Jika kita menyimak perkembangan perangkat telekomunikasi selular, nama Nokia tentu tidak bisa dianggap sebelah mata. Pada masa awal perkembangan telepon seluler, Nokia menjadi salah satu pabrikan terdepan yang mengeluarkan beragam perangkat seluler dengan minat pasar yang sangat tinggi. Namun setelah era ponsel digantikan dengan lahirnya perangkat smartphone, nampaknya Nokia mulai tertatih untuk kembali menjadi yang terdepan dalam industri tersebut.
Bahkan sejak tahun 2014, ketika Microsoft mengakuisisi divisi ponsel dari perusahaan Nokia Technologies, perangkat selular berlabel Nokia semakin menunjukkan penurunan baik dalam jumlah cakupan pasar maupun varian ponsel yang dikeluarkan.
Alasan ini membuat pengembang dari Nokia Technologies terus berupaya untuk menggali potensi bidang lain yang bisa kembali mengangkat pamor Nokia sebagai pabrikan #teknologi kelas atas. Dan kini industri yang tengah dibidik oleh Nokia adalah kesehatan digital. Seperti apa informasi lengkap? Berikut ulasan yang bisa rekan-rekan simak.
Buntut Akuisisi Perusahaan Perangkat Kesehatan Digital
Sebagai informasi belum lama ini perusahaan Nokia Technologies telah mengakuisisi sebuah perusahaan asal Prancis bernama Withings. Dengan nilai kerjasama mencapai US$191 juta, Withings diproyeksikan mampu menjadi suksesor baru bagi perkembangan bisnis Nokia.
Perusahaan Withings sendiri merupakan produsen untuk berbagai perangkat seperti smartwatch, fitness tracker serta beragam perangkat kesehatan yang berbasis teknologi digital. Perusahaan ini sendiri telah berkembang selama beberapa tahun dengan pusat perusahaan yang berada di Perancis. Meskipun begitu, cakupan bisnis Withings bisa dibilang cukup luas bahkan hingga mencapai ke seluruh benua Eropa.
Artikel lain: Menilik Eksistensi 5 Perusahaan Teknologi Paling Bersinar di Tahun 2015
Visi Nokia Akuisisi Withings
Disampaikan oleh President Nokia Technologies, Ramzi Haidamus menyatakan bahwa keinginan terbesar sekaligus visi dari keputusan Nokia mengakuisisi Withings adalah menciptakan jalur baru bagi masa depan Nokia yakni di bidang kesehatan dan Internet of Things. Seakan ingin mengembalikan masa kejayaan, Ramzi optimis bergabungnya perusahaan Withings mampu mengantar Nokia Technologies kembali menjadi pimpinan inovasi kesehatan digital di masa depan.
Potensi ini juga didasari dari kenyataan bahwa wearable device atau perangkat fungsional, saat ini masih dipandang hanya sebatas gadget biasa. Padahal di balik itu semua, wearable device menyimpan kegunaan yang lebih luas utamanya dalam hal ini mengusung fungsi kesehatan. Seperti salah satunya smart watch yang hanya digunakan untuk mengakses informasi umum, padahal jika dioptimalkan, perangkat ini bisa menjadi fasilitas perawatan serta penanggulangan terhadap beragam resiko kesehatan.
Baca juga: Inilah 10 Perusahaan Teknologi Informasi (TI) Terbesar yang Ada di Dunia
Masa Depan Bisnis Ponsel Nokia
Sehubungan dengan data yang telah disampaikan sebelumnya, meski kini saham mayoritas divisi ponsel Nokia dikuasai oleh Microsoft, tentunya perusahaan induk masih mempunyai harapan untuk menggarap industri ini dalam beberapa tahun mendatang. Sebagai informasi, semenjak proses akuisisi rampung dilakukan pada tahun 2014 silam, Nokia hanya mengeluarkan 1 jenis tablet yakni Nokia N1. Setelah itu, kinerja divisi ini seakan mati suri dan hanya dihiasi beberapa rumor bakal dirilisnya seri #smartphone anyar.
Bagaimanapun CEO Nokia, Rajeev Suri menyampaikan bahwa, fokus utama dari Nokia saat ini sudah dipatrikan kepada industri kesehatan digital. Perusahaan memandang, langkah ini sebagai peluang yang terbaik yang bisa dilakukan, ketimbang terus berharap pada ranah yang tidak terlalu menjanjikan. Jadi secara umum, keberlanjutan Nokia dalam industri produsen telepon seluler belum bisa ditebak. Kita tunggu saja bagaimana langkah selanjutnya dari Nokia untuk kembali meraih posisi puncak dalam industri teknologi.
