Lingkar Kemang ~ Ruang Diskusi Untuk Peningkatan Dunia Digital Indonesia

Advertisement-Scroll to Continue
Lingkar Kemang
Image dari Tribunnews.com

Sejalan dengan semakin berkembangnya dunia #ecommerce di Indonesia, tentu banyak juga bermunculan pemain-pemain baru bisnis digital. Pelaku bisnis ecommerce baru tentu saja membutuhkan banyak informasi terkait bagaimana cara mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Nah, guna mendorong peningkatan dunia ecommerce di Indonesia, Bukalapak yang bisa dikatakan sebagai pioneer dalam bisnis ini menggelar diskusi tentang ecommerce dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.

Mulanya, forum diskusi yang dinamai Lingkar Kemang ini adalah hanya obrolan makan siang di antara intern pegawai Bukalapak sendiri. Saat pertemuan pertama tersebut belum menggunakan nama Lingkar Kemang, hanya sebatas diskusi antar teman saja. Tujuan dari ngobrol yang dilakukan itu adalah sekedar untuk berbagi ide terkait ecommerce Indonesia.

Artikel lain: Mau Dapatkan Peluang Sukses dari Bisnis Digital? Cermati 4 Tren Konsumennya Berikut Ini

“Lingkar Kemang ini awalnya dari ngobrol-ngobrol saat makan siang yang dilakukan di internal Bukalapak untuk saling berbagi ide,” kata CEO Bukalapak Achmad Zaky, ketika diskusi pertama Lingkar Kemang, di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Gagasan Membawa Forum Ke Pihak Luar

Setelah ngobrol-ngobrol antar intern Bukalapak sendiri, Achmad Zaky mengatakan kemudian muncul gagasan untuk membawa forum tersebut ke pihak lain di luar Bukalapak untuk ditularkan. Kenapa demikian, menurut pria yang akrab disapa Zaky ini, saat ini masih banyak masalah di dunia digital di Indonesia, yang menurutnya salah satunya adalah talenta.

Zaky menjelaskan, forum yang dibentuk tersebut diharapkan bisa memberikan sebuah inspirasi pada orang lain agar bisa meningkatkan talentanya. Achmad Zaky percaya bahwa dengan adanya talenta yang mumpuni dan semakin membaik, maka ini bisa ditularkan kepada lingkungan sekitarnya.

Tak hanya akan ditawarkan pada pihak luar, namun ke depan acara diskusi seperti ini rencananya akan digelar rutin tiap bulan. Zaky menambahkan bahwa forum ini adalah sebagai wadah untuk belajar bersama bagi semua orang yang ingin meningkatkan kemampuan mereka di bidang digital. Diskusi perdana Lingkar Kemang sendiri baru diadakan pada hari Rabu (17/2/2016) kemarin.

Gelaran perdana ini bertempat di Kantor Bukalapak, di Plaza City View, Kemang. Dalam diskusi yang membawa tema “From Numbers to Emotion” itu Bukalapak membawa tiga pembicara yaitu, Head of Marketing Bukalapak Bayu Sherly, Managing Director Facebook Southeast Asia Kenneth Bishop, dan Group Chief Strategy Officer Mullen Lowe Group.

Di Lingkar Kemang, Facebook Beberkan Alasan Orang Indonesia Enggan Belanja Online

Saat ini, data menyebutkan bahwa jumlah orang Indonesia yang menggunakan ecommerce memang sudah cukup besar, yakni sekitar 10 juta pelanggan. Namun, besaran pengguna layanan ecommerce tersebut masih kecil jika dilihat dari jumlah keseluruhan pengguna #internet di Indonesia yang mencapai 80 sampai 90 juta orang.

Margin sebesar itu tentu adalah potensi yang luar biasa jika bisa dimaksimalkan, hal ini diungkapkan oleh Managing Director #Facebook Southeast Asia, Kenneth Bishop, saat pertemuan perdana Lingkar Kemang beberapa hari yang lalu. Melihat fakta ketimpangan ini, kemudian Facebook melakukan sebuah riset terkait dengan batasan yang membuat orang Indonesia sedikit malas atau enggan berbelanja pada toko online.

Dari riset tersebut kemudian mendapatkan fakta bahwa ternyata penyebab utama orang Indonesia enggan melakukan transaksi secara online adalah karena sistem pembayaran dan masalah kepercayaan. Terkait sistem pembayaran, ini sangat erat kaitannya dengan fakta bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang belum memiliki kartu kredit atau debit.

“Ini adalah hal unik yang kami temukan di Indonesia. Dua batasan yang berpengaruh terhadap e-Commerce adalah masalah kepercayaan dan belum semua orang memiliki kartu kredit atau debit,” jelas Bishop.

Baca juga: 4 Syarat Bangun Jaringan Bisnis Berbasis Digital Kian Kuat

Lebih jauh mengenai penelitian yang dibuat, Bishop juga menjelaskan bahwa faktor kepercayaan sangat krusial bagi orang Indonesia dalam menentukan di mana ia harus belanja secara online. Lebih dari responden Indonesia ternyata lebih memilih #toko online yang dianggap terpercaya dari pada layanan pelanggan yang baik ataupun keaslian barang.

Riset tersebut juga menjelaskan bahwa ditemukan dua faktor yang berpengaruh terhadap seseorang dalam memilih layanan ecommerce yang di anggap terpercaya. Pelaku ecommerce yang dianggap terpercaya oleh responden adalah penjual yang menjual barang asli serta mendukung sistem pembayaran yang aman.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment