Instagram Stories, Era Baru Alternatif Marketing Online

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Relevance.com

Sebagai salah satu layanan aplikasi media sosial paling populer saat ini, Instagram memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan para pesaingnya. Salah satu yang paling menonjol adalah bagaimana Instagram berhasil menggabungkan antara keindahan layanan dengan kekuatan fitur di dalamnya.

Hal ini akhirnya mendorong ketertarikan tidak hanya dari para pengguna namun juga pengiklan yang aktif memasak kampanye pemasaran lewat platform berbagi foto tersebut. Dan yang terbaru, lewat fitur Instagram Stories, kini pihak pengembang mulai memunculkan opsi baru yang diyakini mampu menjadi alternatif marketing online yang efektif.

Maksimalkan Periklanan

Bisa dibilang saat ini Instagram terus mencari cara bagaimana melakukan monetisasi terhadap layanannya, disamping juga meningkatkan basis pengguna.

Hal ini nampak dari beberapa langkah terbaru yang dijalankan oleh pihak pengembang terutama yang berhubungan dengan fitur periklanan. Pada Instagram Stories, kini akan dimunculkan opsi periklanan baru dalam bentuk video. Untuk tahap awal, pengembang menyatakan bahwa opsi iklan video ini akan mulai diuji coba untuk beberapa pengiklan besar di seluruh dunia.

Disampaikan oleh Jim Squires selaku direktur product marketing Instagram, menyatakan bahwa fitur iklan video ini akan melalui masa uji coba sekitar dua atau tiga minggu. Nantinya, untuk membedakan antara konten iklan video dengan video biasa di Instagram Stories, akan muncul tanda sponsored yang mengindikasikan bahwa itu merupakan materi promosi.

Setelah masa uji coba selama beberapa minggu dirasa berhasil, baru kemudian opsi iklan video bisa mulai dinikmati oleh pengiklan umum.

Artikel lain:

Dibandingkan Periklanan Snapchat

Ketika membicarakan tentang #media sosial Instagram, saat ini sangat umum jika dibandingkan dengan sang pesaing, Snapchat. Bukan hanya karena fitur dari kedua layanan tersebut yang saling mengungguli, baik Snapchat maupun Instagram terus saling sikut untuk menjadi layanan aplikasi photo sharing terbaik.

Kembali membicarakan tentang potensi marketing online lewat periklanan media sosial, Snapchat mungkin merupakan tempat yang sempurna bagi kebanyakan brand besar untuk menjalankan kampanye iklannya. Brand besar seperti Netflix, Burberry, AT&T and Cola-Cola merasa sangat nyaman menjalankan kampanye iklan yang tidak hanya tertarget namun juga mampu mencakup target market yang luas.

Berlainan dengan Snapchat, Instagram menyasar pengiklan tidak hanya dari kalangan atas namun juga usaha kecil dan menengah. Dibungkus dalam layanan periklanan self-served serta adanya sistem lelang harga, menjadikan iklan Instagram lebih terjangkau bagi mayoritas pengiklan.

Konsep yang ditawarkan juga tidak berbelit, bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan layanan periklanan Instagram atau pun Facebook, tidak akan merasa bingung untuk mulai menjalankan opsi iklan video di Instagram Stories. Belum lagi, dengan dukungan data demografi serta ketertarikan konsumen yang dimiliki Facebook, bisa menjadi keuntungan lebih bagi para pengiklan yang menjatuhkan pilihan bermarketing online via Instagram.

Pengembangan Tahap Awal

Instagram menyatakan bahwa, untuk proses awal inisiasi konten iklan video, nantinya tujuan periklanan yang bisa di optimasi oleh pengiklan masih terbatas. Namun dalam beberapa waktu ke depan Instagram akan menambah ka beberapa tujuan lain untuk format periklanan video tersebut.

Perusahaan juga menambahkan bahwa nantinya fasilitas analisis pada Instagram Stories akan dimasukkan secara langsung pada Business Tools Dashboard. Tidak hanya itu, beberapa data marketing yang bersifat umum seperti pencapaian serta impresi yang didapatkan dari iklan, jika akan dimasukkan dalam fitur tersebut.

Baca juga: Manfaatkan Instagram, Duo Seniman Muda Sukses Kembangkan Bisnis Galeri Seni

Ini artinya, para pengiklan bahkan yang mempunyai budget terbatas tetap bisa memasarkan bisnis serta mendapat fasilitas premium lewat analisa data milik Instagram.

Yang menarik, Instagram mematok target yang cukup tinggi untuk pencapaian iklan tersebut. Diperkirakan tak kurang dari 71 persen bisnis di Amerika sudah akan menggunakan layanan Instagram sebagai fasilitas marketing tahun ini.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Instagram Stories, Era Baru Alternatif Marketing Online”

  1. yup, pengguna instagram makin dimanajain aja, mudah mudahan semakin bersahabat untuk yg jualan di instagram

    Reply
  2. Instagram semakin keren dan terus maju, dengan fitur terbarunya ini memang banyak yang menyukainya termasuk saya sepertinya begitu. hhh

    Reply

Leave a Comment