advertise-scroll to continue

Manola Hutagalung dan Marion Hutagalung, Sukses Jalankan Mano Marion Transportation Tanpa Harus Tergantung Bisnis Keluarga

Mano Marion Transportation
Image dari Swa.co.id

Manola Hutagalung (Manola) dan Marion Hutagalung (Marion) adalah dua saudara dari generasi ketiga dari Mangaradja Haolanan Hutagalung yang merupakan founder dari perusahaan transportasi Arion Paramita yang kini telah berkembang menjadi Arion Holding yang membawahi 18 perusahaan, meliputi transportasi, pariwisata, properti, keuangan, servis dan industri.

Meski kakek dan ayahnya telah sukses dengan Arion Holding, Manola dan Marion tak mau menggantungkan diri dengan sukses bisnis keluarganya tersebut. Maka dari itu sebelum mereka diberi kepercayaan oleh orang tuanya untuk meneruskan bisnis Arion, Manola dan Marion telah sukses membuktikan bahwa dirinya mampu menjalankan bisnis lainnya.

Usaha yang dijalankan Manola dan Marion ini sendiri memiliki tema yang sejenis dari Arion yaitu transportasi.  Di bawah bendera  PT Mano Marion Transportation, Manola dan Marion mampu membuktikan bahwa dirinya mampu membangun bisnis transportasi sendiri. Lalu bagaimana kisah dua entreprenur yang sukses ini? Berikut kisahnya.

Keinginan yang Kuat untuk Patahkan Mitos

Jika mereka mau, maka bisa jadi Manola dan Marion bisa langsung mengambil alih dan meneruskan bisnis transportasi Arion yang dirintis oleh kakeknya Mangaradja Haolanan Hutagalung. Namun mereka tak berpikir demikian. Sebelum meneruskan bisnis keluarganya ini mereka ingin punya pengalaman yang cukup agar langkahnya makin mantap. Tidak hanya itu keputusan mereka untuk merintis bisnis sendiri ini juga dalam rangka keinginannya mematahkan mitos bahwa generasi ketiga dalam hal ini berlaku pada mereka hanyalah sebagai penghancur dari bisnis keluarga.

Dalam sebuah alur bisnis keluarga memang dikenal sebuah mitos dimana generasi pertama akan membangun, generasi kedua mengembangkan, dan generasi tiga menghancurkan. Mitos inilah yang ingin dipatahkan oleh Manola dan Marion saat itu ketika membuka bisnisnya sendiri. Dan saat ini mitos tersebut telah sukses dipatahkan oleh mereka berdua.

Artikel lain: Mengenal Dayu Dara Permata dan Windy Natriavi, Duo Jelita di Balik Layanan Bisnis Go-Life Dari Go-Jek

Awal Mula Usaha

Dari latar belakang di ataslah kemudian Manola dan Marion segera menjalankan bisnis ini pada Mei 2010. Padahal mereka berdua saat itu maih belum lulus kuliah. Dengan modal Rp 30 juta pinjaman dari orang tua, Manola dan Marion kemudian memperkokoh bisnisnya dengan membeli Kia Travelo. Pinjaman dari orang tuanya ini sendiri bisa dikembalikan dalam waktu tiga tahun.

Pada awal bisnisnya, kata Manola sebagai Presiden Direktur PT Mano Marion Transportation menyatakan bahwa usahanya menawarkan beberapa paket jas seperti wisata, travel dan antar-jemput pegawai. Setelah lima tahun berusaha, mereka sukses menggaet klien beberapa korporasi besar.

Strategi Pemasaran dan Pengembangan Usaha

Kesuksesan Manola dan Marion mengelola perusahaan tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dijalankan. Selain model pemasaran konvensional seperti menggunakan brosur dan spanduk, Manol dan Marion juga menggunakan pemasaran online seperti melalui situs web dan #media sosial Facebook. Untuk lebih memuaskan konsumen, mereka membuat sebuah tim pemasaran yang siaga 24 jam. Tugas tim ini sendiri adalah mengganti mobil yang jika dijumpai ada kerusakan padanya.

Menghadirkan mobil baru kepada klien juga menjadi strategi Manola dan Marion untuk membuat konsumen puas dan juga menciptakan diferensiasi. Untuk membuat usahanya semakin dipercaya menurut Marion, Direktur Mano Marion Transportation dirinya akan mengutamakan kualitas. Untuk pengemudi sendiri mereka rutin mengikutkan pelatihan. Sedangkan dari sisi perawatan mobil bisnisnya selalu bekerjasama dengan bengkel resmi.

Baca juga: Try Wibowo ~ Lulusan SMA yang Sukses Membangun Startup Bisnis Jasa Perawat Online Insan Medika

Perkembangan dan Pencapaian Usaha

Semakin tahun bisnisnya menunjukkan tren yang makin berkembang. Maka dari itu Manola dan Marion pun menggembangkan pasr B2B ke pasar B2C. Pasar B2C sendiri dijalankan pada bidang travel dan wisata yang memang memiliki potensi paling besar, terutama ketika musim liburan. Dari perkembangannya ini Manola menyatakan bahwa bisnisnya bisa mencapai omset hingga Rp200 juta per bulannya. Setiap tahunnya sendiri omset Mano Marion Transportation bisa tumbuh hingga 50%.

Tidak hanya itu, Mano Marion Transportation juga telah memiliki 50 unit mobil, mulai dari kapasitas 16, 20, sampai 23 penumpang. Supir yang sudah direkrut oleh Manola dan Marion sendiri sudah mencapai 55 orang, dimana lima orang untuk cadangan. Sedangkan untuk staf di kantor sendiri ada 10 orang. Dengan rentang harga penyewaan mulai dari Rp 1.200.000 per hari untuk Jabodetabek dan Rp 1.520.000 per hari untuk tujuan Bali maka wajar bila omset perusahaan bisa mencapai Rp 200 juta setiap bulannya.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment