Keripik Tempe Mafia, Sukses dari Bisnis Tempe yang Sederhana dan Merakyat

Advertisement-Scroll to Continue

Keripik Tempe Mafia

Keripik Tempe Mafia – Menyantap cemilan sambil bersantai tentu menjadi salah satu hal yang paling mengasyikkan. Dengan bersantai, kita bisa melepas lelah dan penat setelah melakukan berbagai aktivitas harian. Tak heran bila hal ini membuat banyak pihak kreatif berusaha menghadirkan beragam cemilan dengan harga terjangkau dan citarasa yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Salah satu tren cemilan khas Indonesia yang pasti kita kenal adalah keripik dengan citarasa sangat pedas. Bila keripik bercitarasa pedas biasanya terbuat dari singkong, namun ada 1 cemilan yang mengusung bahan baku berbeda. Cemilan pedas khas Indonesia yang tengah menjadi tren tersebut adalah Tempe Mafia.

Awal Mula Tercetusnya Keripik Tempe Mafia

Tempe Mafia digagas oleh seorang anak muda bernama Irvan Widadya. Pada awalnya Irvan adalah seorang mahasiswa jurusan desain komunikasi visual di Institut Harapan Bangsa.

Berawal dari hobinya berwisata kuliner dan bermain game, Irvan sangat gemar memainkan salah satu game Facebook yang bernama Mafia War. Dari hobinya itulah Irvan mendapatkan inspirasi untuk memulai usaha kuliner di bidang cemilan bercitarasa pedas. Bisnis cemilan tersebut kemudian diberi nama Tempe Mafia.

Artikel lain: 5 Pengusaha Kuliner Indonesia yang Sukses di Luar Negeri

Mengapa Harus Tempe?

Tempe adalah salah satu bahan lokal yang mudah diperoleh, bergizi dan selalu tersedia sepanjang tahun. Jika produk-produk cemilan bercitarasa pedas lainnya mengandalkan singkong sebagai bahan baku, maka Irvan ingin menciptakan cemilan yang citarasanya berbeda dan lebih spesial. Akhirnya pada penghujung tahun 2011, Irvan memberanikan diri untuk meminjam uang sebesar Rp 700.000 pada kedua orangtuanya untuk memulai bisnis cemilan ini.

Proses pembuatan tempe mafia sangat mudah dan praktis, hanya memakan waktu 1 hingga 2 hari untuk menghasilkan tempe siap santap. Pilihan rasanya pun dibuat sangat beragam, mulai dari rasa original, aroma daun jeruk, manis, gurih dan asin. Untuk pilihan tingkat pedas, Irvan menyiaapkan level 0 hingga 3. Level 0 dikenal dengan istilah Hitman (tidak pedas), level 1 dengan istilah Keroco (pedas sedang) level 2 dengan istilah Boss (pedas) dan level 3 yang disebut Big Boss (sangat pedas) .

Jatuh Bangun Tempe Mafia di Dunia Bisnis

Tempe Mafia yang diawali dengan passion dan niat untuk maju tak berarti langsung memperoleh jalan yang mulus untuk maju. Pada mulanya Irvan hanya menjaul Tempe Mafia pada teman-teman dekatnya di kawasan Bandung. Namun akhirnya Irvan mencoba peruntungan bisnis dengan memanfaatkan #media sosial sebagai sarana promosi.

Kala itu Irvan mencoba memasarkan produk cemilannya di Kaskus, bulan pertama berjalan tak mulus dan hampir tak ada pembeli yang memesan Tempe Mafianya. Barulah pada bulan kedua pembeli online mulai berdatangan dan melakukan pemesanan untuk dikirim ke berbagai kota.

Permintaan akan stok Tempe Mafia terus meningkat dan banyak pula yang mengajukan permintaan untuk menjadi distributor resmi Tempe Mafia. Hal ini yang kemudian memberikan inspirasi bagi Irvan untuk mulai membuka sistem reseller bagi siapa pun yang berminat memasarkan produk Tempe Mafia.

Perkembangan Tempe Mafia

Dengan tagline “Nembak pedasnya”, Tempe Mafia berhasil menjadi salah satu cemilan bercitarasa pedas yang merajai dunia kuliner di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan omset penjualan mencapai 30 juta hingga 50 juta rupiah setiap bulannya. Untuk bisa menjadi reseller Tempe Mafia, kita diharuskan untuk membeli minimal 15 kilogram keripik Tempe. Sedangkan untuk pembeli biasa, tak ada minimal order. Untuk kemasan kecil berukuran 100 gram, Tempe Mafia dibanderol dengan harga Rp 10.000,- sedangkan kemasan 250 gram dengan harga Rp 20.000.

Kini tak hanya mengembangkan Keripik Tempe Mafia, Irvan Widadya juga mulai mengembangkan varian cemilan lainnya yakni keripik talas serta kacang peluru. Selain memperluas bisnis dengan membuka kesempatan bagi para reseller, Irvan juga berencana untuk mulai menjual Tempe Mafia dan produk cemilannya yang lain di berbagai supermarket lokal. Para penggemar Tempe Mafia bahkan tak hanya berasal dari dalam negeri, namun ada juga pembeli dari luar negeri seperti China, Australia, Mekkah dan Amerika.

Artikel lain: Finger Chicks ~ Gurihnya Peluang Waralaba Kuliner Ayam

Kesuksesan yang mampu diraih Keripik Tempe Mafia menunjukkan bahwa sukses tak harus dimulai dari sesuatu yang mahal atau besar. Perlu ketekunan, inovasi dan semangat untuk merintis sesuatu yang kecil menjadi hal yang jauh lebih besar dan lebih berpengaruh bagi orang banyak.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment