MyPerpus, Menumbuhkan Kembali Minat Baca Melalui Startup Modern

Advertisement-Scroll to Continue

MyPerpus-Menumbuhkan-Kembali-Minat-Baca

Hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menambah pengetahuan? Salah satunya pasti adalah membaca buku. Dengan membaca buku, kita bisa memperoleh pengetahuan dan informasi baru yang belum kita peroleh melalui #pendidikan formal. Bahkan kita juga bisa memilih jenis bacaan yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Tentu seru sekali bukan.

Namun di sisi lain, kehadiran internet dan teknologi gadget seakan menggeser kebiasaan membaca yang begitu bermanfaat. Anak-anak muda seakan lebih senang berlama-lama berselancar di media sosial atau sekedar bermain game dari smartphone. Tapi tenang saja, selalu ada cara kok untuk mengatasi fenomena tersebut. Salah satunya adalah cara yang ditempuh #startup MyPerpus untuk mengembalikan semangat minat baca dengan cara yang lebih modern.

Konsep Perpustakaan Digital yang Modern

MyPerpus didirikan oleh salah seorang kutu buku bernama Johan Dong. Resmi diluncurkan pada September 2014, MyPerpus diharapkan bisa kembali menumbuhkan minat baca di kalangan generasi muda melalui cara yang lebih modern.

Era gadget dan smartphone yang kian digandrungi anak muda mulai memunculkan ide untuk membuat perpustakaan digital. Sehingga tidak perlu ada kerugian waktu dan biaya untuk membuat perpustakaan fisik yang kini kurang diminati. Mengoleksi dan membaca buku fisik memang menyenangkan, akan tetapi lama kelamaan koleksi buku tersebut akan mulai usang dan memerlukan space penyimpanan yang besar. Jadi, perpustakaan digital seperti MyPerpus adalah salah satu solusi efektif untuk mendukung minat baca dengan cara yang praktis dan modern.

Artikel lain: IniBudi.org ~ Startup Penggiat Inovasi Media Belajar Ala Digital

MyPerpus Menjalin Kerjasama Dengan Banyak Pihak

Untuk mewujudkan perpustakaan digital yang lengkap dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, MyPerpus menjalin kerjasama dengan banyak pihak untuk memperoleh konten bacaan yang variatif dan menarik. Beberapa pihak penerbit dan media yang sudah menjalin kerjasama dengan MyPerpus antara lain adalah penerbit Serambi, BeritaSatu Media, PenebarSwadaya Group, Gatra Media Group, Bloomberg Businessweek Indonesia, Geotimes Magazine, Harian Nasional, Shangbao Indonesia serta beberapa penerbit lainnya.

Kerjasama dengan penerbit dan media tersebut menghasilkan beragam konten yang secara garis besar dibagi menjadi 3 kategori utama yakni buku, majalah dan koran. Pada awal operasionalnya, MyPerpus memiliki 800 konten yang kemudian mendapat pageview dari sekitar 2.023 akses pengunjung. Hal tersebut berarti setiap konten sudah diakses sebanyak 2 hingga 3 kali oleh pengunjung MyPerpus yang berbeda. Suatu awal yang cukup baik bukan.

Sistem Keanggotan dan Operasional Keuangan di MyPerpus

Bila kita ingin menjadi anggota di MyPerpus, maka kita harus memiliki saldo awal untuk dapat melakukan peminjaman buku. Saldo awalnya cukup ringan, minimal dengan Rp 50.000 saja kita sudah bisa memiliki akun anggota dan memiliki kesempatan untuk meminjam buku Harga untuk masing-masing peminjaman buku berkisar antara Rp 800 hingga Rp 3.000.

Harga peminjaman buku tersebut adalah biaya untuk meminjam buku dengan waktu maksimal 3 bulan. Tentu saja harga tersebut sangat terjangkau bila dibandingkan dengan membeli buku fisik di toko buku. Untuk melakukan pengisian saldo, kita bisa melakukannya melalui kartu kredit, transfer bank atau penggunaan e-money (DokuWallet).

Dari setiap transaksi peminjaman buku yang dilakukan oleh para anggota MyPerpus, MyPerpus menentukan sistem profit sharing dengan media dan penerbit yang sudah menjalin kerjasama. Besarnya profit sharing tersebut sudah ditentukan sesuai dengan perjanjian yang disepakati bersama.

Baca juga: Vine Kids, Aplikasi Pembuat Video Untuk Anak Dari Twitter

Perkembangan MyPerpus

Setelah beroperasi selama beberapa bulan, hingga Februari 2015 tercatat bahwa MyPerpus sudah memiliki 700 anggota terdaftar dengan jumlah pageview berkisar pada angka 5.000 setiap bulan. Hingga saat ini pendapatan yang diperoleh MyPerpus cukup untuk membiayai kegiatan tim dan proses operasionalnya sendiri. Di bawah naungan badan hukum PT. Dong Teknologi Indonesia, MyPerpus optimis dapat membawa pengaruh yang positif bagi peningkatan minat baca di kalangan generasi muda dan masyarakat Indonesia.

Sudah pernah membaca koleksi buku-buku di MyPerpus? Jika belum, yuk kita akses MyPerpus dan ajak teman-teman lainnya untuk mulai membaca buku dengan cara yang lebih keren dan modern. Selamat membaca!

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

3 thoughts on “MyPerpus, Menumbuhkan Kembali Minat Baca Melalui Startup Modern”

  1. enak baca blog rasanya daripada baca buku. soalnya buku kebanyakan pelajaran sih. he he…, ;-)
    tapi dulu sih saya suka ke perpustakan tapi sekarang udah jarang nih.

    Reply

Leave a Comment