Kisah Sukses Anantya Van Bronckhorst Dirikan Digital Agency Think.Web

Advertisement-Scroll to Continue

Anantya-Van-Bronckhorst

Membaca kisah sukses Anantya Van Bronckhorst mengembangkan bisnis digital bisa menjadi inspirasi bagi semua pembaca, khususnya membuktikan bahwa ranah #bisnis digital sangatlah “bersahabat” bagi entrepreneur wanita. Anantya Van Bronckhorst adalah founder dari perusahaan digital agency Think.Web yang bergerak dalam bidang konsultasi, pengembangan dan banyak jasa lain bagi klien yang ingin memperluas usaha ke dunia digital.

Berbekal pengalaman yang sangat matang plus ditunjang pribadi aktif dan kreatif, wanita yang akrab disapa Anan tersebut sudah sangat faham manis pahit mendirikan perusahaan digital mulai dari akar rumput. Dan kini setelah hampir 10 tahun membangun Think.Web, ia sudah dapat memetik hasil manis buah usahanya.

Perusahaan digital agency tersebut telah berkembang sebagai salah satu penyedia jasa terbaik di Indonesia dengan omzet puluhan miliar per tahunnya. Ingin mengenal sosok Anantya Van Bronckhorst lebih jauh? Berikut ulasannya.

Menimba Pengalaman Lewat Rumah Produksi

Sebelum mulai mendirikan agensi digital Think.Web, Anan sudah menimba pengalaman yang cukup banyak dengan bekerja di salah satu rumah produksi ternama di Jakarta. Kala itu ia pernah menjabat di beberapa posisi mulai reporter, produser, hingga posisi PR executive. Namun awal mula perkenalannya dengan dunia digital yakni manakala ia ditugaskan untuk mengembangkan divisi baru yang fokus pada digital agency.

Kala itu bersama salah seorang rekan designer Ramya Prajna (juga founder Think.Web), mulai mengembang divisi baru tersebut. Semua proses mulai dari pencarian klien, perencanaan hingga pengembangan usaha dirintisnya perlahan. Dan bermula dari situ, justru memberikan pencerahan bagi Anan tentang begitu besarnya potensi agensi digital di Indonesia.

Perlahan ia bersama Ramya mulai mendapatkan rekanan perusahaan yang bersedia menjadi klien divisinya. Tawaran kerjasama yang semakin banyak memaksa lulusan FISIP UI jurusan Komunikasi itu memutar otak bagaimana memanfaatkan peluang emas tersebut. Dan akhirnya ia mengkomunikasikan kepada redaksi pusat production house tempat bisnisnya bernaung. Namun siapa sangka, ide memperbesar divisi digital agency tidak mendapat sambutan baik.

Perbedaan visi akhirnya membuat Anan berada dipersimpangan. Ia masih meyakini bahwa potensi perikalan digital akan segera meledak bahkan melebihi potensi media elektronik konvesnional di masa mendatang.

Artikel lain: Rudi Salim, Sukses Bangun Bisnis Unik Berkonsep Kredit Online

Anantya Mendirikan Think.Web

Setelah mempertimbangkan baik-baik berbekal keyakinan dan partner setianya Ramya Prajna, di tahun 2005 mereka berdua nekat meneruskan divisi terdahulu menjadi perusahaan terpisah dengan tetap mempertahankan layanan digital agency. Dan nama Think.Web (Think.web.id) pun dipilih bersama beberapa co-founder lain saat pertama kali mencetuskan bisnis tersebut.

Awal pembentukan Think.Web menjadi tahap yang menguras waktu dan tenaga. Pasalnya di atas kertas, baik dirinya maupun Ramya belum mempunyai basic mendirikan #startup digital sama sekali. Sebagai konsekuensi, ia harus mati-matian belajar dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang bagaimana mendirikan perusahaan. Tantangan bertambah karena di saat yang sama, Anan juga harus menyelesaikan studi S2 nya di UI jurusan Magister Komunikasi. Namun semua dilalui dengan enjoy tanpa tekanan. Kebiasaan menangani banyak pekerjaan dalam sekilas waktu membangun sosok Anan menjadi enterprenuer wanita yang tangguh dan serba bisa.

Tantangan juga muncul terkait permodalan usaha. Karena ia tidak mempunyai tabungan pribadi untuk menjalankan perusahaan tersebut, Anan lantas mulai menyusun proposal bisnis untuk mencari pemodal. Berkat kerja kerasnya bersama tim, dana Rp 250 juta pun berhasil di compound untuk proses kelahiran Think.Web.

Waktu berjalan, berkat proses edukasi yang konsisten mengenai potensi usaha digital pada beberapa perusahaan besar, Think.Web mulai dipercaya untuk menangani pengembangan digital dari klien potensial seperti diantaranya produsen air minum kemasan Aqua dan produsen perangkat elektronik Acer. Dari beberapa klien tersebut tidak sedikit pula yang menjalin kerjasama jangka panjang bahkan hingga saat ini.

Dua tahun dijalankan, Anan mulai bisa melihat jalan cerah perkembangan Think.Web. Bahkan tak lama setelah itu perusahaan Think.Web telah berhasil membangun jaringan perusahaan rekanan diantaranya Inmotion, Digify, TalkLink, hingga startup jembatan event online dan offline Wooz.in. Dengan jaringan layanan yang sangat luas, kini Think.Web telah mendapatkan posisi nyaman sebagai pemimpin industri agensi digital di Indonesia.

Pribadi yang Aktif dan Multitasking

Mengenai kesehariannya, Anan merupakan pribadi sangat aktif bahkan cenderung tidak bisa diam. Dalam artian positif, ia ingin selalu bekerja dan bekerja. Ketika ada waktu selalu ia sisihkan waktu khusus untuk belajar berbagai hal utamanya yang terkait dengan pengembangan  bisnis digital. Ia selalu merasa tertantang untuk menghasilkan karya. Lewat kelebihannya yang dapat mengorganisasi banyak hal dalam satu waktu, menjadikan Anan wanita multitasking dengan kreaktiftas tinggi.

Baca juga: Bisnis E-hate ~ Bisnis Menebar Kebencian di Internet, Waspadalah!

Yang menarik disela waktu senggangnya, wanita berambut kriting eksotis tersebut juga mempunyai hobi unik yakni membuat Crochet. Crochet adalah sejenis kerajinan merajut yang umumnya mempunyai tingkat kerumitan tinggi. Namun ia justru merasa dengan hobinya tersebut, ia dapat merilekskan fikiran sejenak dari kepenatan kerja.

Tonton video berikut ini, pasti memberikan inspirasi buat Anda.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Kisah Sukses Anantya Van Bronckhorst Dirikan Digital Agency Think.Web”

  1. Sangat menginspirasi… satu lagi contoh sukses pengusaha digital. Semoga semakin banyak masyarakat indonesia yang mempunyai pikiran sama dengan Anantya…

    Reply

Leave a Comment