Pengamat: Tahun 2020 Bakal Menjadi Tahun Emas Ecommerce Indonesia

Advertisement - Scroll to Continue
2020 Tahun Emas Ecommerce Indonesia
Image dari Majalahinovasi.com

Tak ada habisnya memang membahas perkembangan bisnis #ecommerce di tanah air. Ini karena Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki potensi perkembangan ecommerce yang sangat luar biasa. Banyak analis dan pengamat yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang begitu besar untuk menjadi habitat yang bagus pada perkembangan ecommerce.

Adanya bonus demografi dikatakan sangat menguntungkan terhadap perkembangan potensi ecommerce di Indonesia. Ledakan jumlah penduduk memang bisa menjadi pedang bermata dua, jika tak bisa memanfaatkan dengan baik bisa saja justru menjadi bumerang. Namun jika semua dipersiapkan dengan baik, maka tak menutup kemungkinan Indonesia akan bisa menikmati bom demografi untuk meningkatkan ekonominya.

Alasan Indonesia Menjadi Pasar Ecommerce Terbesar

Secara umum, banyak kalangan menyebut dengan jumlah penduduk yang demikian besar, tentu peluang untuk mengembangkan bisnis ecommerce di tanah air sangat besar. Karena tentu penggunaan #internet akan semakin besar seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Ini bisa menjadi sebuah keuntungan yang tidak dimiliki oleh negara lain jika bisa memanfaatkannya. Dan ternyata, bukan saja karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak, lebih dari itu, jumlah penduduk yang banyak tersebut didominasi oleh usia produktif.

Nah, usia produktif ini lah yang memberikan sumbang sih sangat besar terhadap besarnya potensi pasar ecommerce yang ada di Indonesia. Artinya di Indonesia saat ini banyak sekali terdapat strong consumer. Maksudnya adalah pergeseran perspektif belanja saat ini sudah menjangkau pada sisi kualitas. Jadi sudah banyak orang Indonesia yang tak lagi mempersoalkan masalah harga selama kualitas sangat bagus. Dan tidak hanya kualitas saja, banyak konsumen juga rela mengeluarkan banyak uang mereka untuk menyalurkan hobi.

Artikel lain: Tiga Tantangan Besar Dalam Perkembangan Bisnis Ecommerce Indonesia

Kedua alasan tersebutlah yang membuat Indonesia menjadi sebuah negara dengan potensi perkembangan ecommerce yang sangat luar biasa. Menurut Kun Arief Cahyantoro, pengamat ecommerce dari Institut Teknologi Bandung, hanya ada lima negara yang pernah mengalami jumlah penduduk usia muda paling banyak.

“Negara terakhir yang pernah mengalami hal ini adalah Tiongkok. Itu lah kenapa ekonomi Tiongkok mengalami boosting,” jelas Kun.

Harus Segera Menyelesaikan Masalah Terkait Ecommerce

Kun melanjutkan bahwa ledakan bonus demografi ini akan bisa dinikmati dalam interval tahun 2010 sampai 2030, setelah itu jumlah penduduk usia produktif akan sama dengan jumlah penduduk tidak produktif dan belum produktif. Dari sini bisa dikatakan bahwa tahun 2020 bisa jadi merupakan tahun emas bagi Indonesia pada bidang bisnis ecommerce.

Untuk itu Kun kemudian mengharapkan agar sebelum tahun 2020 datang, semua masalah terkait ecommerce dapat terselesaikan dengan baik. Karena saat ini ecommerce menyasar kaum muda, maka itu merupakan kesempatan sangat bagus untuk bisa menyelesaikan tantangan yang ada pada bisnis ecommerce karena anak muda tentu memiliki tenaga yang lebih untuk digunakan sebagai pendorong ekonomi tanah air.

Jika sampai tahun 2020 masih banyak masalah mendasar terkait ecommerce belum bisa diselesaikan dengan baik, maka ke depan akan semakin sulit. Terutama untuk pemerintah yang memang sudah memproyeksikan ecommerce sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sejauh ini pemerintah sudah melakukan berbagai program guna terus mendorong perkembangan ekonomi melalui #bisnis digital. Salah satunya adalah target untuk value dari ecommerce Indonesia minimal US$ 130 pada 2020 dari Menkominfo.

Baca juga: Ecommerce Asing “Invasi” Indonesia, Inilah Respon idEA

Tantangan Ecommerce Indonesia Di Tahun 2016

Untuk mempersiapkan ekonomi digital ini bukannya tanpa tantangan, ada beberapa tantangan mendasar yang harus segera mendapatkan solusi yang tepat. Menurut Kun, tantangan seperti ketakutan masyarakat melakukan #transaksi online bisa menjadi faktor serius penghambat perkembangan ecommerce tanah air.

Dari data pada tahun 2015, masih ada sekitar 80 persen pengguna internet yang mengecek harga tanpa melakukan transaksi sama sekali. Selain itu, ternyata juga masih banyak yang ingin melakukan transaksi secara tradisional, ini juga bisa menghambat perkembangan bisnis ecommerce.

Selain kedua hal di atas, masalah payment gateway juga masih menjadi masalah utama dalam mengembangkan bisnis ecommerce tanah air. Kebutuhan akan keamanan dalam bertransaksi akan sangat dibutuhkan. Hal ini untuk meyakinkan konsumen agar mereka percaya sehingga mereka tidak ragu lagi melakukan transaksi secara online.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

3 thoughts on “Pengamat: Tahun 2020 Bakal Menjadi Tahun Emas Ecommerce Indonesia”

  1. Bagaimana dengan toko-toko online mandiri apakah nasibanya akan tragis di gilas oleh e comerce. karena sekarang kelihatanya sudah mulai terasa dampaknya ?

    Reply
  2. dengan adanya e commerce di pasar asia membuka peluang bisnis ukm menjadi luas dan terarah,tetapi bisnis e commerce harus di support penuh dan uud harus sudah dibuat,hanya yang tumbuh e commerce lokalm saja, untuk mendapatkan peluang yang besar, contoh Gojek

    Reply
  3. Yang bermodal besar ini yang memenangkan persaingan, biaya iklannya besar, saya sendiri mendapatkan efek pengaruh dari munculnya situs market place

    Reply

Leave a Comment