advertise-scroll to continue

Pernah Gagal 199 Kali, Pria Ini Berhasil Kembangkan Bisnis Keripik Buah Beromzetnya Ratusan Juta 

Image dari Batikimono.com
Image dari Batikimono.com

Menjalankan bisnis tidak akan bisa mencapai pada titik keberhasilan jika Anda mudah menyerah. Kegagalan demi kegagalan bukanlah halangan untuk menyegerakan kesuksesan Anda. Inilah yang nampaknya menjadi pedoman bagi Jayadi, seorang pengusaha kripik semangka asal Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Betapa tidak, dalam menjalankan bisnisnya, tak kurang dari 199 percobaan yang ia lakukan bisa dibilang gagal.

Dengan kegagalan sebanyak itu, jika bukan orang yang bermental baja, tentu saja akan mengundurkan niatnya untuk berbisnis. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Jayadi, ia tetap berusaha sampai bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Penasaran dengan kisahnya? Simak di bawah ini.

Awal Menekuni Bisnis Keripik Buah

Pada awalnya Jayadi sebenarnya bukanlah pelaku bisnis keripik buah. Ia hanyalah seorang yang memiliki bengkel mesin bubut di rumahnya. Setiap hari ia akan berkutat dengan permesinan, kebanyakan dari pelangannya adalah para pengusaha makanan ringan dan minuman kemasan.

Dari sini, Jayadi melihat #peluang bisnis bagus yang ada di depan matanya. Ia berpikir, kenapa tidak membuat mesin sendiri kemudian digunakan untuk memproduksi makanan ringan atau camilan dari buah sendiri, bukankah itu sangat menguntungkan.

Artikel lain: Makaroni Ngehe ~ Nama Nyeleneh Berujung Kesuksesan Bisnis Camilan Pedas

Karena ia sebenarnya tidak mempunyai pengalaman sama sekali dalam #bisnis kuliner makanan ringan seperti ini, ia sempat ragu untuk memulainya. Namun dengan tekad yang bulat, ia kemudian membuat sebuah mesin produksi makanan ringan sendiri. Akhirnya, ia pun memiliki mesin produksi sendiri dan memutuskan untuk membuat makanan ringan dari buah dengan pertimbangan buah sangat mudah didapatkan di daerah sekitarnya.

Kegagalan Tidak Membuat Jayadi Patah Semangat

Dengan memiliki mesin produksi sendiri, tak lantas membuat usaha baru Jayadi berjalan dengan lancar. Kegagalan demi kegagalan terus terjadi ketika masih dalam tahap percobaan. Mental Jayadi di sini tampaknya diuji dengan serius. Tak kurang Jayadi menghitung pernah mengalami kegagalan sebanyak 199 kali.

Baru pada percobaan yang ke 200, Jayadi merasa puas dan hasil produksinya benar-benar layak konsumsi dan juga secara kesehatan bisa dipertanggungjawabkan. Masalah produksi kala itu bisa teratasi dengan baik, namun tidak demikian dengan pemasaran bisnis keripik buah. Keripik nanas dan nangka yang ia pasarkan harganya jeblok di pasaran.

Dan keadaan ini diperparah dengan kenyataan bahwa camilan sejenis sudah lebih dulu muncul di pasaran, pendek kata camilan keripik buah Vigour milik Jayadi tidak mampu bersaing di pasaran. Kegagalan demi kegagalan yang dialami Jayadi tidak membuatnya patah semangat, ia terus maju dan mencari inovasi pada produknya.

Inovasi Membuat Bisnis Semakin Laris

Berbekal tekad yang kuat, Jayadi terus berusaha menemukan inovasi untuk mendongkrak bisnis keripik buah yang baru ia tekuni tersebut. Akhirnya usahanya membuahkan hasil yang sangat luar biasa, disaat para pesaingnya belum mampu membuat camilan keripik buah dengan kadar air yang tinggi, Jayadi mampu melakukannya. Jayadi berhasil menaklukkan semangka untuk dijadikan camilan kering. Dari sinilah kemudian nama Jayadi dan merek bisnis keripik buah Vigour berkibar dan semakin terkenal.

Permintaan pun semakin hari semakin tinggi. Dulunya bisnis keripik buah miliknya hanya mempekerjakan belasan orang, kini Jayadi telah mempekerjakan 45 orang, dan bahkan lebih. Dalam sehari, mesin produksi Jayadi yang berjumlah empat buah, mampu memproduksi sekitar 120 kg keripik.

Keripik tersebut tidak hanya dipasarkan di daerah Batu saja, namun kota-kota besar di Jawa Timur pun juga banyak yang menjualnya. Bahkan permintaan di luar Pulau Jawa pun juga sangat banyak, seperti di Sulawesi, dan Kalimantan.

Baca juga: Kenalan dengan Reza Nurhilman, Juragan Keripik Pedas Maicih

Untuk keripik yang ia produksi, dalam setiap bulan rata-rata menghasilkan omzet sekitar Rp. 350 juta, itu belum termasuk minuman sari buah atau kue kecil lainnya. Meskipun bisnis keripik buahnya terbilang sudah berjalan dengan baik, namun impianya tidak pernah pudar begitu saja.

Jayadi ingin suatu saat memiliki tempat usaha yang besar, lengkap dengan semua peralatan. Dan semua produksi akan difokuskan pada satu lokasi saja, untuk memudahkan prosesnya. Namun keinginan itu menurutnya masih jauh, untuk saat ini ia tetap fokus dulu untuk menjalankan bisnis yang ada.

Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

5 thoughts on “Pernah Gagal 199 Kali, Pria Ini Berhasil Kembangkan Bisnis Keripik Buah Beromzetnya Ratusan Juta ”

  1. Itulah yang disebut sebagai jiwa pengusaha/pebisnis sejati. Mereka tidak akan menyerah meskipun mengalami kegagalan berkali-kali. Salah satunya pak Jayadi, walaupun beliau mengalami kegagalan hingga 199 kali tapi tetap semangat dan terus mencoba. Hasilnya, beliau pun kini bisa merasakan omzet ratusan juta dari bisnis yang beliau bangun. Benar-benar inspiratif dan layak dicontoh.

    Reply
  2. Kisah perjalanan hidup Pa Jayadi yang tidak pernah menyerah oleh kegagalan yang begitu banyak, seharusnya membuat kita malu yang baru gagal beberapa kali saja sudah menyerah..

    Semoga kisah inspiratif ini bisa memotivasi kita untuk tetap bagkit dari setiap kegagalan…

    Reply
  3. Wah , baru tahu kalau ada kripik semangka soalnya didaerah saya belum ada produksi kripik dari buah semangka. Bisa jadi motivasi ini, dengan pengalaman gegagalan sampai 199 kali.

    Reply
  4. Salut dengan mental baja Pak Jayadi.
    Pak Jayadi layak dijadikan inspirasi saya sebagai pelaku baru wirausaha kecil.

    Reply

Leave a Comment