Kiat Cerdas Membangun Branding Dalam Bisnis Makanan Ringan

Image dari v3corporation.com
Image dari v3corporation.com

Membicarakan tentang #bisnis kuliner berarti kita sedang membicarakan sebuah bisnis peka jaman yang tidak akan ada habisnya. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, makanan tentu akan selalu dicari dan dibutuhkan. Oleh karena itu layak jika ranah bisnis yang satu ini tidak pernah sepi dari yang namanya inovasi.

Lebih dalam, salah satu hal yang menjadi kunci sukses sebuah usaha kuliner yakni mengenai branding atau pengenalan merek usaha. Sebagai ujung tombak bisnis, brand atau merek tentunya harus dibuat semenarik mungkin agar mudah diingat serta mampu merepresentasikan produk tersebut. Seringkali dibutuhkan kreatifitas lebih serta waktu yang tidak sebentar untuk menciptakan hal tersebut.

Peran Penting Branding Dalam Bisnis Makanan ringan

Pada artikel kali ini kita akan fokus membicarakan tentang pentingnya #branding dalam bisnis makanan ringan atau makanan ringan. Ketika menjalankan sebuah usaha makanan ringan, sering kali kita tidak sendirian. Sebagai contoh ketika kita ingin menjalankan bisnis makanan ringan keripik, puluhan bahkan ratusan varian kuliner telah dikembangkan oleh para pesaing kita. Mulai dari keripik yang dibuat dari berbagai bahan hingga sajian aneka bumbu yang beragam jenisnya, sudah barang pasti menimbulkan persaingan bisnis yang tidak mudah.

Pertanyaannya adalah mengapa ada beberapa usaha keripik yang mampu sukses meski telah banyak pesaingnya? Jawabnya adalah karena usaha tersebut mampu dan berhasil menjalankan fungsi branding mereknya dengan efektif. Yup, dengan kreatifitas membuat brand usaha bukan tidak mungkin bisa menyalip kompetitor bahkan menjadi juara dalam persaingan bisnis tersebut.

Artikel lain: Branding Online Untuk Meningkatkan Kredibilitas UKM Anda

Inilah alasan mengapa brand usaha menjadi salah satu hal yang paling penting ketika kita akan menjalankan usaha bisnis makanan ringan. Karena pada dasarnya bisnis makanan ringan adalah bisnis yang sangat mengandalkan selera pasar serta loyalitas pelanggan pada satu merek. Ketika merek usaha kita sudah berhasil menyihir konsumen, maka mereka akan terus dan terus menjadi pelanggan setia.

Membuat Baru atau Modifikasi?

Fakta lain yang sudah jamak kita temui adalah tak jarang kita melihat adanya beberapa merek atau brand makanan ringan dengan nama yang hampir sama bahkan sangat mirip dari segi tampilan atau desain kemasan. Lebih mengejutkan lagi, bahkan ada beberapa merek tiruan yang bahkan lebih sukses menarik minat pelanggan ketimbang merek originalnya.

Menyikapi hal ini, bagi Anda yang sedang akan membangun bisnis kuliner makanan ringan, mana yang akan dipilih antara mengembangkan sebuah brand yang unik atau memodifikasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut menurut saya sangat relatif.

Namun yang bisa saya sampaikan pertimbangannya adalah mengenai skala bisnis yang akan rekan-rekan kembangkan. Nah kebanyakan dari mereka yang menggunakan teknik modifikasi terkadang merupakan usaha kecil dan dengan pasar yang sempit. Sebagai contoh, produk dengan brand modifikasi tersebut hanya dipasarkan di area dalam satu kota serta beberapa kota disekitarnya saja. Dan sebaliknya untuk usaha skala besar yang mempunyai target bisnis luas, akan lebih baik jika membuat brand yang unik dan berbeda dengan yang lain.

Untung Rugi Merek Original vs Modifikasi

Terkait untung rugi antara merek original vs modifikasi, nampaknya juga bisa menjadi bahan pertimbangan. Tentang merek orgininal kita sudah faham betul plus minusnya. Keuntungannya yakni kita mempunyai brand yang unik dan berpotensi untuk dijadikan brand besar di kemudian hari. Sedangkan minusnya yakni kita harus meluangkan usaha tersendiri untuk menciptakan merek original tersebut.

Di lain pihak untuk merek modifikasi keuntungannya tentu mendapatkan “promosi gratis”. Karena dengan mempunyai tampilan brand yang serupa dengan merek yang sudah “matang”, tentu akan mudah menarik minat konsumen. Namun penggunaan teknik modifikasi dalam membuat sebuah merek makanan ringan tentu bukan tanpa celah.

Masalah yang pertama dan yang paling nampak adalah masalah legalitas merek. Dalam beberapa kasus ada usaha yang sebenarnya sudah cukup besar terpaksa harus melakukan perombakan merek karena masalah penggunaan brand yang sama atau mirip. Namun ini kembali pada apa yang kita bahas sebelumnya, jika skala usaha kita kecil maka kecil kemungkinan kita akan tersandung masalah tersebut.

Baca juga: Strategi Pemasaran Yang Efektif Dengan Target Pasar Lokal

Tidak hanya masalah itu saja, masih ada satu masalah lagi yang bahkan masalah ini kadang jarang disadari oleh para pelaku usaha. Dengan membuat brand “kloningan” kita harus siap untuk dicap sebagai brand kelas dua. Rekan-rekan sendiri tentu sering mengarakan hal tersebut bukan. Ketika melihat sebuah merek makanan atau minuman ringan yang sangat menyerupai  sebuah merek besar, maka kita secara tidak sadar akan menganggap bahwa kualitasnya ada di bawah merek asli.

Nah, setelah membaca ulasan di atas, bagi Anda yang memiliki pandangan berbisnis makanan atau minuman ringan akan berfikir kembali tentang pentingnya sebuah brand atau merek produk. Namun yang pasti selain memiliki brand yang “menjual” juga jangan lupakan mengenai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kemajuan bisnis Anda.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment