Kearifan Lokal Juguran Mampu Tangkal Persebaran Hoax

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Google.com

Hoax sudah menjadi salah satu masalah yang sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat utamanya di Indonesia. Persebaran hoax melalui situs maupun media online, menjadi alasan mengapa masalah ini cukup sulit untuk ditangani. Karena berjalan lewat fasilitas digital maka persebarannya bisa sangat cepat bahkan sangat sulit dibendung meski sudah dilakukan langkah preventif.

Yang menarik ternyata ada kearifan lokal yang justru bisa menjadi solusi persebaran hoax. Kearifan lokal tersebut biasa disebut dengan juguran. Nilai yang berkembang di kawasan Jawa Barat ini merupakan langkah yang sudah turun temurun dilakukan untuk menangani masalah selisih faham utamanya di kawasan pedesaan.

Upaya Penggalakan Kembali

Lewat tangan anggota Komunitas Relawan Teknologi Informasi Komunikasi Purbalingga, berhasil terselenggara sebuah acara juguran warga yang bertujuan sebagai moment sharing ilmu. Karena pada kenyataannya hoax bukankah masalah yang hanya membelit masyarakat yang ada di perkotaan maupun yang sudah mengenal lekat dunia teknologi.

Masalah serupa dengan sebutan yang mungkin berbeda, juga terjadi di kawasan pedesaan. Oleh karena itu yang bisa dilakukan adalah dengan menggalakkan kembali nilai yang disebut dengan juguran tersebut.

Artikel lain: Masih Dapat Ditembus Berita Hoax, Algoritma Facebook Dituduh Bantu Kemenangan Donald Trump

Disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mariam Fatimah Barata, menyampaikan dalam acara tersebut upaya literasi terhadap masyarakat pedesaan juga wajib diperhatikan terutama untuk menanggulangi persebaran hoax.

Dalam acara yang bertema pemberantasan hoax ini, pihak Kominfo juga berupaya untuk memperkenalkan penggunaan teknologi sebagai sarana pemberdayaan masyarakat desa. Salah satunya yakni adanya aplikasi bernama E-Village.

Secara umum, aplikasi ini berfungsi sebagai jembatan bagi para petani di pedesaan untuk dapat menjual hasil bumi melalui sarana online. Ketika hasil bumi yang dikembangkan oleh masyarakat pedesaan bisa dijual langsung kepada konsumen, tentu potensi untuk mendapat keuntungan juga berlipat ganda. Bahkan, potensi tersebut juga mungkin saja merambah ke pasar mancanegara.

Dalam acara tersebut, sangat diharapkan masyarakat pedesaan juga bisa lebih mengenal serta memanfaatkan teknologi. Untuk mendukung hal tersebut, turut hadir pula beberapa pihak yang telah berkecimpung di dunia digital seperti #blogger, penggiat open source, agen informatika serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga.

Fasilitasi Teknologi Pedesaan

Masih disampaikan oleh Mariam, salah satu masalah yang juga sedang dihadapi oleh pemerintah adalah adanya gap di beberapa lokasi yang memang tidak terjamah sinyal. Hal ini tentu menjadi hambatan yang cukup besar terutama bagi masyarakat pedesaan yang ingin memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan diri. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Kominfo menyatakan sedang menggodok program baru dalam bentuk penambahan palapa ring.

“Untuk mengantisipasi blank spot (daerah tak terjangkau sinyal) di beberapa wilayah di Indonesia, Kemenkominfo juga akan membangun palapa ring agar blank spot di kabupaten/kota di Indonesia tidak ada lagi,” jelas mariam.

Di lain pihak, dukungan juga di sampaikan oleh Kepala Dinkominfo Tri Gunawan atas langkah yang ditempuh para relawan TIK kawasan Purbalingga dengan menyelenggarakan juguran warga. Lewat acara yang diprakarsai oleh Gede Foundation Banyumas ini, diharapkan masyarakat desa juga melek teknologi dan bisa memanfaatkannya dengan lebih bijak.

“Kegiatan ini juga guna mendukung Nawacita Presiden Jokowi, yakni membangun tata kelola pemerintah salah satunya dengan informasi,” ujar Tri Gunawan.

Menambahkan, Tri berharap nantinya akan ada kemandirian domestik yang terwujud dengan dukungan teknologi informasi. Karena menyasar masyarakat desa, tentu nantinya daerah akan bisa semakin meluas hingga ke lokasi lain.

Baca juga: Jualan Berita Hoax Pilpres Amerika, Remaja Ini Mampu Kantongi Miliaran Rupiah

Ibrahim Sukman selaku Ketua Penyelenggara Juguran menyatakan bahwa acara ini merupakan wujud dari upaya silaturahmi yang juga berbagi ilmu kepada masyarakat serta diharapkan tidak ada pemanfaatan teknologi yang salah.

“Adanya kemudahan mendapatkan informasi diharapkan dapat menyebarkan informasi dengan benar, sehingga tidak menimbulkan penyalahgunaan informasi,” tutup Ibrahim.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Kearifan Lokal Juguran Mampu Tangkal Persebaran Hoax”

Leave a Comment