Menguak Bagaimana Emoji Mampu Mempengaruhi Kekuatan Konten Media Sosial Kita

Advertisement - Scroll to Continue
emoji-marketing
Image dari Eat-marketing.co.uk

Menggunakan layanan media sosial tentu bukan menjadi hal yang aneh lagi bagi masyarakat modern saat ini. Hampir setiap hari mayoritas dari kita membuka akun pribadi media sosial untuk berbagai tujuan seperti update status, memperoleh informasi terkini, chatting bersama teman atau mungkin juga yang berhubungan dengan urusan bisnis. Semuanya bisa dirangkum dalam layanan #media sosial dengan sangat mudah dan praktis.

Dan tentunya, rekan-rekan juga terbiasa menggunakan konten emoji untuk melengkapi update status atau konten lain yang dibagikan via media sosial, bukan? Disadari atau tidak, emoji sudah mulai menggeser penggunaan kata-kata dan digantikan dengan simbol yang lebih unik dan menarik. Bahkan, tidak sedikit pula yang hanya menggunakan emoji saja tanpa mencantumkan kata-kata sama sekali.

Lalu jika dihubungkan dengan efektivitas penggunaan media sosial untuk urusan marketing, apakah penggunaan emoji efektif? Jawabnya sangat efektif. Dan berikut penjelasannya.

Pentingnya Penggunaan Emoji Marketing Media Sosial

Disampaikan oleh seorang internet marketer yang juga peneliti marketing media sosial, Larry Kim menyatakan bahwa emoji mempunyai kekuatan “magis” tersendiri untuk mempengaruhi membacanya tidak hanya dalam menangkap pesan sebuah konten namun juga meningkatkan keterkaitan antar pengguna. Untuk menguji hal tersebut, Larry kemudian membuat sebuah eksperimen kecil untuk melihat bagaimana pengaruh emoji ketika digunakan dalam promosi di media sosial.

Pada eksperimen tersebut, ia menjalankan 2 kampanye periklanan dimana salah satu konten dilengkapi dengan emoji dan konten lain tidak dilengkapi dengan emoji. Kemudian, keduanya ditargetkan pada sejumlah grup yang sama dan di waktu yang sama.

Artikel lain: Inilah 6 Brand Bisnis yang Gunakan Emoji untuk Strategi Pemasarannya

Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata konten yang ditambahkan emoji mampu meningkatkan engagement atau keterkaitan dengan pengguna sebesar 25,4% lebih tinggi dari konten non-emoji. Tidak hanya dalam hal keterkaitan, konten yang mengandung emoji juga mampu menurunkan pengeluaran iklan sebanyak 22,2%, perbandingannya yakni $0.18 vs. $0.14 untuk setiap engagement yang terjadi.

Dalam kesempatan tersebut Larry juga membeberkan 3 cara paling mudah dalam menggunakan emoji untuk kepentingan marketing di media sosial.

1. Digunakan Untuk Merespon

Penggunaan pertama dari emoji dalam upaya marketing media sosial yakni untuk merespon sesuatu. Ketika kita ingin memberikan tanggapan terhadap sebuah konten atau merespon sesuatu, umumnya kita memberikan like atau favorite. Namun, hal tersebut bisa digantikan juga dengan menggunakan emoji.

Penggunaan emoji bisa menjadi cara yang terbaik untuk merespon sesuatu yang dibagikan oleh konsumen atau jika kita membagikan sesuatu kepada konsumen. Semisal kita mempunyai konten video lucu yang sangat tepat untuk dibagikan kepada konsumen secara online. Untuk mengekspresikan dan mendeskripsikan konten tersebut kita bisa menggunakan emoji :joy: Atau beberapa emoji lain yang memperlihatkan tampilan tertawa.

2. Digunakan Untuk Mengungkapkan Topik

Penggunaan kedua dari emoji yakni untuk merepresentasikan topik yang kita bahas. Seringkali kita memberikan konten dengan topik tertentu di media sosial untuk menjaring target market yang spesifik. Dan umumnya untuk bisa menjelaskan topik tersebut, menggunakan sebuah kalimat yang tentu jauh lebih tidak praktis ketimbang penggunaan simbol emoji.

Sebagai contoh, ada emoji berbagai bentuk makanan jika yang ingin kita bahas adalah tentang topik makanan. Atau penggunaan lain, jika kita membicarakan tentang topik fotografi kita bisa menggunakan emoji kamera yang tentu maksud dari emoji tersebut bisa ditangkap lebih cepat oleh konsumen.

3. Digunakan Untuk Memperpendek Status

Ketika kita menjalankan marketing melalui media sosial, efektivitas konten sangat berpengaruh terhadap keterkaitan kita dengan konsumen. Oleh karena itu kita sebaiknya tidak memberikan konten yang gagal menarik minat konsumen.

Baca juga: Trik Sederhana Sulap Meme Menjadi Tools Marketing yang Menggigit

Penggunaan kata-kata yang monoton dan itu itu saja, sudah pasti akan terasa lebih kaku daripada memberikan status dengan balutan emoji yang terkesan lebih sederhana dan menarik. Oleh karena itu, dengan kreatifitas kita bisa merangkai sebuah status di media sosial yang unik dan menarik hanya dengan menggunakan beberapa emoji.

Sebagai contoh, kita ingin ekspresikan sebuah status yang berisi kata-kata “waktu adalah uang”. Daripada menuliskan kata-kata tersebut akan lebih efektif jika kita memberikan emoji gambar jam kemudian simbol (=) dan diikuti dengan gambar emoji tumpukan uang. Selain itu kita bisa mengembangkan kreativitas kita dalam penggunaan emoji untuk menyingkat tulisan ataupun pesan lain.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment