Mochtar Riady ~ CEO Lippo Group yang Berhasil Wujudkan Impian Berkat Tekad dan Kegigihannya

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Kontan.co.id
Image dari Kontan.co.id

Jika kita membahas profesi seorang bankir maka kita tikda boleh melupakan satu sosok bernama Mochtar Riady. Mengapa demikian? Sebab pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group ini telah sukses menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dan menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta pada tahun 2011.

Karena kesuksesannya memimpin beberapa bank dan Lippo Group ini akhirnya beliau dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Lalu seperti apakah kisah Mochtar Riady ini sebenarnya? Berikut ulasannya.

Bercita-cita Menjadi Bankir Sejak Usia 10 tahun

Profesi bankir memang telah merasuki jiwa Mochtar Riady sejak ia masih berusia 10 tahun. Ketertarikannya pada profesi bankir ini dilatar belakangi oleh bayangan sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan juga bayangan para pegawai bank yang berpakaian parlente dan kelihatan sibuk.

Bayangan-bayangan ini sendiri terbentuk dan semakin merasuki raga Riady karena ia setiap hari melewati gedung NHB tersebut ketika berangkat sekolah.

Artikel lain: Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Tak Mau Menyerah dengan Kondisi

Kondisi keluarga Riady sendiri saat itu bisa dibilang berada pada kelas ekonomi bawah. Ayahnya Riady sendiri adalah seorang pedagang batik. Kondisi yang miskin dari keluarganya ini membuat ayah Mochtar Riady yaitu Liapi menyarankan agar Riady tidak mengambil profesi Bankir karena dirasa tidak sesuai dengan kondisi keluarganya.

Profesi bankir sendiri dianggap Liapi sebagai profesi orang-orang kaya. Meski dilarang karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi keluarganya, Riady tidak mau menyerah. Riady tetap bersikeras untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Bahkan meski tak memiliki pengetahuan dan kenalan di bidang bankir ini, toh Riady tetap nekat pergi ke Jakarta tahun 1954 untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Mencari Celah dan Peluang

Untuk mencari jaringan di Jakarta Riady sengaja memutuskan untuk bekerja dulu di sebuah CV dan pada seorang importir. Pada saat bekerja itulah Riady terus menjalin hubungan dengan relasi yang dianggapnya tepat. Ketika itu setiap kali bertemu relasinya, Riady selalu mengutarakan keinginannya untuk menjadi bankir. Hingga suatu saat, ada temannya mengabari bahwa ada bank yang sedang terkena masalah.

Temannya ini juga menawarikan untuk Riady agar ia bisa memperbaikinya. Peluang ini pun tak disia-siakan Riady. Meski belum mempunyai pengalaman apapun, Riady berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik Bank Kemakmuran yang sedang bermasalah tersebut. Riady pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.

Menghadapi Cobaan Karir

Setelah menjadi direktur, Mochtar Riady bukan kemudian tanpa masalah. Karena pengetahuannya yang kurang baik, Riady kemudian merasa sangat kesulitan untuk membaca dan memahami balance sheet. Meski mendapati kesulitan yang amat mendalam, Raidy tak mau menyerah. Sepanjang hari ia mencoba belajar dan memahami balance sheet tersebut.

Meskipun pada akhirnya harus berterus terang pada pada Andi Gappa dan para pegawainya namun Riady mendapatkan kesempatan dan kepercayaan untuk mempelajari dunia perbankan mulai dari bagian kliring, cash dan checking account.

Selain belajar di tempat kerjanya, Riady juga menyewa guru privat untuk bisa memahami dunia perbankan. Selama sebulan penuh Riady belajar dengan sangat keras hingga pada akhirnya Riady pun mampu memahami proses pembukuan dan juga akuntansi.

Setelah mampu menguasi ilmu perbankan, Riady langsung bergerak untuk membangun dan menjual kepercayaan. Dengan jiwa dan semangatnya, Riady sukses mengantarkan Bank Kemamuran tumbuh dengan pesat hanya dalam waktu setahun. Setelah Bank Kemakmuran cukup besar, tahun 1964, Riady pindah ke Bank Buana.

Pada tahun 1971, ia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Tahun 1975 sendiri Riady juga pindah ke Bnak Central Asia (BCA). Namun meski berulangkali pindah bank, namun ia selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank yang disinggahinya.

Baca juga: Ibnu Riyanto ~ Si Anak Bengal Yang Kini Menjadi CEO Trusmi Group

Mencapai Puncak Kesuksesan

Dengan kemampuan, ilmu dan pengalaman serta jaringannya yang makin teruji, Mochtar Riady pun makin cemerlang dan sukses. Dengan melakukan merger antara Bank Perniagaan Indonesia dengan Bank Umum Asia yang melahirkan Lippobank di tahun 1989 inilah Riady mencapai puncak suksesnya.

Bagaimana tidak, sejak kehadiran Lippo Bank inilah muncul cikal bakal Lippo Group, sebuah perusahaan dengan multi usaha yang terbilang sangat spektakuler dengan Mochtar Riady sebagai CEO-nya.

Saat ini sendiri Lippo Group memiliki lima cabang bisnis yakni jasa keuangan, properti dan urban development, bidang industri dan pembangunan infrastruktur. Dari ratusan bisnis inilah Mochtar Riady mampu menjadi orang terkaya di Indonesia dan menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta pada tahun 2011.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment