10 Penyebab Kegagalan Usaha & Cara Analisis Kelayakan Usaha

Advertisement-Scroll to Continue
Penyebab Kegagalan Usaha

Mengetahui penyebab kegagalan usaha sejak dini adalah sebuah keuntungan tersendiri agar kita bisa menemukan cara untuk mengantisipasinya. Memang kegagalan dalam dunia usaha merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja, tapi kita juga memanimalisir kegagalan tersebut dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemecahan masalah.

Banyak yang menyarankan calon pengusaha untuk segera menghabiskan ‘jatah gagal’, namun tidak ada seorang pun yang tahu berapa banyak ‘jatah gagal’ yang bisa terjadi pada seseorang. Motivator bisnis pandai berbicara soal ini, tapi di dunia nyata, kitalah yang mengalaminya. Itulah alasan mengapa kita perlu mempelajari penyebab kegagalan usaha, baik usaha baru, lama, kecil, besar, yang terjadi pada orang lain agar kegagalan yang sama tidak terjadi pada bisnis kita di masa mendatang.

Namun, yang terpenting bukanlah hanya mengetahui penyebab kegagalan usaha tersebut tapi bagaimana kita bisa kembali bangkit dari kegagalan tersebut. Melakukan evaluasi, perbaikan, dan menata kembali bisnis yang dijalankan memang harus dilakukan terus menerus agar tetap bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan bisnis.

10 Penyebab Kegagalan Usaha yang Paling Umum

Penyebab kegagalan bisnis itu bisa bermacam-macam, baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Secara umum, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kegagalan sebuah bisnis dan harus diantisipasi:

  • Tidak Memahami Usaha yang Dijalankan

Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita mengetahui beberapa hal tentang usaha yang akan dijalankan. Dan tentu saja akan lebih baik lagi bila usaha tersebut sesuai dengan bidang ilmu dan minat kita.

Membangun usaha tidak sekedar memproduksi barang/ jasa, tapi kita juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, berapa banyak frekuensi permintaan, dan lain-lain.

Sebenarnya kita tidak harus ahli di bidang bisnis yang akan dikerjakan, namun setidaknya kita pernah bekerjasama dengan orang lain dan punya pengalaman di bidang tersebut.

Sebagai contoh, seorang yang punya minat dalam dunia kuliner dan pernah bekerja di restoran tentunya akan lebih mudah membangun usaha kuliner ketimbang seseorang yang punya minat dan pengalaman di dunia otomotif.

Menjalankan Usaha Hanya Sekedar Iseng atau Coba-Coba

Menjalankan usaha bukanlah seperti bermain judi yang biasanya dilakukan atas dasar coba-coba dan mencari peruntungan. Walaupun memang ada sebagian orang yang menganggapnya seperti itu.

Ketika membangun sebuah bisnis, kita harus siap dengan tugas berat yang menguras tenaga dan pikiran. Pada perjalanan bisnis, kemungkinan besar kita akan berhadapan dengan tantangan berat yang harus dilalui.

Semua tantangan itu tidak mungkin bisa dilalui bila kita hanya ingin coba-coba atau iseng saja dalam memulai usaha. Sejak awal, sebaiknya kita harus punya niat untuk menjalankan usaha tersebut dengan serius karena bisnis yang sekedar iseng dan coba-coba biasanya akan cepat ‘gulung tikar’.

Tidak Berpengalaman dalam Pemasaran

Pemasaran yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan semua jenis bisnis. Tidak berpengalaman dalam hal pemasaran, bisa menjadi penyebab kegagalan usaha.

Di jaman digital seperti sekarang ini masih ada bisnis yang ‘terjebak’ dalam pemasaran secara trasional. Memang, pemasaran dengan cara tradisional masih efektif digunakan untuk bisnis tertentu. Namun, dengan tidak memanfaatkan teknologi sebagai media pemasaran maka sebuah bisnis akan kehilangan banyak konsumen.

Merekrut tenaga profesional dalam hal pemasaran merupakan langkah yang sangat tepat, tidak hanya untuk bertahan tapi untuk maju dan berkembang menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.

Baca juga: Pengertian Branding, Unsur, Tujuan, dan Fungsinya Dalam Bisnis

Tidak Bisa Mengelola Administrasi dan Keuangan

Dalam menjalankan usaha, membuat sebuah kebijakan dalam menentukan keputusan strategis harus berlandaskan catatan administrasi dan berbasis data. Kita tidak bisa mengandalkan insting dan naluri saja.

Hal yang sama juga berlaku dalam hal keuangan. Ada banyak sekali kasus dimana para pengusaha menjalankan bisnis mereka tanpa puna data keuangan yang baik. Hal tersebut membuat si pengusaha tidak bisa mengetahui mengkorelasi antara profit, penjualan, dan pengeluaran.

Tidak memiliki data akurat dalam hal administrasi dan keuangan akan membuat potensi penyalahgunaan di tingkat bawah bisa terjadi tanpa diketahui oleh si pengusaha.

Artikel lain: Dasar-Dasar Manajemen Bisnis yang Harus Dipenuhi Saat Membangun Bisnis

Kurangnya Pemahaman Dalam Pengadaan/ Pemeliharaan Bahan Baku dan Sarana

Cukup banyak pengusaha yang memulai bisnis melakukan kesalahan saat membeli bahan baku, misalnya membeli terlalu banyak bahan baku. Membeli bahan baku harus memperhatikan permintaan atau kebutuhan dari konsumen, sebaiknya tidak berlebihan karena bisa terbuang percuma.

Selain itu, pemahaman dalam pemeliharaan bahan baku yang sudah dibeli juga harus menjadi perhatian penting agar tidak cepat rusak.

Tidak Bisa Mengelola Modal dan Kendali Kredit

Seorang pengusaha sebaiknya mengetahui bahwa modal tidak selalu tentang uang. Jadi, hindari kredit ke bank secara berlebihan karena akan menjadi beban pengeluaran di masa depan.

Jika harus meminjam modal dari bank, sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan dan juga kemampuan bayar. Selain itu, Anda juga harus berhati-hati bila memberikan ‘pending payment’ kepada konsumen, karena tidak semua konsumen bisa membayar sesuai kesepakatan.

Pisahkan antara modal usaha dan juga uang untuk kebutuhan pribadi Anda. Tidak jarang hal ini bisa memicu masalah keuangan dan menjadi penyebab kegagalan usaha.

Sumber Daya Manusia yang Kurang Berwawasan Wirausaha

Sumber daya manusia adalah hal yang sangat penting dalam semua jenis usaha. SDM yang punya wawasan kewirausahaan yang baik akan bekerja lebih baik karena memposisikan dirinya tidak hanya sebagai karyawan tapi juga orang yang berpengaruh pada keberhasilan bisnis yang dikelola.

Jangan pernah menjadikan karyawan Anda seperti robot yang harus menunggu perintah dari Anda. Bila memungkinkan berikan arahkan agar mereka bekerja seperti seorang pemilik usaha, memberikan tantangan untuk analisa perbaikan, dan membeikan rewards secara berkala bagi yang berprestasi.

Prinsip ‘The Right Man in The Right Place‘ juga sangat penting dalam mengatur SDM. Dengan menempatkan karyawan pada posisi yang tepat akan membuat mereka bekerja lebih optimal.

Artikel lain: Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Tidak Fokus Pada Bisnis yang Dijalankan

Konsistensi dan ketekunan merupakan faktor penting dalam menjalankan sebuah usaha yang sukses. Hanya pebisnis yang fokus lah yang bisa berhasil menjalani bisnis mereka.

Dengan fokus pada bisnis yang dikerjakan, maka kita akan bisa mengetahui apa saja potensi dan kekurangan pada usaha yang dijalankan. Selanjutnya, tentunya kita bisa lebih mengerti apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan potensi usaha dan memperbaiki kekurangan yang ada pada usaha tersebut.

Kurangnya Pengetahuan Tentang Teknologi

Selama ini kita sudah melihat bagaimana cepatnya perubahan teknologi dan pengaruhnya pada dunia usaha. Mereka yang terlambat mengantisipasi perubahan teknologi akan tertinggal dan menjadi penyebab kegagalan usaha mereka.

Kita tidak hanya bicara tentang pemasaran dan penjualan, tapi juga mengenai tentang memelihara hubungan dengan pelanggan.

Salah satu contoh, sebua bisnis yang menggunakan teknologi untuk menyimpan data base pelanggan mereka tentunya harus punya keamanan yang baik pada sistem mereka. Ketidakmampuan dalam menjaga keamanan sistem bisa mengakibatkan data konsumen Anda hilang dari data base, tentunya ini sangat fatal bagi sebuah bisnis yang membutuhkan database konsumen.

Bekerjasama Dengan Pihak yang Salah

Selanjutnya, hal yang dapat menjadi pemicu atau penyebab kegagalan usaha adalah bekerjasama dengan orang atau perusahaan yang salah. Sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan seseorang, sebaiknya periksa terlebih dahulu track record orang tersebut.

Selain itu, kita juga harus memililh partner yang memang memiliki tujuan dan niat baik bagi kedua pihak dalam bekerjasama. Bekerjasama dengan orang berpengalaman di bidang yang Anda butuhkan adalah nilai tambah, namun harus dipastikan bahwa orang tersebut bisa memberikan nilai tambah pada bisnis Anda.

Jangan mudah percaya pada personal branding yang dibentuk seseorang, atau berdasarkan kata orang. Jika calon partner Anda tidak punya skill yang Anda butuhkan, hal ini akan menjadi masalah di masa depan.

Maka dari itu, ada baiknya jika sebelum memulai sebuah usaha Anda melakukan analisis kelayakan usaha. Hal ini bisa sangat membantu Anda untuk memperkirakan mana usaha yang membawa keuntungan dan mana yang membawa kerugian.

Langkah-langkah Melakukan Analisis Kelayakan Usaha

Perlukah dilakukan analisis kelayakan usaha? Jawabannya, perlu. Hal ini tidak hanya meminimalkan resiko kemungkinan penyebab kegagalan usaha, tetapi juga mampu menentukan kemungkinan berhasilnya.

Selain itu dengan melakukan analisis kelayakan usaha, Anda bisa memperhitungkan modal dan menilai apakah usaha yang dijalankan bisa membawa keuntungan atau tidak. Secara sederhana, hal ini bisa melihat potensi keberhasilan dari sebuah usaha dan meminimalisir penyebab kegagalan usaha.

Berikut beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk melakukan analisis kelayakan usaha. Di antaranya adalah:

  1. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan analisis awal untuk bisa mendapatkan feedback dari para penanam modal atau stakeholder
  2. Kemudian ajukan pertanyaan terkait dari data tersebut
  3. Selanjutnya lakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan pasar dan jika ada peluang usaha lainnya
  4. Jangan lupa untuk membuat rencana bisnis yang lengkap, rinci, dan matang
  5. Perlu menyiapkan laporan proyeksi laba-rugi. Termasuk pendapatan usaha, biaya operasional, hingga laba yang dihasilkan
  6. Buat neraca yang berisikan tentang aset dan kewajiban usaha
  7. Pastikan Anda membuat proyeksi hambatan dan potensi kerugian yang akan datang serta cara mengatasinya
  8. Langkah terakhir adalah tinggal membuat keputusan apakah Anda ingin mengambil peluang usaha tersebut atau tidak berdasarkan data yang sudah dianalisis

Ada cara lain untuk mengukur kelayakan usaha agar bisa menghindari penyebab kegagalan usaha. Yaitu dengan melihat titik impas atau yang disebut dengan break even point. Artinya, disini Anda bisa melihat apabila hasil dari penjualan melebihi biaya yang dikeluarkan, maka Anda akan mendapatkan keuntungan.

Namun jika sebaliknya yang terjadi, dimana hasil dari penjualan hanya bisa menutup setengah atau sebagian dari biaya yang dikeluarkan, maka Anda akan mengalami kerugian. Hal ini bisa menjadi penyebab kegagalan usaha dan tidak banyak orang yang menyadari.

Kesimpulan

Agar terhindar dari berbagai penyebab kegagalan usaha, Anda harus memastikan bahwa usaha yang dijalankan memiliki sumber daya yang cukup. Mulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, uang, teknologi, dan lainnya yang bisa menunjang kegiatan operasional usaha Anda.

Selanjutnya, jangan lupa juga untuk melakukan analisis kelayakan usaha agar Anda mengetahui mana usaha yang membawa keuntungan dan mana yang mendekatkan Anda pada penyebab kegagalan usaha.

Itulah penjelasan terkait 10 penyebab kegagalan usaha dan langkah-langkah untuk melakukan analisis kelayakan usaha yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

Advertisement
Shirley c.w

My name is Shirley CW,- SEO Content Writer, Social Media Officer || Freelance Content Writer, Content Editor & Translator.

6 thoughts on “10 Penyebab Kegagalan Usaha & Cara Analisis Kelayakan Usaha”

  1. Terima kasih byk om, skg saya jadi lbh paham setelah membaca artikel di blog ini.

    Sekali lg, terima kasih

    Reply
  2. Tapi saya lihat beberapa orang yang katanya sukses di bidang blogging, banyak yang hilang entah kenapa. Contoh cosaaranda, anne ahira. Website mereka berdua tiba-tiba hilang. Tahu kenapa mas?

    Reply
    • Banyak faktor bpk/ibu, salah satunya. Beralih profesi sebagai ahli dalam bidang offline? Dsb…
      Saran dari maxmanroe, blog/web yang sudah dibangun terus di pertahankan, karena max menilai blog/web sebagai wadah atau rumah sendiri yang nantinya akan di wariskan ke anak, cucu, keluarga, teman.

      Reply
  3. hampir semua kreteria diatas saya tidak menguasai, rupanya saya harus lebih fokus dan rajin belajar lagi. terima kasih ilmunya mas bro. Ini materi benar benar jadi motivasi buat saya

    Reply

Leave a Comment