Ollie Forsyth – Terus Maju Tak Terhalang Usia Muda Bahkan Disleksia

Advertisement - Scroll to Continue

Ollie Forsyth

Banyak orang yang menyangka bahwa kesuksesan bisnis harus diiringi dengan prestasi akademik yang baik. Padahal kenyataannya tidak demikian. Selain butuh pengetahuan akademik yang baik, bisnis juga membutuhkan passion dan intuisi supaya dapat meraih sukses.

Jangan pernah bersikap under-estimate dengan orang lain. Setidaknya karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana semangat dan kerja keras bisa mengubah seseorang. Hal ini juga bisa kita pelajari dari sosok anak muda bernama Ollie Forsyth yang sukses menjadi entrepreneur di tengah segala keterbatasannya.

Tentang Ollie Forsyth dan Disleksia

Ollie Forsyth adalah anak muda asal Northamptonshire, Inggris yang tidak banyak memiliki teman sejak kecil. Penyakit disleksia yang dideritanya membuat ia dijauhi teman-teman sebayanya bahkan kerap mendapatkan perilaku bullying.

Disleksia adalah penyakit genetis yang membuat seseorang kesulitan dalam menginterpretasikan huruf, mengeja, menulis serta hal-hal teknis lain yang berhubungan dengan kata-kata. Hal yang dialami Ollie membuat ia kerap mendapatkan pengalaman buruk saat berinteraksi dengan teman dan orang di sekitarnya. Teman-teman sebaya kerap menganggap Ollie sebagai anak bodoh yang tidak akan bisa sukses dalam kehidupan.

Artikel lain: Angkie Yudistia, Wanita Tuna Rungu Inspiratif Pendobrak Keterbatasan

Terus Belajar dari Pengalaman Hidup dan Mulai Termotivasi

Semangat bisnis dalam diri Ollie sudah dimulai sejak ia masih sangat kecil. Berasal dari keluarga yang sederhana, orangtua Ollie berprofesi sebagai penyeduh teh dan kopi dengan penghasilan yang terbilang minim. Ollie sendiri sudah terbiasa bekerja sejak kecil dengan menjalankan beberapa pekerjaan rumah tangga seperti memotong rumput atau mengajak anjing peliharaan untuk berjalan-jalan.

Ollie merasa mendapatkan banyak pelajaran dari sosok idolanya, sang entepreneur sukses Richard Branson. Dari sosok Richard, Ollie mulai mempelajari teknik bisnis dan bertekad untuk bisa menjadi entrepreneur dalam usia muda. Ollie kemudian untuk memutuskan untuk memperoleh pendidikan bisnis dari The Peter Jones Enterprises Academy.

Tekadnya yang bulat untuk berbisnis membuat ia banyak memperoleh pelajaran berharga selama menempuh pendidikan bisnis. Ollie ingin bebas dari bullying yang selama ini dialaminya dan bercita-cita menjadikan teman-teman yang mem-bully dirinya sadar bahwa ia juga bisa meraih sukses.

Merintis Bisnis Aksesoris Secara Online

Setelah merasa mendapatkan banyak ilmu bisnis, Ollie mulai memanfaatkan #internet untuk memulai bisnis pertamanya. Kala itu Ollie membuka sebuah toko hadiah online yang diberi nama Ollie’s Shop. Tampilan Ollie’s Shop didesain secara eksklusif dan menghadirkan beragam produk lucu seperti gelang, dompet kulit serta sejumlah aksesoris lainnya yang diperuntukkan bagi remaja maupun orangtua.

Meski didesain secara eksklusif, Ollie selalu berusaha untuk menghadirkan produk-produk dengan harga terjangkau supaya bisa menarik minat para pelanggannya. Dengan bantuan keluarga dan sejumlah temannya, Ollie menjalankan operasional bisnis dari rumah. Ia juga menjadikan rumahnya sebagai tempat untuk menyimpan stok persediaan barang yang diimpor dari China.

Memperoleh Profit dan Mengembangkan Bisnis

Dari bisnis online pertamanya, Ollie mengklaim bahwa ia berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 2.500 poundsterling dalam waktu 6 bulan. Ketika menginjak usia 16 tahun, Ollie bahkan sukses membuka #bisnis online kedua dengan nama Charmou. Charmou yang diluncurkan pada tahun 2014 bekerjasama dengan lebih dari 2 brand pakaian dunia dengan total mencapai lebih dari 250 produk. Kedepannya Ollie ingin terus berinovasi dalam bidang bisnis dan ingin menjadi milyuner saat usianya genap 20 tahun.

Baca juga: Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing

Semangat Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial

Menyadari bahwa banyak orang yang butuh dukungan dan semangat, Ollie tergerak untuk aktif berpartisipasi dalam sejumlah organisasi kemanusiaan seperti Children’s Hospice di Anglia Timur dan The Soldier’s Charity yang digagas oleh Army Benevolent Fund.

Ollie juga menjadi salah satu duta The Winner, sebuah media online yang ditujukan untuk menghubungkan pengguna internet dengan badan amal. Ollie bahkan membantu pendirian organisasi amal untuk mendukung kegiatan bisnis para siswa sekolah yang memiliki jiwa entrepreneurship.

Belajar dari sosok anak muda bernama Ollie Forsyth, kini kita tahu bahwa kesuksesan datang dari semangat dan kerja keras diri sendiri. Karena kebahagiaan dan kesuksesan kita harus ditentukan oleh diri kita sendiri dan bukan berdasarkan penilaian dari orang lain.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment