Jangan Lupakan 4 Hal Ini Ketika Memberikan Hutang Pada Orang Lain

Advertisement-Scroll to Continue

memberikan hutang pada orang lain

Dalam hidup tentu kita tidak selalu ada di posisi yang nyaman. Terkadang ada kalanya roda berputar dan kita harus menerima kenyataan bahwa kondisi kita sedang tidak terlalu baik. Membicarakan masa sulit dalam hal keuangan, salah satu solusi instan yang jamak dilakukan adalah dengan berhutang. Hutang dipandang menjadi jalan keluar yang paling cepat bagi sebagian orang.

Di lain pihak, kita bisa juga menjadi pihak yang memberi hutang. Dan nyatanya menjadi pihak pemberi hutang tentu bukan tanpa masalah. Mulai dari alasan kondisi keuangan sendiri yang pas-pasan hingga sulitnya menagih hutang saat jatuh tempo, membuat kita kadang berfikir ulang sebelum setuju memberi hutang.

Masalah lain yakni jika berurusan dengan keluarga atau sahabat dekat, tak jarang rasanya sungkan dan tidak enak untuk menagihnya, padahal kita sendiri sedang membutuhkan dana tersebut. Nah, bagi rekan-rekan yang mungkin sedang dalam dilema serupa, ada baiknya menyimak informasi tentang apa-apa saja yang harus kita perhatikan ketika akan memberikan hutang berikut ini.

1. Pahami Alasan Penghutang

Sebelum memberikan hutang, akan lebih baik jika kita mendengarkan dengan baik terkait alasan orang tersebut berhutang kepada kita. Alasan ini nantinya bisa menjadi pertimbangan utama untuk kita memberikan hutang atau tidak. Pastikan alasan tersebut untuk hal yang positif, mungkin seperti biaya modal usaha, keperluan sekolah anak, atau mungkin untuk keperluan darurat seperti membayar biaya operasi.

Setelah menerima alasan tersebut jangan lantas percaya, karena  kita harus melihat fakta dan rekam jejak orang itu sendiri. Tentu Anda berani memberikan hutangan pada orang yang dipercaya bukan? Nah jadikan ini pertimbangan pertama kali sebelum deal memberikan pinjaman.

Artikel lain: Daftar Kode Bank Indonesia untuk Transfer Antar Bank

2. Memberikan Hutang Sesuai Kemampuan

Setelah sudah yakin akan memberikan hutangan, langkah berikutnya adalah melihat kas keuangan kita sendiri. Apakah kita mampu memberikan sebesar yang diminta, atau hanya sebagian dari jumlah tersebut. Yang pasti jangan paksakan diri Anda sehingga nantinya akan mempengaruhi kondisi finansial atau rumah tangga Anda sendiri.

Akan lebih baik untuk menjelaskan dengan baik kondisi keuangan kita, sehingga pihak yang berhutangpun tidak merasa tersinggung dan bisa menerima keputusan kita dengan baik pula.

3. Buat Catatan Hutang

Terdengar simple ya? Memang, memang sangat sederhana. Hal berikutnya yang wajib Anda perhatikan adalah membuat catatan hutang. Catatan merupakan cara termudah agar detil pinjaman tidak menguap atau terlupakan. Yang perlu kita catat adalah detil mengenai jumlah hutang, jumlah cicilan (jika mencicil), serta tanggal terkait proses hutang piutang tersebut.

Untuk yang masih awal memberi hutang, tanggal pengembalian hutang adalah salah satu yang paling penting. Waktu tenggat ini tentu didapat sesuai dengan kesepakatan Anda dengan si penghutang. Dengan bekal catatan ini, setidaknya memberikan batas agar penghutang tidak menyalahi kesepakatan yang dibuat.

Baca juga: 6 Pantangan Yang Wajib Dihindari Pemilik Hutang

4. Buat Perjanjian Tertulis

Ketika Anda ingin menjamin keamanan proses piutang lebih baik lagi, membuat perjanjian tertulis bisa jadi solusinya. Umumnya perjanjian tertulis ini memang untuk hutang dengan nilai pinjaman yang besar. Namun tidak menutup kemungkinan untuk jumlah yang lebih kecil, asal kedua belah pihak bisa saling memahami.

Tuliskan dengan rinci mengenai jumlah hutang, pihak yang terlibat serta tanggal pengembalian hutang. Setelah dibubuhkan materai, gandakan surat tersebut sebagai bukti untuk Anda dan pihak penghutang. Dengan adanya surat tersebut secara umum kita tentu merasa lebih nyaman karena ada kekuatan hukum yang melindungi.

Memberikan hutang untuk orang lain utamanya saudara atau sahabat yang membutuhkan tentu hal yang baik. Namun sebagai manusia kita tentu tidak ingin terjerat pada masalah keuangan yang bahkan  bisa memecah tali silaturahmi bukan. Oleh karena itu langkah di atas adalah upaya kita agar tetap bisa membantu namun dengan cara yang lebih baik.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Jangan Lupakan 4 Hal Ini Ketika Memberikan Hutang Pada Orang Lain”

  1. Yang terkadang sering terjadi adalah saat kita memberi hutang malah hubungan baik jadi terputus. Itu pengalaman saya yang buat tidak mau lagi memberi hutang pada yang lain

    Reply

Leave a Comment