advertise-scroll to continue

Mulai Paranoid Hingga Narsistik, Inilah Kepribadian Konsumen yang Wajib Diketahui Para Marketer

kepribadian konsumen
Image dari Ssaainsider.com

Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan yang namanya interaksi antar manusia dalam menjalani hidup. Bahkan dalam beberapa hal, interaksi tersebut lah yang bisa membuat seorang manusia berhasil berkembang serta bertahan hidup. Namun yang perlu diperhatikan adalah, pada kenyataannya menjalin interaksi antar manusia tidak selalu berjalan mulus.

Ada banyak penyebab mengapa interaksi tersebut tidak selalu sejalan dengan harapan. Salah satu yang memegang peranan terbesar yakni terkait dengan karakter atau kepribadian manusia tersebut. Setiap manusia diberikan karakter yang berbeda dan inilah yang menentukan bagaimana orang tersebut berpikir dan bertingkah laku.  Dan dalam menyatukan beragam karakter dalam sebuah interaksi tak jarang menimbulkan sejumlah masalah.

Artikel lain: Belajar Mengenali Tipe Konsumen dalam Bisnis Online

Masuk ke pada bidang bisnis yang menjadi bahasan utama Maxmanroe, nyatanya pemahaman akan kepribadian atau karakter juga sangat diperlukan utamanya ketika kita melakukan upaya marketing. Dan untuk para pebisnis atau tenaga marketing, diperlukan pengetahuan dan skill khusus agar bisa memanfaatkan kepribadian konsumen untuk tercapainya target bisnis kita.

Bagaimana Kepribadian Konsumen Berpengaruh Dalam Proses Marketing

Disampaikan oleh seorang psikiater, dr.Andri SpKJ, ternyata bidang marketing sangat erat hubungannya dengan kepribadian setiap individu yang terlibat di dalamnya. Dan yang menjadi fokus utama tentu para konsumen. Oleh karena itu, pengetahuan akan kepribadian konsumen menjadi hal yang wajib dikuasai untuk bisa melakukan upaya marketing yang baik.

Dalam hal ini, dr.Andri menyampaikan bahwa pengetahuan kepribadian konsumen akan lebih mudah dijalankan, jika kita bisa meraih hati konsumen terlebih dahulu. Setelah tahap bicara “hati ke hati”, maka kita bisa lebih mudah dalam menentukan strategi seperti apa yang tepat untuk karakter konsumen tertentu.

Yang terpenting adalah, bagaimana memberikan rasa nyaman untuk setiap konsumen yang memiliki karakter berbeda. Karena memang jika ditinjau dari segi kejiwaan, pendekatan pada sebuah individu tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Dan sehubungan dengan dunia bisnis, ada dua jenis kepribadian yang disampaikan oleh dr.Andri.

Kepribadian Paranoid

Jenis kepribadian pertama yang digolongkan oleh dokter Andri adalah kepribadian konsumen paranoid. Sesuai dengan namanya, pada dasarnya kepribadian ini lebih banyak mengutamakan ketakutan dalam diri mereka. Jika dihubungkan dengan upaya marketing, tipe konsumen seperti ini akan cenderung lebih banyak menaruh curiga kepada seorang marketer atau penjual.

Oleh karena itu akan lebih bijak jika kita tidak terlalu banyak menyampaikan kata-kata manis atau bentuk pujian. Yang ada adalah, setiap pujian atau kata-kata manis justru bakal menimbulkan pemikiran dan rasa curiga tentang apa yang kita coba tawarkan. Dalam benak mereka, keyakinan yang lebih banyak terbentuk adalah mereka berfikir keuntungan terbesar justru bakal didapatkan oleh pihak marketer ketimbang diri mereka.

Lalu bagaimana melakukan pendekatan yang tepat dengan tipe kepribadian paranoid ini? Yang pertama tentu dengan membatasi kata-kata yang bersifat persuasif. Berikutnya tunjukkan data ataupun bukti konkrit tentang kelebihan produk yang kita tawarkan, tanpa berusaha melebih-lebihkan. Selain itu kita juga bisa menggunakan pengalaman yang pernah dialami oleh konsumen, dan berikan pandangan bahwa apa yang kita tawarkan bisa menyelesaikan masalah yang pernah mereka alami.

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Menghadapi Konsumen yang Semakin “Jual Mahal”

Kepribadian Narsistik

Berbeda 180° dengan kepribadian sebelumnya, kepribadian konsumen narsistik atau histrionic, justru mengharuskan seorang marketer pandai untuk mengolah kata-kata manis nan persuatif demi menarik minat mereka. Tentu bagi kebanyakan marketer, bertemu dengan tipe kepribadian ini layaknya mendapat durian runtuh. Bagaimana tidak, dengan sedikit keahlian merangkai kata kita sudah bisa menarik minat mereka dan berakhir dengan sebuah kesuksesan penjualan di tangan.

Tipe kepribadian ini lebih banyak berfokus pada diri mereka sendiri. Oleh karena itu, cara pendekatan yang terbaik tentu dengan memfokuskan semua perhatian kita hanya kepada konsumen tersebut. Berikan sugesti yang positif dan menyenangkan seputar diri konsumen dan hubungkan dengan produk yang kita tawarkan. Yang harus di waspadai adalah, untuk jenis kepribadian ini sangat rentan untuk mengalami kekecewaan. Oleh karena itu upayakan untuk tidak sampai memberikan kata-kata yang tidak menyenangkan atau mengecewakan mereka.

Memahami beberapa karakter atau kepribadian konsumen, bisa menjadi langkah awal untuk menuju kesuksesan upaya marketing. Tambahkan beberapa hal yang dirasa perlu untuk semakin menguatkan minat dan keinginan konsumen dalam menjalin kerjasama dengan kita.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment