Muhamad Fajrin Rasyid, Dari Penjual Mie Ayam Hingga Saat ini Jadi CFO Bukalapak.com

Advertisement - Scroll to Continue
Muhamad Fajrin Rasyid
Image dari Merahputih.com

Menempuh jalan sebagai pengusaha sukses memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang rintangan dan hambatan yang berat harus dihadapi seseorang untuk bisa menjadi pebisnis yang sukses. Dan salah satu orang yang pernah mengalami hal ini adalah Muhamad Fajrin Rasyid (Fajrin).

Fajrin yang kini telah sukses menjadi salah satu pebisnis di dunia digital bersama Bukalapak.com dulunya harus bersusah payah untuk bisa berhasil seperti sekarang ini. Bahkan sebuah profesi sebagai pedagang mie ayam pun harus dijalaninya. Lalu seperti apakah kisah selengkapnya dari Muhamad Fajrin Rasyid ini? Berikut ulasannya.

Mencari Uang Tambahan Semasa Kuliah

Perjuangan dan perintisan menjadi pengusaha dimulai Fajrin sejak di bangku kuliah. Saat itu Fajrin yang kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung) memiliki sahabat bernama Ahmad Zaky yang kini menjadi CEO Bukalapak.com, mereka sama-sama pekerja keras. Tidak hanya untuk kuliah tapi Fajrin dan Zaky yang merupakan teman se-asrama harus bertahan hidup di kota kembang tersebut.

Jadi sembari kuliah Fajrin dan Zaky berbisnis dengan berjualan mie ayam di asramanya untuk mencari uang tambahan. Sayangnya dagangan mie ayam yang mereka jalankan sepi pembeli. Bahkan karena sepi ini Fajrin terpaksa harus menutup usahanya.

Artikel lain: BukaLapak.com ~ Startup Bisnis yang Mempelopori Keamanan Transaksi Online

Pasca kelulusan dengan predikat Summa Cumlaude (IPK 4,0) tahun 2010, Fajrin bekerja di Boston Consulting Group (BCG) sebagai konsultan bisnis. Pada saat itu Fajrin sendiri sudah tidak lagi bersama Zaky. Selain bekerja full time sebagai konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG), Fajrin yang mempunyai pemahaman tentang manajemen bisnis membantu  Zaky dengan bekerja paruh waktu di bagian keuangan Bukalapak.com.

Seiring waktu, setelah Bukalapak.com resmi berdiri Fajrin pun memutuskan resign dari BSG dan memfokuskan diri untuk mengembangkan Bukalapak.com bersama sahabatnya semasa kuliah yaitu Ahmad Zaky.

BukaLapak Hadirkan Sistem Ecommerce Terbaru

Menurut Fajrin saat Bukaalapk.com hadir, #ecommere di Indonesia masih menghadirkan konsep penjualan tanpa sistem pembayaran sendiri. Metode lama dimana bisa jadi penjual atau pembeli mengalami kerugian karena uang atau barang yang tidak dikirim akhirnya diperbarui melalui hadirnya Bukalapak.

Saat itu Fajrin, Zaky, dan salah satu sahabat lainnya di ITB yaitu Nugroho, memiliki ide untuk membuat toko e-commerce yang memiliki sistem pembayaran yang aman dan menjamin transaksi pembeli dan penjual. Saat itu mereka bertiga (Zaky, Fajrin dan Nugroho) mengumpulkan modal puluhan juta untuk memberanikan diri mendirikan Bukalapak.com.

Menurut Fajrin meski Bukalapak sudah berdiri namun ternyata usaha ini tidak langsung berjalan mulus. Pasalnya, dalam perjalanannya Fajrin tak jarang mendapati banyak penolakan dari penjual ataupun investor dalam hal pendonasian dananya. Untungnya meski banyak penolakan, Fajrin dan tim tidak putus asa dan tidak menyerah. Mereka terus berjuang untuk memperkenalkan Bukalapak.com dengan berbagai cara terutama lewat #media sosial atau terjun langsung ke pelaku industri.

Dengan segala usaha dan perjuangan yang dilakukan Fajrin dan tim akhirnya Bukalapak mulai banyak dikenal dan mulai banyak dipercaya oleh para pelaku industri dan investor. Buktinya di tahun 2011, beberapa penjual sudah mau menjual produknya di Bukalapak.com. Beberapa investor pun mau mendanai Bukalapak dengan dana mencapai miliaran rupiah. Dari sini Bukalapak pun berkembang dengan sangat cepat dimana sekarang sudah mampu merekrut member UKM sebanyak 800.000 lebih.

Baca juga: Dari Atas Kursi Rodanya, Inilah Rahasia Ketangguhan CEO GE Indonesia Handry Satriago

Harapan dan Impian Muhamad Fajrin Rasyid

Meski sudah dibilang sukses, namun Fajrin mengaku masih memiliki impian yang belum tergapai. Mimpi yang belum tercapai itu adalah memberikan kontribusi dan manfaat yang lebih banyak lagi untuk masyarakat Indonesia. Fajrin memang merasa pencapaian Bukalapak masih belum tuntas dan belum maksimal. Maka dari itu Fajrin menyatakan bahwa dirinya masih ingin terus membuat Bukalapak mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.

Tak ayal bila kemudian ia memiliki target untuk menjaring 2 juta UKM  di akhir tahun 2016 ini dan terus menjaring hingga puluhan juta unit usaha untuk waktu selanjutnya. Selain bercita-cita ingin menjaring UKM dalam jumlah yang besar, Fajrin juga berharap agar pemerintah mau menerapkan kebijakan yang tidak terlalu mengekang pada para pelaku industri ecommerce. Menurut Fajrin permintaan dan harapan ini bertujuan untuk membuat dunia ecommerce bisa berkembang yang selanjutnya nanti mampu mengangkat perekonomian negara Indonesia. Semoga kisah Fajrin ini bisa menginspirasi kita untuk berkarya.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

1 thought on “Muhamad Fajrin Rasyid, Dari Penjual Mie Ayam Hingga Saat ini Jadi CFO Bukalapak.com”

  1. Sangat menginspirasi sekali, tenyata latar belakangnya memang orang cerdas IPKnya saja mantap 4, sepertinya jarang sekali orang seperti ini, gerak langkahnya bisa menjadi pembelajaran saya yang masih harus banyak belajar.

    Reply

Leave a Comment