Mau Menjalankan Usaha Bersama Teman? Perhatikan 4 Hal Berikut Ini Agar Bisnis Mencapai Kesuksesan

Menjalankan Usaha Bersama Teman
Image dari Writersliving.com

Berbisnis dengan menggandeng sahabat atau teman memang bisa menjadi pilihan Anda untuk menjalankan usaha. Ketika Anda memilih menjalankan bisnis bersama teman tentu akan berbeda saat Anda berbisnis dengan orang lain. Umumnya bisnis yang dijalankan bersama teman akan membuat seseorang lebih bersifat permisif atau terbuka dan serba membolehkan.

Meski memiliki kelebihan karena bisa saling mengenal sifat masing-masing namun karena bisa jadi kemungkinan sifat permisif ini muncul, maka usaha ini bisa menimbulkan masalah. Maka dari itu sebelum benar-benar menjalankan usaha bersama teman ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis bersama teman tersebut.

1. Kecocokan Karakter

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam bisnis bersama teman adalah kecocokan karakter. Tidak semua teman bisa Anda pilih untuk menjalankan usaha. Tapi carilah teman yang benar-benar memiliki kecocokan karakter dengan Anda.

Mengapa demikian? Sebab dengan kecocokan karakter maka Anda bisa menjalankan usaha ini dengan penuh dan saling pengertian. Beberapa unsur kecocokan yang bisa Anda jadikan pedoman dalam memilih teman adalah sifat chemistry, memiliki kesamaan visi dan misi, dan juga pertimbangkan potensi dan kemampuan masing-masing.

Artikel lain: Menjaga Profesionalitas Berbisnis dengan Keluarga atau Teman

Dalam berbisnis bersama teman ini Anda harus mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tepat. Dan yang pasti ketika berbisnis dengan teman, Anda dan teman Anda harus bisa bersikap profesional.

2. Penentuan Bisnis

Setelah memiliki partner teman yang cocok dengan Anda maka langkah berikutnya adalah menentukan bisnis yang akan dijalankan. Dalam memilih bisnis ini, Anda harus mendiskusikannya dengan teman Anda. Sesuaikan juga dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

Jangan sampai bisnis yang dipilih melenceng dari keahlian yang Anda dan teman Anda miliki. Dengan memilih bisnis yang sesuai dengan keahlian maka Anda akan resiko gagal dalam usaha akan mengecil. Namun selain sesuai keahlian, Anda juga harus melihat potensi pasar yang ada. Jangan sampai memilih bisnis yang sesuai dengan kehalian namun ternyata potensi pasarnya tidak menjanjikan. Ini tentu akan membuat usaha Anda sulit berkembang.

3. Pembagian Modal

Namanya juga usaha pasti membutuhkan modal untuk menjalankannya. Lalu bagaimana cara pembagian modal yang efektif jika bisnis dilakukan bersama teman? Menurut beberapa ahli bisnis, pembagian modal memang harus ditetapkan secara tegas di awal mula usaha. Sebab, hal ini akan mempengaruhi kepemilikan saham masing-masing pihak di masa depan.

Dari saham ini maka akan muncul dividen atau bagi keuntungan dari bisnis yang ada. Maka dari itu jika memungkinkan cobalah untuk membuat pembagian modal yang sama rata agar dividen nantinya bisa juga dibagi secara rata. Namun apabila tidak memungkinkan maka pembagian modal ini bisa dilakukan sesuai kemampuan finansial masing-masing pendiri namun pada akhrinya mereka harus menerima bahwa keuntungan usaha akan dibagi berdasarkan persentase modal atau saham yang ditanamkan.

Satu hal lagi yang penting dalam permodalan ini yaitu tentang kesepatakan yang tidak boleh dilanggar. Memang sudah banyak kasus yang membuat bisnis ditinggalkan pendirinya karena tidak ada kesepakatan di awal terkait efek permodalan pada keutungan usaha yang dibagikan. Maka untuk menghindari hal ini Anda bisa berinisiatif untuk membuat perjanjian atau kesepakatan tertulis mengenai hal ini.

Buatlah butir-butir kesepakatan yang jelas dan legal dengan penandatanganan di atas materai. Jangan ragu untuk melakukan hal ini meskipun yang Anda hadapi adalah teman sendiri. Anda harus ingat bahwa Anda harus bersikap #profesional meskipun berbisnis bersama teman.

Baca juga: 5 Karakter Ini Wajib Dimiliki Ketika Berbisnis Dengan Teman

4. Pembagian Laba

Terakhir, hal yang perlu diperhatikan dalam berbisnis bersama teman adalah pembagian laba. Ya, pembagian keuntungan usaha (dividen) memang selalu krusial karena bisa menjadi perdebatan dan mungkin juga pertikaian. Maka dari itu untuk bisa menghindari kemungkinan buruk tersebut, Anda mau tak mau memang harus membuat standar baku dan aturan yang jelas.

Standar baku pembagian laba dalam bisnis sendiri ada dua macam yaitu pertama, bagian laba yang disetorkan ke pemilik usaha atau dividen. Kedua, pendapatan berupa gaji bulanan. Para pendiri atau pemilik bisnis sendiri bisa mendapat gaji bulanan bila ia terlibat aktif dalam operasional perusahaan.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment