Jelang 2015, Facebook Akan Berbenah Dalam 3 Hal Ini

Facebook adalah salah satu media sosial yang berkembang pesat dan memiliki banyak pengguna di seluruh penjuru dunia. Kemudahan akses dan beragam fitur penting menjadikan #Facebook sebagai salah satu media sosial terkuat di Indonesia sejak periode tahun 2009. Menarik memang melihat perjalanan Facebook hingga sampai ke tahap ini. Beragam fitur seperti fitur status update, berbagi foto, berbagi link dan games menjadi salah satu daya tarik bagi Facebook.

Banyak pendapat yang berusaha menjelaskan dan menganalisis hal apa yang akan membuat kedudukan Facebook semakin meningkat dan tetap sukses. Salah satu pendapat tersebut berasal dari Mark Hughes, CEO dan co-founder dari C3 Metrics. Menurut Mark, setidaknya 3 hal berikut ini akan membuat Facebook bisa makin berkembang dan mempertahankan kesuksesannya:

1. Fitur Video

Facebook memiliki kemampuan yang baik untuk menargetkan sesuatu. Facebook bahkan bisa dibilang dapat menebak minat, usia, psikografis bahkan jenis kelamin kita dari gaya kita menggunakan Facebook. Diantara segala keunggulan tersebut, fitur video mungkin belum bisa disebut sebagai salah satu keunggulan Facebook.

Ide Facebook untuk membiarkan para pemasang iklan melakukan penawaran harga memang sangat menarik. Facebook tak membutuhkan lebih banyak banner untuk tetap berkembang dan sukses. Karena versi video berdurasi 15 detik kenyataannya tak banyak menarik minat para pengguna Facebook. Tampaknya Facebook harus banyak belajar dari #Google dengan #Youtube-nya untuk menyempurnakan fitur videonya. Mencari pihak yang bisa menyelesaikan kelemahan pada fitur video tampaknya menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Facebook.

2. Versi Mobile

Kunci pengembangan yang kedua adalah aplikasi berbasis mobile. Melalui pengembangan pencarian lokasi berdasarkan aplikasi mobile, Facebook bisa menemukan keuntungan tersendiri. Hal ini bisa dianalogikan dengan seseorang yang ingin membeli sebuah mobil bekas. Orang tersebut menggunakan aplikasi Facebook mobile di #smartphone nya dan mulai sering berlalu lalang di sekitar showroom mobil selama beberapa puluh menit dalam kurun waktu 1-2 menit belakangan ini. Dengan lokasi keberadaan yang kurang dari 100 meter dari showroom mobil, Facebook tentu bisa menyimpulkan bahwa orang tersebut hendak membeli mobil bekas.

Dari perkiraan yang cerdas itulah, Facebook bisa mulai menawarkan iklan mobil kepada orang tersebut. Memunculkan iklan online dengan cara tersebut tentu dapat membantu para pengguna Facebook memperoleh kemudahan dari segi berbelanja. Facebook pun seakan memiliki kemampuan untuk mengetahui kebutuhan para penggunanya. Sungguh cerdas dan hebat bukan.

3. Melakukan Proses Analitikal

Persaingan di bidang pengiklanan tentu membuat Facebook harus menganalisis dan memperbaiki fiturnya secara lebih baik lagi. Facebook tak ingin menggunakan online tracking secara konvensional karena hal tersebut sangat bertentangan dengan standar tayangan dan hal-hal teknik lain yang diusung Facebook.

Solusi yang tepat untuk Facebook adalah melakukan proses analitikal yang tepat sebelum menggunakan sistem online tracking yang modern. Menganalisis bagaimana perilaku dan kebiasaan para pengguna Facebook pada suuatu kawasan regional menjadi hal yang patut dipertimbangkan sebelum mulai menggunakan sistem online tracking berbasis modern. Dengan melakukan proses analitikal yang tepat, maka Facebook dapat memiliki kemampuan untuk menghimpun lebih banyak lagi iklan. Kemajuan pengukuran dan standar fitur khas Facebook harus tetap dipertahankan demi menjaga kualitas fitur-fitur Facebook setelah melakukan inovasi. Memenuhi segala kebutuhan para pengguna tentu menjadi kunci untuk bisa mempertahankan kesuksesan.

Kini, Facebook mengajarkan kita untuk selalu melakukan improvement demi mempertahankan hal yang sudah kita capai dan meraih kesuksesan yang lebih baik lagi. Ketiga hal tersebut mungkin hanya sebagian kecil dari keseluruhan hal yang harus diperbaiki oleh Facebook. Karena tentu masih banyak hal lain yang perlu diperbaiki oleh Facebook dalam rangka mengungguli persaingan antar media sosial di masa kini. Tanpa kesalahan dan kegagalan, tentu tak ada pembelajaran yang bisa diperoleh, kan?