advertise-scroll to continue

KAS Cloth ~ Usaha Fashion Kreatif yang Tonjolkan Keunikan Budaya Daerah Semarang

Image dari Twitter.com
Image dari Twitter.com

Media sosial saat ini memang memiliki peranan yang sangat penting bagi banyak orang termasuk pebisnis. Bukan ajang untuk pamer kekayaan atau menunjukkan eksistensi, namun para pengusaha ini menggunakan media sosial sebagai teknik dan #strategi pemasaran untuk produk dan jasanya.

Memang sudah bukan menjadi rahasia lagi jika #media sosial sekarang ini menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi sebuah bisnis. Bahkan karena sudah lazimnya penggunaan media sosial dalam bisnis akan terasa aneh bila ada pengusaha yang tidak menggunakan jejaring ini untuk kegiatan pemasarannya.

Salah satu usaha yang sukses karena pemasaran dari media sosial adalah Kaos Asli Semarang Cloth (KAS Cloth). Dengan memanfaatkan sebuah akun Twitter bernama @AsliSemarang, kini bisnis yang dipelopori oleh  Wisnu Adhi ini telah sukses dengan meraih omzet puluhan juta per bulannya. Lalu seperti apakah bisnis Kaos Asli Semarang Cloth (KAS Cloth) ini sebenarnya? Berikut ulasannya.

Awal Mula Berdirinya KAS Cloth

Munculnya KAS cloth pada tahun 2012 ini bermula dari keprihatinan Wisnu dan ketiga temannya atas kondisi kotanya yaitu Semarang yang tidak mempunyai branding tertentu layaknya kota-kota besar lainnya.

Dari sanalah Wisnu dan ketiga temannya kemudian berinovasi dengan kreativitas yang dimiliki hingga tercipta KAS Cloth sebagai ciri khas kota yang dicintainya tersebut. Nama KAS sendiri berasal dari panggilan sehari-hari bagi warga Semarang yang lama menghilang. Mereka yang sudah lama tak terlihat ini biasanya disapa oleh warga Semarang lainnya dengan sapaan piye kas, eneng opo kas?

Artikel lain: C59, Pelopor Clothing Lokal Yang Kini Telah Mendunia

Memaksimalkan Media Sosial Twitter

Untuk memasarkan KAS Cloth pertama kali, Wisnu dan teman-temannya menggunakan media sosial #Twitter dengan akun @AsliSemarang. Di akun Twitter tersebut Wisnu hanya menawarkan desain kaus pada para followernya dengan sistem pre order.

Sistem pre order sendiri dijalankan tim KAS Cloth karena keterbatasan modal yang dimiliki. Saat Anda pesanan  yang datang, maka tim KAS Cloth akan membuat kaos. Transaksi dan metode pembayarannya sendiri pada awalnya dilakukan dengan cara COD (Cash On Delivery). Biasanya tim KAS Cloth dan pemesan akan bertemu di pom bensin Tugu Soeharto.

Membuka Toko Offline

Karena ada beberapa tanggapan dari pelanggannya terkait sistem #COD yang dinilainya cukup riskan ketika melakukan pembelian, maka kemudian tim KAS Cloth membuka toko offline kecil-kecilan yang beralamat di Jalan Menoreh Raya 76 Semarang. Meski telah memiliki toko fisik, namun tim KAS Cloth masih menjalankan melayani pembelian secara online.

Konsumen dan pelanggan dari KAS Cloth ini sendiri kebanyakan adalah orang-orang yang punya keterikatan dengan Semarang, seperti orang kelahiran Semarang atau orang yang pernah tinggal di Semarang meski bukan kelahiran Semarang.

Mengani keunikan produk, Kaos Asli Semarang Cloth (KAS Cloth) ini sendiri memiliki keunikan dari desainnya yang kreatif. Kaos yang dijual dengan kisaran harga Rp 85.000 hingga Rp 100.000 ini mempunyai kata-kata dan kalimat khas dan familiar dari warga Semarang yang tidak dimiliki orang luar Semarang seperti ndes, kakeane, I Love Sebeh Semeh (Aku Cinta Bapak Ibu), Urip Mung Mampir Dolan (Hidup Cuma Mampir Main), Ngopi Sek Ndak Edan (Ngopi Dulu Biar Tidak Gila), dan lain-lain.

Baca juga: Damn I Love Indonesia ~ Kesuksesan Brand Fashion Populer Dengan Jargon Cinta Tanah Air

Kendala Usaha dan Perkembangan Bisnis KAS Cloth

Saat menjalankan usaha, Wisnu dan tim memang bukan tanpa halangan. Kendala yang sering menghadang usaha mereka adalah saat proses produksi kaos. Kendala pada proses produksi ini sendiri disebabkan karena mereka masih menggunakan produksi dari pihak kedua.

Ketersediaan barang juga kadang-kadang masih kurang. Dengan sistem pre order yang dijalankan dan pembuatan kaosnya dari konveksi lain maka tak jarang pembeli yang memesan merasa malas untuk membeli lagi karena harus menunggu proses yang lama.

Namun terlepas dari segala hambatan dan kendala yang dihadapi, toh KAS Cloth saat ini sudah terbilang sukses. Dengan lebih dari 25 design kaus yang dibuat, setiap bulannya Wisnu dan teman-temannya sudah mampu menjual lebih dari 150 kaus dengan total omzet yang mencapai puluhan juta rupiah. Sekarang sendiri, Wisnu dan teman-temannya juga sudah mulai mengembangkan usahanya ke produk lain seperti mug, tas kain dan topi dengan desain unik khas Semarang.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment