advertise-scroll to continue

Porter.id ~ Startup Jasa Logistik Padukan Layanan Outsourcing dan Konservatif 

porter.id
Image dari e27.co

Pertumbuhan dan kebutuhan logistik setiap tahunnya memang terpantau terus meningkat rata-rata sebesar 15%. Hal ini sendiri diprediksi disebabkan oleh meningkatnya masyarakat kelas menengah dan juga konsumsi masyarakat. Menurut Zaldy Ilham Masita sendiri, Presiden Asosiasi Logistik Indonesia jumlah kebutuhan logistik ini diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya.

Dari sinilah Richard Cahyanto menangkap peluang dan kemudian mengajak teman-temannya untuk membangun sebuah platform inovatif soal logistik. Melalui bendera PT Porter Primalayan Indonesia, pada bulan Oktober 2015 yang lalu lahirlah platform Porter.id. Lalu seperti apakah platform Porter.id ini sebenarnya? Beriktut ulasanya.

Pendirian Porter.id

Pendirian Porter.id yang dilakukan bulan Oktober 2015 ini dipelopori oleh Richard Cahyanto, Anthony Sadeli dan Jessica Hendrawidjaja. Sebagai sebuah #startup yang bergerak di bidang on-demand logistics, Porter.id menargetkan klien dengan cakupan yang sangat luas. Maka dari itu semua perusahaan dan bisnis yang membutuhkan layanan logistik, maka Porter.id akan siap melayaninya.

Menurut Richard sekarang ini jasa logistik yang robust dan reliable pastinya akan selalu dibutuhkan setiap usaha, baik jenis usaha konservatif maupun #ecommerce. Namun sayangnya hingga saat ini menurut Richard belum ada jasa logistik yang demikian.

Artikel lain: Handy Mantis ~ Menilik Perkembangan Startup Jasa Kurir Barang Aneka Keperluan

Harga Transport yang Murah

Dengan menggunakan Porter.id, menurut Richard konsumen akan mendapatkan harga yang lebih murah dan terjangkau. Mengapa bisa demikian? Sebab menurut Richard, Porter.id akan melakukan pelayanan dengan armada kendaraan roda dua. Nah dari hal inilah maka barang yang diantar di wilayah Jadetabek ini bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah.

Harga murah yang bisa didapatkan konsumen dari Porter.id ini sendiri diperoleh dari rancangan model bisnis secara keseluruhan dan juga dari kepercayaan dari klien yang sudah ada. Jadi harga murah ini bukan berasal dari prinsip ‘bakar uang’. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Richard dengan contoh sebuah kasus pengantaran barang dari satu tempat ke tempat lain dimana harga mahal akan muncul saat armada hanya mengantar barang sekali jalan.

Namun di Porter.id melalui sistem yang telah teruji seperti fitur live tracking dan delivery management system Richard memastikan bahwa setiap armadanya akan tetap mengantar barang dengan dua arah sekaligus. Nah dari sinilah harga lebih efisien bisa diperoleh konsumen porter.id.

Kriteria Potrer, Sang Pengantar Barang

Sang porter atau pengantar barang yang bergabung dengan Porter.id ini sendiri sudah ada 50 armada, dimana di akhir 2016 ini Richard mentargetkan 300 armada bisa bergabung. Untuk tahap awal usaha startup Porter.id ini Richard sengaja tidak memperbanyak jumlah armadanya terlebih dahulu. Sebab dengan porter yang ada sekarang saja yang didukung system delevery network yang sudah teruji, Richard sangat optimis bisa mencover semua klien.

Pendapatan yang bisa diperoleh sang porter dari Porter.id sangat fair yaitu tergantung intensitas mereka mengirim barang. Jadi semakin rajin porter mengirim barang, maka semakin banyak pula penghasilan atau pendapatan yang bisa ia terima. Dalam hal pendapatan ini sendiri Richard mengklaim bahwa jumlah penghasilan porter (pengantar barang) selalu berada di atas Upah Minimun Regional (UMR) Jakarta. Sedangkan untuk porter, sang pengantar barang yang mau bergabung dengan porter.id maka mereka diharuskan melewati seleksi dan pelatihannya terlebih dahulu.

Pelayanan yang Berkelanjutan

Untuk membuat startup-nya mampu beroperasi secara berkelanjutan, maka Richard yang berposisi sebagai Co-Founder dan CEO Porter.id ini menyatakan bahwa ia ingin membuat pelayanan yang berkelanjutan. Maksudnya pelayanan yang berkelanjutan adalah jika ada satu perusahaan yang memakai jasa Porter.id maka ia akan mengusahakan klien bisa cocok dengan layanannya.

Saat klien sudah puas dengan layanan Porter.id ini maka ia akan menggunakan jasa Porter.id kembali untuk pengiriman lainnya yang bisa jadi lebih besar dan lebih luas wilayahnya. Selain dengan mengusahakan pelayanan yang berkelanjutan, Ricard juga membuat pengiriman jenis barang baik dari makanan, alat elektronik ataupun dokumen untuk siap dilayani Porter.id.

Baca juga: Qlue Jek ~ Layanan Jasa Antar Barang Berbasis Drone Karya Anak Bangsa

Investasi Porter.id

Untuk membangun Porter.id ini Richard mengakui bahwa ia mengeluarkan investasi hingga lebih dari Rp1 miliar. Dana yang besar ini sendiri didapat dari para pendiri dan juga angel investor. Dari pendanaan ini Richard mengaku Porter.id masih dijalankan dalam tahap bootstrapping. Meski demikian dengan adanya kemungkinan beberapa Venture Capital yang akan masuk untuk tahap Seed, Richard berharap bisnis startup yang dibangunnya ini bisa lama dan berusia panjang.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment