoft. Hal ini membuat tim merasa lebih optimis akan pembangunan pusat data bawah laut ini dalam beberapa waktu mendatang.

Saat ini kapal Leona Philpot masih dioperasikan pada kedalaman 9 meter di bawah permukaan air laut Samudera Pasifik. Jika memang Project Natick bisa segera direalisasikan, maka prototype yang telah dibuat akan dikembangkan lagi dalam skala yang lebih besar. Setidaknya kapal pusat data ini akan diupgrade hingga 3 kali lebih besar.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment