advertise-scroll to continue

Kembangkan Bisnis Startup Aplikasi? Sebaiknya Hindari 3 Pemikiran Berikut Ini

startup-aplikasi
Image dari Iamwire.com

Startup pengembangan aplikasi saat ini sedang menjadi tren di kalangan industri digital. Dengan potensi keuntungan yang besar ditambah lagi kesempatan untuk mampu menjangkau pasar yang lebih luas, menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggiat bisnis industri digital untuk terjun ke bidang ini. Namun alangkah disayangkan, jika kita terlalu banyak mempercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh bagi perkembangan startup aplikasi kita.

Salah satunya yang mungkin banyak terfikir oleh pengembang aplikasi yakni, kesuksesan hanya akan dimiliki jika #aplikasi yang mereka kembangkan mampu menjadi viral. Padahal kenyataannya tidaklah seperti itu, banyak sekali faktor yang berperan hingga sebuah startup aplikasi mendapatkan perhatian pengguna dan akhirnya mendapatkan kesuksesan.

Yang unik adalah, ada 3 mitos di kalangan pengembang startup aplikasi tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia, yang nyatanya justru membimbing para developer tersebut ke jurang kehancuran. Jika Anda memang sedang mengembangkan aplikasi atau ingin terjun dalam bidang tersebut, sangat wajib untuk menyimak informasi tentang 3 mitos pengembangan aplikasi mobile di bawah ini.

1. Setiap Detail Haruslah Original

Banyak orang yang berfikir untuk mencapai kesuksesan dalam pembuatan sebuah aplikasi, langkah yang paling tepat adalah memberikan sesuatu yang benar-benar original dan tidak ada di pasaran. Meskipun ini merupakan sebuah pemikiran yang bersifat motivatif agar kita mampu melahirkan inovasi baru, namun pada kenyataannya tidaklah selalu seperti itu. Terlebih jika tujuan kita adalah mencari profit, maka pemikiran tersebut adalah salah besar.

Karena pada dasarnya kita bisa mempelajari seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh konsumen dari aplikasi yang telah populer sebelumnya. Kita tinggal melakukan modifikasi tanpa menghilangkan arti penting tujuan ataupun fungsi dari aplikasi populer tersebut. Dari situ kita bisa menjalankan strategi amati, tiru dan modifikasi, serta menyuntikkan fitur atau fungsi baru yang diyakini mampu menjawab kebutuhan konsumen.

Artikel lain: Cara Membangun Startup Tanpa Pengetahuan Sebagai Programmer Maupun Developer

2. Wajib Mendapatkan Pendanaan Besar

Banyak sekali pengembang aplikasi yang dulunya mengembangkan usahanya lewat dana pribadi alias bootstrap, dan kini mereka mampu membukukan pendapatan yang luar biasa besar. Apakah mereka selalu mendapatkan pendanaan yang besar di awal pengembangan aplikasi? Jawabnya tidak selalu, karena banyak juga pengembang aplikasi populer yang menghindari masuknya #investasi karena mereka berfikir jika nanti aplikasi tersebut booming, maka mereka harus membagi keuntungan dengan pihak investor.

Belum lagi masalah kontrol lewat adanya beragam peraturan yang ditetapkan oleh pihak investor, justru terkadang menjadi “kekang” bagi para pengembang aplikasi untuk lebih mendahulukan idealisme dalam menciptakan aplikasi.

Oleh karena itu kemudian banyak pengembang aplikasi sukses yang menyarankan untuk lebih cerdas melakukan manajemen keuangan dibanding harus menggalang dana di awal pembuatan #startup. Strateginya pun cukup sederhana, jika kita sudah mulai mendapatkan cukup keuntungan, kita bisa membaginya untuk melakukan pengembangan atau strategi marketing yang lain.

3. Membutuhkan Dukungan Periklanan

Tidak menutup kemungkinan memang jika kita lakukan strategi periklanan di awal pengembangan startup, nantinya mampu mendorong popularitas aplikasi kita di mata konsumen. Namun jika ada yang mengatakan bahwa setiap startup aplikasi wajib melakukan periklanan berskala besar, tentu itu mitos belaka!

Mungkin rekan-rekan pernah melihat sebuah aplikasi dipromosikan lewat berbagai media periklanan digital secara masif. Apakah aplikasi semacam ini akan langsung berhasil? Tentu tidak, karena jika kita gagal memberikan follow up berikutnya secara baik setelah konsumen mendownload aplikasi, maka kita justru akan mendapatkan kegagalan bahkan setelah mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar.

Baca juga: Inilah 4 Solusi Mudah dan Murah Pasarkan Startup, Cobalah!

Lalu apa yang kita butuhkan? Dalam upaya marketing aplikasi mobile sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana membangun kampanye marketing secara bertahap. Lakukan perkenalan secara bertahap dan pastikan aplikasi kita benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

Kombinasikan upaya marketing tersebut dengan media lain yang mendukung semisal lewat forum online maupun offline. Karena saat ini pada kenyataannya, aplikasi digital harus mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia nyata. Jika kita tidak memperkenalkan secara langsung seperti apa manfaat dari aplikasi kita, tentu juga akan sia-sia bukan?

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment