Mendengar kata entrepreneur pasti akan muncul beberapa pemikiran seperti dunia bisnis, pemilik usaha, tantangan bisnis, untung rugi, resiko dan lain sebagainya. Dengan berbagai plus minusnya, pada kenyataannya menjadi seorang entrepreneur masih menjadi mimpi jutaan orang.
Bagi sebagian orang, kebebasan waktu dalam bekerja adalah salah satu priopitas utama mengapa memilih jalur ini. Meski masih jauh dari kata sukses, setidaknya mereka bisa menjalankan apa yang membuat diri mereka nyaman. Namun mungkin untuk beberapa orang seperti keluarga atau teman, kadang ada yang memandang bahwa apa yang sedang kita lakukan tak lebih seperti pengangguran. Mungkin pandangan bekerja bagi mereka adalah menjadi pagawai, dan itu sah-sah saja.
Nah melihat kenyataan tersebut, bagi rekan-rekan yang saat ini merasa telah memilih jalur entrepreneur sebagai pilihan hidup, apakah benar-benar yakin Anda sudah bisa disebut seorang entrepreneur? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada sebuah teori tentang tingkatan atau level seseorang menjadi seorang entrepreneur yang sesungguhnya. Simak ulasannya di bawah ini.
Definisi dan Level Seorang Entrepreuer Menurut Robert T Kiyosaki
Rekan-rekan semua tentu tidak asing dengan nama Robert T Kiyosaki bukan? Menjadi salah satu maestro dunia bisnis, apa yang diungkapkan beliau sering kali menjadi inspirasi serta patokan tersendiri dalam mencapai kesuksesan di dunia bisnis.
Seperti halnya dalam buku populer karangannya “Rich Dan Poor Dad”, Kiyosaki membagikan banyak sekali ilmu serta teori bisnis yang sangat inspiratif. Salah satunya yakni tentang level atau tingkatan seseorang untuk bisa disebut sebagai seorang entrepreneur yang sesungguhnya.
Artikel lain: Inilah 5 Mental dan Karakter Entrepreneur Sukses versi Bob Sadino
Entrepreneur sukses itu yang seperti apakah? Pada bahasan kali ini disamakan presepsi yakni mereka yang sudah berhasil meraih kebebasan finansial serta memiliki passive income. Nah mengacu pada teori Cashflow Kuadran ala Robert T Kiyosaki, berikut ini tahapan entrepreneur yang ada pada diri seseorang.
1. Tingkat 0
Tingkat yang pertama adalah tingkatan nol atau bisa disebut dengan penganguran. Pada tingkataan ini seseorang sudah mempunyai usaha sendiri, namun dari usahanya tersebut hanya bisa cukup digunakan untuk kebutuhan standar seperti biaya makan, transportasi serta biaya kecil lain. Tingkatan ini praktis mempunyai resiko maupun potensi bisnis yang sama kecilnya.
Nah, mungkin kebanyakan dari kita yang masih disebut layaknya penganguran oleh orang lain di sekitar kita adalah karena kita masih berkutat pada level ini. Yang harus kita lakukan adalah mulai membawa usaha kita ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Tingkat 1
Tingkat kedua bisa disebut dengan level pekerja. Pekerja di sini bukan berarti karyawan secara harfiah, namun mempunyai tanggung jawab layaknya seorang pekerja yang mempunyai atasan. Namun meski begitu sebenarnya kita bertanggung jawab atas pekerjaan yang kita kerjakan sendiri.
Umumnya tingkatan ini sudah mempunyai penghasilan yang cukup untuk kebutuhan hidup, namun seperti disampaikan sebelumnya, masih ada tingkatan di atas kita yang secara tidak langsung mengkontrol. Contoh sederhana untuk level ini adalah para pekerja lepas, meski dibilang telah mempunyai usaha sendiri, namun tetap mempunyai ketergantungan pada pihak yang lebih tinggi.
Untuk bisa naik kelas, pada tingkatan 2 ini perlu berani mengambil resiko usaha yang lebih besar lagi. Tingkatkan kapasitas dan mulai susun bisnis yang benar-benar milik Anda sendiri.
3. Tingkat 2
Pada level ini seseorang akan mulai membentuk jiwa entrepreneur yang sesungguhnya. Usaha yang dijalankannya sudah layak disebut bisnis dilihat dari kuantitas dan kualitasnya. Dan yang lebih penting, ciri-ciri seorang entrepreneur mulai muncul seperti mempunyai satu tujuan yang kuat, tidak ingin diatur serta selalu mempunyai ambisi untuk lebih baik.
Pada tingakatan ini resiko bisnis jelas semakin nampak. Ketika ada kesalahan yang dilakukan, efeknya bisa cukup fatal pada usaha yang dijalankan. Jika ingin berkembang, diperlukan tidak hanya visi namun juga sokongan riil seperti modal serta peluang yang besar.
4. Tingkat 3
Ketika seseorang sudah masuk pada level ini ia sudah bisa disebut sebagai seorang pengusaha atau pemilik bisnis. Mereka yang berada di posisi ini sudah berdiri di atas sebuah sistem bisnis yang tertata. Tidak hanya mengelola sebuah usaha, pada tingkatan ini seseorang sudah mempunyai kemampuan membawahi banyak lini lain yang lebih kompleks.
Untuk berada di posisi ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu pengalaman juga menjadi penentu seseorang layak atau tidak ada di posisi ini. Karena tidak sedikit ada orang yang bisa langsung meloncat pada level ini karena alasan keturunan atau warisan. Namun jika jiwa entrepreneur tidak benar-benar ada dalam diri mereka, bisa dipastikan perlahan bisnis yang dijalankan akan menunjukkan kemunduran.
Baca juga: Inilah 5 Entrepreneur Cilik yang Telah Mampu Menghasilkan Pendapatan Miliaran
5. Tingkat 4
Pada dasarnya tingakatan 5 ini adalah variasi lain dari mereka yang sudah berada di tingkat 4. Yakni bagi para pengusaha yang lebih berani mengambil peluang besar dengan resiko yang lebih besar pula. Umumnya kita bisa melihat tipe ini pada para investor kakap dan pebisnis spekulatif.
Yang menjadi ciri dari level ini adalah ketajaman intuisi bisnis serta kemampuan analisa akan tren jangka panjang. Jika sudah berada pada level ini, kebanyakan uanglah yang terus menerus bekerja untuk kita. Dengan berbagai passive income yang dimiliki, arti financial freedom yang sebenarnya sudah bisa dirasakan pada tahap ini.
Namun di sisi lain, tentu hal sekecil apapun bisa menjadi penentu apa yang terjadi sedetik kemudian. Jadi memang layak apa yang di dapatkan para entrepreuer sukses di level ini, karena telah ditempa pada level-level sebelumnya. Bagaimana dengan Anda, sudah di level mana kah?
Sepertinya saya ada di tingkat satu saja.. :D