Performa Menurun, Samsung Diisukan Pecah Perusahaan. Benarkah?

Advertisement-Scroll to Continue
samsung
Image dari Christianitydaily.com

Sudah cukup banyak artikel yang dimuat di situs ini yang membicarakan perihal perkembangan perusahaan teknologi Samsung. Perusahaan yang dikenal luas menjadi produsen dari perangkat ponsel pintar populer, Samsung Galaxy ini, memang sedang berada di masa sulit terutama menjelang akhir tahun 2016.

Ketika beberapa pesaing lain terbilang cukup sukses merilis produk terbarunya, namun tidak dengan perusahaan asal negeri gingseng Korea. Samsung justru harus gigit jari paska terjadinya gagal produksi seri Samsung Galaxy Note 7.

Dari situlah kemudian muncul isu bahwa, dalam beberapa waktu mendatang perusahaan Samsung akan mengalami “perpecahan”. Namun bukannya perpecahan dalam konteks internal, perpecahan ini lebih bersifat struktural dari sisi badan perusahaan tersebut.

Buntut Kasus Gal Note 7

Pada tanggal 29 November kemarin, secara resmi perusahaan Samsung Elektronik mengeluarkan keputusan besar terkait dengan rencana adanya pemisahan struktural perusahaan. Hal ini mencuat paska terjadinya gagal produksi dari seri Galaxy Note 7 yang kabarnya memberikan kerugian dalam jumlah luar biasa besar.

Rencana pemecahan perusahaan ini, secara umum akan dibagi menjadi dua. Jika sebelumnya semua kepentingan dijalankan dalam satu perusahaan induk, nantinya akan ada dua perusahaan Samsung yakni perusahaan operasional serta perusahaan induk itu sendiri.

Artikel lain: Paska Tragedi Galaxy Note 7, Samsung Tenggelam Apple Gemilang

Disampaikan bahwa, menurut laporan keuangan pada Kuartal ketiga tahun 2016, jumlah profit operasional Samsung menurun tajam. Hingga akhir bulan November ini, Samsung baru mencatatkan jumlah profit tak kurang dari 4,5 miliar dollar atau dalam kurs rupiah saat ini setara dengan Rp60,9 triliun.

Secara matematis, jika dibandingkan dengan perolehan yang didapat pada kuartal ketiga tahun 2015 silam, Samsung terpuruk sebanyak 30%. Dan ini menjadi catatan merah bagi perusahaan, bahkan merupakan yang terburuk selama 2 tahun terakhir.

Banyak pihak yang berspekulasi bahwa ini bisa menjadi pertanda buruk perusahaan Samsung dan akan mengalami kemunduran besar di tahun 2017. Dari banyaknya ulasan buruk yang diberikan oleh pengamat, tak pelak memicu kekawatiran dari berbagai pihak utamanya mereka yang terlibat langsung dengan sisi finansial perusahaan, dalam hal ini para investor.

Solusi Kecemasan Para Investor

Seperti yang telah di sampaikan sebelumnya, tidak hanya publik saja yang terpengaruh dari kejadian turunya angka penjualan serta berbagai kasus yang menimpa perusahaan Samsung. Dari pihak internal termasuk para investor, juga merasa khawatir nantinya uang yang telah ditanam di perusahaan mengalami penyusutan.

Salah satunya yang cukup lantang menyuarakan dorongan bagi perusahaan Samsung adalah Elliot Associates. Elliot Associates sendiri merupakan pemegang saham Samsung sebesar 0,6 persen.

Dalam pernyataannya, perwakilan Elliot Associates menyampaikan bahwa akan lebih baik bagi perusahaan untuk mengambil langkah cepat demi menyelamatkan keberlangsungan bisnis Samsung. Oleh karena itu, usulan yang diberikan Elliot Associates adalah dengan membagi perusahaan menjadi dua, perusahaan operasional dan perusahaan Induk.

Disampaikan bahwa, nantinya dengan melakukan pembagian perusahaan, Samsung dapat memperoleh sejumlah hal positif terutama yang berkaitan dengan investor. Secara detail, pembagian perusahaan dapat memberikan deviden spesial kepada para investor sebesar 27 miliar dollar atau sekitar Rp365 triliun. Bagi para investor, hal ini tentu dapat menjadi “hiburan” di tengah rasa was-was yang mereka rasakan.

Selain memberikan masukkan dalam hal pembagian tubuh perusahaan, Elliot Associates juga menyampaikan saran lain yakni untuk menunjuk 3 anggota direksi baru yang bersifat independen. Hingga saat ini memang mayoritas anggota direksi perusahaan Samsung diisi oleh kalangan dalam.

Dengan adanya penambahan direksi independen, diharapkan kepercayaan investor juga tetap tumbuh sembari perusahaan mempersiapkan beragam strategi untuk mengembalikan stabilitas bisnis.

Baca juga: Akibat Kasus Baterai Terbakar, Samsung Peringatkan Pengguna Segera Tukarkan Galaxy Note 7 Miliknya

Langkah Cepat Samsung

Setelah mendapatkan usulan dari Elliot Associates, jajaran direksi Samsung langsung memberikan respon dengan melakukan langkah pendekatan kepada seluruh pemegang saham. Kabarnya, langkah pendekatan ini akan dilakukan dengan menggelar conference call dengan para pemegang saham pada hari ini.

Ketika nantinya pembicaraan telah selesai dilakukan bersama para investor, maka Samsung baru bisa memberikan keputusan terkait dengan opsi pemecahan perusahaan dan pemberian saran lain.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Performa Menurun, Samsung Diisukan Pecah Perusahaan. Benarkah?”

  1. Dulu perusahaan Nokia yang harus rala pasarnya tergusur oleh perusahaan Samsung,sekarang giliran perusahaan Samsung yang mulai di rundung kecemasan.

    Reply

Leave a Comment