Lini Usaha Gojek Jogja Ditutup, Ini Beberapa Alasannya

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Linkedin.com

Belum lama ini disampaikan bahwa salah satu lini usaha perusahaan digital Gojek yakni Go-Jek Tech Valley atau yang biasa disebut GTV resmi mengalami penutupan. Tepatnya menjelang akhir tahun 2016, GTV ditutup oleh pengelola Gojek pusat dengan beberapa alasan.

Kabarnya, alasan utama mengapa Gojek menutup kantor perwakilan yang berada di kota pelajar tersebut adalah sebagai langkah sentralisasi tim pengembang. Dan berikut ini penjelasan lengkapnya.

Menjadi Upaya Sentralisasi

Disampaikan langsung oleh Public Relation Manager #Go-Jek Rindu Ragilia, keputusan Gojek pusat untuk menutup kantor perwakilan di Jogjakarta merupakan keputusan yang tidak mudah namun harus dilakukan. Nantinya, GTV tidak akan benar-benar dinonaktifkan melainkan ada sejumlah keputusan lain.

Rindu menyatakan bahwa, akan ada upaya pengintegrasian serta konsolidasi pusat pengembangan dan engineering Gojek yang berasal dari Jogjakarta menuju ke kota Jakarta. Dari situ, para pegawai GTV diberikan pilihan untuk ikut dan meneruskan operasional di Jakarta.

Artikel lain: Alamanda Shantika Santoso ~ Eksekutif Wanita Pendorong Bisnis GoJek Indonesia

Namun kabarnya, sejumlah pegawai memilih untuk tetap berada di Jogjakarta dan sebagian lagi memutuskan untuk keluar dari perusahaan Gojek.

Menilik kembali keputusan perusahaan pemesanan transportasi online, Gojek, memilih Jogjakarta sebagai lokasi kantor perwakilan telah melewati beberapa pertimbangan. Alasan yang paling mendasar adalah karena perusahaan akan mudah mendapatkan sumber daya manusia yang potensial di Jogjakarta.

Terkenal sebagai kota pelajar, Jogja merupakan tempat dari puluhan universitas dengan berbagai jurusan yang tentunya sangat potensial jika dijadikan tenaga pendukung #startup digital. Selain itu, alasan lain adalah karena biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan kota besar lain seperti Jakarta atau Surabaya.

Dengan 2 keuntungan tersebut, untuk segala usaha rintisan tentu dapat memberikan keuntungan yang sangat besar. Jikapun nantinya perusahaan sudah berkembang dengan sokongan permodalan yang kokoh, perusahaan bisa melakukan ekspansi ke kota yang lebih mapan seperti Jakarta.

Koordinasi yang Lebih Baik

Masih disampaikan oleh Rindu, untuk melakukan kegiatan produksi yang berlainan kota tentu membutuhkan alternatif komunikasi yang lebih baik. Meskipun saat ini sudah sangat banyak teknologi komunikasi yang bisa dimanfaatkan, namun pihak pengembang pusat masih merasa tatap muka adalah alternatif yang terbaik untuk memunculkan kolaborasi maksimal.

Dalam beberapa kondisi lain, menempatkan kantor produksi yang berjauhan dengan kantor pusat memang memiliki potensi yang besar untuk semakin memperluas pasar. Terlebih, Jogjakarta merupakan pasar empuk yang berisi banyak sekali konsumen yang sesuai dengan target market Gojek.

Namun lagi-lagi, proses transfer teknologi yang dilakukan dari lokasi yang berjauhan selalu memberikan dampak negatif. Oleh karena itu penarikan kembali kantor perwakilan Jogjakarta dinilai sebagai langkah yang sudah tepat.

Kabarnya GTV sebagai pusat pengembangan operasional tetap akan dipertahankan baik itu lokasi maupun sumber daya pendukung lain yang sudah ada. Namun, mungkin dalam beberapa waktu ke depan semua sumber daya tersebut akan ikut ditarik ke kantor pusat.

Setali tiga uang, sebelumnya kita juga sudah membahas tentang ditutupnya kantor cabang perusahaan #pengembang game Agate Jogja. Memiliki pusat pengelolaan di Bandung, Agate Jogja resmi dibubarkan dengan tinggal menyelesaikan brand Agate Jogja saja. Keputusan tersebut juga didasari alasan yang cukup serupa dengan keputusan Gojek.

Baca juga: Mengenal Dayu Dara Permata dan Windy Natriavi, Duo Jelita di Balik Layanan Bisnis Go-Life Dari Go-Jek

Meskipun begitu, mendirikan kantor perwakilan di kota potensial seperti Jogjakarta tetap dilakukan oleh sejumlah startup digital. Seperti contohnya tiket.com yang belum lama ini meresmikan kantor perwakilan di Jogja. Meskipun bukan merupakan kantor yang bisa digunakan sebagai tempat transaksi, nantinya perwakilan tiket.com Jogja akan lebih mengarah pada tempat representasi.

Seperti diketahui, Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam tempat wisata. Inilah yang membuat di kota tersebut juga marak muncul agen travel, hotel ataupun industri pendukung pariwisata lainnya. Dan hal tersebut menjadi potensi yang tidak bisa dilewatkan oleh pengembang jasa pemesanan tiket online, Tiket.com.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Lini Usaha Gojek Jogja Ditutup, Ini Beberapa Alasannya”

Leave a Comment