Mengintip Kisah Di Balik Penciptaan Game Legendaris Windows Solitaire

Advertisement-Scroll to Continue
Wes Cherry Windows Solitaire
Image dari Gopego.com

Pada artikel sebelumnya kita baru saja membahas tentang perkembangan dunia #game mobile yang semakin mentereng memasuki awal tahun 2016 ini. Tidak hanya developer digital saja yang kepincut dengan potensi bisnis game mobile, berbagai kalangan seperti selebritis dan juga pesohor dunia juga turut ambil bagian untuk memanfaatkan ranah bisnis yang satu ini.

Namun jika dibandingkan dengan belasan tahun yang lalu, mungkin bayangan tentang perkembangan game saku belum bisa diprediksi sebesar saat ini. Kala itu para penikmat game lebih banyak menggunakan konsol ataupun #komputer versi lama untuk mencari alternatif hiburan digital. Dan bagi rekan-rekan masih sempat mencicipi versi sistem operasi Windows lama, tentu pernah akrab dengan game berbasis kartu yakni Windows Solitaire.

Game yang memadukan kecermatan dan strategi dalam merangkai susunan kartu ini, memang menjadi salah satu judul game jadul yang paling populer dan banyak dimainkan. Namun siapa sangka bahwa, game yang dikembangkan mulai tahun 1988 ini sama sekali tidak menyumbang royalti keuntungan bagi sang kreator, Wes Cherry.

Artikel lain: Jajal Bidang Bisnis Baru, Taylor Swift Masuk Ke Ranah Bisnis Game Saku

Meski menjadi salah satu software yang paling banyak diakses, nyatanya Wes Cherry tidak mendapatkan keuntungan material secara langsung dari pihak Microsoft selaku pengembang perangkat lunak. Bagaimana bisa? Penasaran, berikut ulasan lengkapnya.

Dikembangkan Pada Masa Magang

Kembali ke tahun 1988, kala itu di musim panas seorang pegawai magang di perusahaan Microsoft bernama Wes Cherry terinspirasi untuk membuat sebuah game sederhana. Inspirasi tersebut datang setelah ia memainkan sebuah game berbasis kartu yang ada pada perangkat #Apple Mac yang ia miliki. Meski sederhana, namun ia sangat tertarik dan berandai-andai bagaimana jika game serupa dibuat dalam versi Windowsnya.

Tak Butuh waktu yang terlalu lama, Wes kemudian mulai menyusun coding untuk membuat game yang ia inginkan. Untuk merampungkan game Windows Solitaire, Wes mengaku menghabiskan waktu sebelum masa ujian untuk fokus mengerjakan proyek tersebut.

Ia yang saat itu bekerja di salah satu anak perusahaan Microsoft, Bogus, yang bergerak pada bidang pengembangan software memang mempunyai kemampuan dalam hal pemrograman dan pembuatan software yang akan diterapkan di sistem operasi windows. Dari situ lahirlah game legendaris Windows Solitaire.

“Waktu itu saya mulai mengerjakan Solitaire untuk Windows 2.1 di waktu senggang saya, tepatnya ketika sedang magang di Microsoft di musim panas tahun 1988. Saya pernah memainkan game solitaire serupa di Mac, namun alih-alih belajar untuk ujian saya malah lebih tertarik untuk membuat sebuah game solitaire serupa yang bisa dimainkan di Windows.” kilas Wes.

“Digaji” Perangkat Komputer

Setelah game windows Solitaire rampung ia buat, secara tak sengaja seorang program manager dari Bogus melihat game buatan Wes Cherry tersebut. Dari situ sang program manager menyatakan ketertarikannya pada game besutan Wes. Tidak hanya sekedar tertarik, ia juga berharap bisa mengembangkan lebih lanjut game tersebut untuk kemudian dimasukkan pada seri Windows 3.0.

Wes yang mendengar tawaran tersebut pada waktu itu tentu sangat senang. Selain merasa dihargai, ia juga bangga software game karyanya bisa masuk menjadi salah satu software bawaan Windows 3.0, yang tentunya tidak semua software bisa masuk ke dalamnya. Namun yang unik, waktu itu dari pihak Bogus menyatakan dengan tegas bahwa dimasukkannya Windows Solitaire dalam seri Windows 3.0, sama sekali tidak akan memberikan kompensasi finansial ataupun royalti kepada Wes selaku kreator.

Alih-alih tak mendapatkan uang, Wes malah “digaji” dengan seperangkat komputer IBM XT yang nantinya digunakan untuk memeriksa dan merevisi manakala terdapat masalah pada software game Windows Solitaire. Ia yang kala itu memang sangat membutuhkan perangkat komputer, tentunya sudah gembira dengan “gaji nya” tersebut.

Baca juga: Udah Cantik Lihai Main Game Pula, Yuk Intip Profil  5 Gamer Wanita Populer Berikut Ini

Perkembangan Karir Wes Cherry

Setelah kesuksesan dalam membuat game Windows Solitaire, Wes yang masih bekerja di perusahaan Microsoft terus mengembangkan beberapa software lain di antaranya game Pipe Dream yang juga tidak kalah tenar kala itu. Namun berbeda dengan pengalaman sebelumnya, game yang masuk dalam bundling software Microsoft Entertainment Pack tersebut telah dihargai secara finansial oleh pihak Microsoft. Kala itu ia dibayar dalam bentuk saham dengan nilai ribuan dollar Amerika.

Saat ini Wes Cherry memang sudah tidak lagi aktif di perusahaan Microsoft. Ia kini fokus mengembangkan bisnis agrikultur tepatnya dalam pembuatan minuman sari buah apel. Pemilik merk bisnis Dragon head Cider ini bisa dibilang sudah cukup sukses dengan sebaran produknya yang sudah mencapai hampir semua kawasan di Amerika.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Mengintip Kisah Di Balik Penciptaan Game Legendaris Windows Solitaire”

Leave a Comment