Mengintip Konsep Pembangunan Silicon Valley Ala Indonesia

Advertisement-Scroll to Continue
Silicon Valley Ala Indonesia
Silicon Valley Ala Indonesia via Liputan6.com

Bagi rekan-rekan yang belum mengetahui apa itu Silicon Valley, Silicon Valley merupakan lokasi yang berada di kawasan Amerika dimana banyak perusahaan berbasis teknologi lahir dan berkembang. Beberapa diantaranya adalah Google, Twitter, Facebook dan masih banyak lagi perusahaan teknologi raksasa yang mempunyai pusat pengembangan di lokasi tersebut.

Oleh karena itu, tidak mewujudkan jika banyak orang yang menyatakan bahwa Silicon Valley merupakan pusat perkembangan teknologi dunia saat ini. Dari situlah banyak negara lain yang kemudian tertarik untuk mengembangkan konsep serupa utamanya demi kemajuan industri #teknologi di negara itu sendiri.

Tidak ketinggalan, Indonesia juga sedang menapaki langkah yang sama untuk mengembangkan ” Silicon Valley” ala Indonesia.

Silicon Valley Ala Indonesia oleh Sinarmas Land

Pembangunan pusat pengembangan industri teknologi yang diberi nama Digital Hub Indonesia ini diprakarsai oleh grup pengembang properti Sinarmas Land. Dan saat ini proses pengembangan kawasan Industri tersebut sudah mulai dijalankan dengan target awal membangun beberapa bangunan utama.

Mengenai proses peresmian, Silicon Valley ala Indonesia yang berada di kawasan BSD City, Tangerang ini, sudah resmi dibuka pertengahan bulan Mei 2017. Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah pihak seperti  Bupati Tangerang Selatan, Ahmed Zaky; Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja; Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe; Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf; serta Staf Khusus Menkominfo, Lis Sutjiati.

Artikel lain: Telusuri Silicon Valley, Maka Kita Akan Dapatkan 5 Hal Unik Ini Selain Sekedar Kawasan Pusat Teknologi

Kehadiran beberapa pihak termasuk dari pihak pemerintah ini tentu menjadi pertanda bahwa, lokasi Digital Hub Indonesia ini memang mempunyai potensi yang besar dan wajib untuk diperhatikan. Bahkan, pemerintah juga ikut memberikan dukungan lewat beberapa kebijakan untuk mempermudah proses pengembangan.

Disampaikan oleh CEO Sinarmas Land, Michelle Widjaja, langkah yang sedang ditempuh oleh group bisnis yang ia pimpin tersebut merupakan wujud dari aktualisasi ide dan harapan pemerintah ke depan terkait dengan industri teknologi.

“Diharapkan kehadiran Digital Hub dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri berbasis IT dan teknologi digital, mengingat saat ini pemerintah Indonesia juga sedang fokus untuk mendorong pertumbuhan industri tersebut”, terangnya.

Target Kawasan New Digital Economy

Disampaikan bahwa, luas lahan yang akan digunakan untuk pengembangan Digital Hub Indonesia yang berada di kawasan bagian selatan Green Office Park, BSD City, mencapai luas 25,86 hektar. Digital Hub diharapkan akan mengarahkan BSD City menjadi salah satu kawasan new digital economy yang akan diperhitungkan di Indonesia.

Melihat kondisi Indonesia saat ini yang sudah mulai mengadaptasi teknologi dengan sangat cepat, tentunya menjadi potensi sekaligus tantangan yang harus semakin dikembangkan. Kebutuhan akan teknologi yang semakin maju jika dirasakan oleh para kreator serta insan yang berkecimpung di bidang industri teknologi Indonesia.

Lokasi ini diharapkan mampu menjadi wujud transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city di Tanah Air serta menjawab kebutuhan masyarakat di era informasi teknologi digital akan kawasan yang memiliki infrastruktur jaringan telekomunikasi yang andal, fasilitas lengkap, dan mampu diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Sasaran Program Pengembangan

Mengenai sasaran dari pengembangan proyek ini, disampaikan bahwa nantinya Digital Hub Indonesia bisa menjadi lahan potensial untuk para perusahaan #startup, pengembang teknologi, institusi pendidikan, hingga berbagai pelaku industri lain yang masih berkaitan dengan bidang teknologi seperti contohnya pengembangan animasi dan game.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Sinarmas Land  juga menjalin kerjasama dengan salah satu konsultan properti berskala internasional, NBBJ. Sebelumnya diketahui, konsultan tersebut sudah pernah bekerja sama dengan beberapa perusahaan raksasa seperti Microsoft, Amazon, Samsung, dan lain sebagainya.

Baca juga: Rahasia di Balik Kesuksesan Startup di Silicon Valley

Sebagai informasi, mega proyek Silicon Valley ala Indonesia ini tentu bukan merupakan proyek yang sembarangan. Selain melibatkan banyak pihak, biaya yang ditelan untuk pengembangan properti teknologi tersebut juga tidak main-main. Disampaikan bahwa, Sinarmas Land mematok biaya sekitar 5 hingga Rp 7 triliun untuk masa pengembangan hingga 2019.

“Kalau gedungnya belum selesai itu susah, barulah 2019 (fase kedua) itu waktunya kita menarik tenant sebanyak-banyaknya”, papar Michelle.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment