Menilik Pelajaran Bisnis Dari Penciptaan Resleting

Advertisement - Scroll to Continue
sejarah resleting
Image dari Wikihow.com

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang bagaimana kita bisa membuat konsep sebuah produk yang ideal dengan hanya melihat kriteria sebuah sikat gigi. Dan ternyata masih ada banyak barang sederhana lain di sekitar kita, yang meski nampak tidak terlalu penting namun memiliki pelajaran berharga yang bisa kita terapkan utamanya dalam berbisnis.

Seperti yang akan kita bahas pada artikel kali ini, siapa sangka bahwa pada waktu penciptaan produk resleting, ada proses yang sangat panjang hingga alat penutup yang satu ini berhasil tercipta. Dari perjalanan panjang tersebut, terselip beberapa nilai berharga tentang bagaimana memandang pentingnya hak paten, fokus terhadap pengembangan inovasi serta sikap untuk pantang menyerah. Berikut ulasan lengkapnya.

Kesamaan Ide Itu Bisa Muncul Kapan Saja

Sangat beruntung bagi seseorang yang mampu menemukan ide cemerlang untuk menciptakan sebuah produk bisnis. Namun resikonya adalah, terkadang ide tersebut bisa saja dicuri atau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pada kondisi lain, ternyata ada kemungkinan juga ide cemerlang kita tersebut berhasil dimiliki oleh orang lain namun bukan dengan cara negatif.

Seperti kisah penciptaan produk resleting, bagi yang belum tahu, resleting dengan teknologi sederhana dulunya pertama kali di kembangkan oleh Elias Howe pada tahun 1851. Pada waktu itu resleting belum dikenal dengan nama Zipper (bahasa Inggris) namun dipatenkan dengan nama nama “An Automatic, Continuous Clothing Closure”.

Artikel lain: Ingin Membuat Produk Bisnis yang Ideal? Belajarlah Dari Sebuah Sikat Gigi

Sebagai seorang penemu dan juga peneliti yang sering menciptakan banyak produk baru, Elias Howe pada dasarnya sudah sangat faham tentang pentingnya mendaftarkan hak cipta. Namun uniknya, orang yang lebih dikenal sebagai penemu resleting justru bukan Elias, ia adalah Whitcomb Judson.

Apakah kemudian Whitcomb Judson mencuri ide Elias? Tidak, waktu itu Whitcomb Judson yang tinggal sangat jauh dari Elias menemukan konsep dan ide yang sama atau paling tidak serupa. Pada waktu itu, dirinya menamakan teknologi resleting dengan nama clasp locker. Dan tahukah Anda, paten tersebut dibuat 40 tahun setelah paten yang dilakukan oleh Elias!

Lahir Dari Sebuah Solusi

Sama seperti kriteria produk ideal yang lain, resleting pertama kali dikembangkan untuk menyelesaikan sebuah masalah yang timbul di masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Whitcomb Judson, pada waktu itu iya yang sering kali menciptakan beberapa eksperimen dalam bentuk benda, berpikir bagaimana menciptakan teknologi penutup sepatu yang tidak terlalu sulit untuk dijalankan bahkan untuk mereka yang mengalami keterbatasan fisik.

Kasusnya adalah, pada waktu itu ia mempunyai seorang kawan yang memiliki kekurangan fisik yakni cacat di bagian punggung. Dan karena masalah tersebut, temannya itu tidak bisa mengikat sepatunya sendiri. Setelah mencoba untuk membuat solusi, akhirnya terciptalah sebuah alat serupa dengan pengikat geser yang bisa dioperasikan hanya dengan satu tangan. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama clasp locker.

Mengalami Kegagalan Namun Menjadi Inspirasi Untuk Produk Masa Depan

Yang unik adalah, ternyata produk clasp locker yang menjadi cikal bakal dari resleting juga pernah ditolak oleh masyarakat. Tepatnya pada tahun 1893, clasp locker diproduksi secara massal sebagai alternatif peningkat sepatu. Dan yang terjadi adalah, produk tersebut gagal di pasaran karena tidak mampu menarik minat masyarakat.

Barulah pada tahun 1913, dengan usaha sang penemu, clasp locker dikembangkan kembali menjadi versi yang lebih baik yang kemudian diberi nama separable fasterner. Pada bentuk versi separable fasterner, penampakannya sudah serupa dengan zipper atau resleting yang ada saat ini. Dari situlah perkembangan terus dimulai, hingga penggunaan massal separable fasterner pertama kali dilakukan untuk pakaian perang tentara Amerika Serikat pada perang dunia 1.

Baca juga: Hidup Sukses Dengan Filosofi Ikan, Inilah Rahasianya!!

Perlahan namun pasti, teknologi sederhana ini terus menyebar tidak hanya di Amerika namun hingga ke seluruh dunia. Pada tahun 1930, kegunaan resleting untuk pakaian anak-anak bahkan membawa babak baru kepopuleran produk pengikat yang satu ini. Alasannya yakni, dengan adanya resleting anak-anak jauh lebih bisa membuka dan menutup pakaiannya sendiri tanpa bantuan orang tua. Dan akhirnya bentuk paling sempurna, yang diberi nama Zipper adalah merupakan merek dagang yang dipatenkan oleh BF Goodrich Company dan terus berkembang hingga saat ini.

Jika dirunut kembali, proses pengembangan produk resleting terbilang sangat panjang dan berliku. Namun karena produk tersebut memang sangat dibutuhkan untuk memecahkan solusi di masyarakat, pada akhirnya produk ini tetap mampu bertahan dan berkembang. Selain itu adanya upaya besar dari sang penemu juga menyumbang keberhasilan resleting hingga saat ini.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Menilik Pelajaran Bisnis Dari Penciptaan Resleting”

  1. Bukan hanya untuk baju, celana, sepatu, resleting juga populer sebagai kalung dan gantungan kunci,benar kemudian muncul benda bisnis lain yang diciptakan berkat SCAMPER.

    Reply

Leave a Comment