Inilah 4 Hal yang Diragukan Pakar Robotik dari Lengan Robot I Wayan Sumardana

Advertisement-Scroll to Continue
I Wayan Sumardana
Image dari BBC.com

Nama I Wayan Sumardana (Tawan) saat ini memang makin melejit dan populer seiring pemberitaan mengenai dirinya. Bagaimana tidak keberadaan lengan robot miliknya yang dinyatakan bisa dikendalikan dengan otak membuat publik tercengang. Sayangnya seiring waktu dan pemberitaan yang ada lengan robot milik Tawan ini kemudian menjadi kontroversi di kalangan pakar dan ahli mesin dan robot.

Menurut para ahli mesin dan robot ini lengan robot yang dipunyai Tawan ini sangat tidak masuk akal karena bertentangan dengan sistem kerja robot. Dari sini maka media pun banyak yang memberitakan bahwa lengan robot yang dimiliki Tawan ini adalah bohong (hoax).

Pada artikel kali ini kita akan membahas sebenarnya apa yang mendasari para ahli dan pakar mesin dan robot ini menyatakan bahwa karya Tawan ini diragukan sebagai sistem robot? Berikut ulasannya yang disampaikan oleh Wayan Widhiada, ST, Msc, PhD, dosen Teknik Mesin Universitas Udayana yang akhir pekan lalu mengunjungi bengkel las I Wayan Sumardana.

1. Teknologi Electronecephalography (EEG) Sulit Di Aplikasikan Pada Lengan

Hal pertama yang diragukan oleh Wayan Widhiada dari lengan Tawan adalah #teknologi Electronecephalography (EEG) yang diterapkan pada lengan robotnya. Sebelumnya menurut Tawan, teknologi EEG yang diterapkan pada lengan robotnya ini mempunyai model yang sederhana berkat adanya lie detector atau alat uji kebohongan yang biasa digunakan oleh pihak kepolisan.

Dari alat EEG yang diletakkan di kepalanya dengan untaian beberapa kabel inilah yang menjadi sensor otak untuk mengirimkan perintah kepada lengan robotnya. Sayangnya saat hal ini dikonfirmasikan dan ditanyakan pada Tawan, ia tidak bisa menjelaskan teorinya secara lebih lanjut. Menurut Tawan, setelah memasangkan alat EEG di kepalanya dia hanya memejamkan mata dan lengannya langsung bergerak.

Artikel lain: I Wayan Sumardana ~ Lengan Tak Berfungsi, Tukang Las Ini Justru Mampu Ciptakan Tangan Robot Sendiri

Menurut Widhiada Dalam dunia teknologi sendiri EEG adalah hanyalah sebuah alat pendukung yang digunakan untuk menangkap sinyal listrik yang ada di otak dalam bentuk gelombang-gelombang seperti alfa, beta, teta, dan lain sebagainya. Namun sayangnya EEG ini akan sulit masuk logika jika diterapkan untuk teknologi robot.

2. Kemana Sensor Gerak EEG Dikirimkan?

Kedua hal yang diragukan dari lengan robot Tawan adalah pengiriman gerak sensor EEG. Menurut Tawan sendiri sensor lie detector dari alat EEG-nya bisa mengirimkan sinyal dari kabel penghubung ke power amplifier berbentuk semacam PCB dari radio bekas yang menjadi tenaga untuk menangkap sinyal dari lie detector.

Untuk mencegah kelebihan beban arus dari arus 7,5 volt lie detector miliknya, maka di PCB itu juga dipasangkan alat untuk menurunkan daya menjadi 5 volt. Selain itu Tawan juga menyatakan bahwa terdapat pula motor untuk mengubah arus DC ke AC. Dari penjelasan Tawan ini Wayan Widhiada menganggapnya sebagai suatu hal yang mustahil.

Sebab, menurutnya sinyal listrik yang dikirimkan oleh otak Tawan seharusnya dikirim dahulu ke cip yang disebut mikrokontroler. Bahkan sebelum ke mikrokontroler itu harus melalui inverter sebuah alat penterjemah bahasa yang dikirimkan sinyal listrik dari otak. Maka tanpa mikrokontroler dan inverter ini semua perangkat akan seperti benda mati saja.

3. Benarkah Perintah Otak Menggerakan Lengan Mesin?

Berikutnya, hal yang membuat lengan robot tawan ini meragukan menurut Wayan Widhiada adalah perihal perintah menggerakkan lengan. Menurut Tawan sendiri ia menggerakkan lengannya dengan cara memejamkan mata. Dari sini Tawan melakukan ritual ‘kebohongan’ dengan tujuan mengaktifkan alat uji kebohongan supaya meresponnya dengan mengirimkan sinyal listrik untuk menggerakkan lengannya.

Menurut Widhiada hal yang diungkap Tawan ini adalah sebuah kemustahilan sebab tanpa mikrokontroler dan inverter semua perangkat mesin tidak akan bisa bekerja. Tidak adanya sistem komputerisasi dalam lengan mesin tawan juga membuat Widhiada tak habis pikir.

Baca juga: Muhammad Nurhuda ~ Kreator Kompor Biomasa yang Telah Terjual Hingga ke Mancanegara

4. Bisakanh Roda-Roda Menggerakan Lengan?

Terakhir, hal yang meragukan dari lengan mesin Tawan adalah adanya roda-roda yang menggerakkan lengan. Menurut Wayan Widhiada rangkaian lengan mesin yang dimiliki Tawan bisa bergerak bukan karean teknologi EEG, namun dengan rangkaian tape deck yang ada di posisi belakang Tawan.

Dari rangkaian tape deck ini maka roda gir yang ada pada lengan Tawan akan bergerak naik atau turun. Satu hal lagi yang membuat Widhiada ragu akan sistem kerja robot lengan Tawan adalah daya listrik yang berasal dari komponen barang printer bekas yang digunakan Tawan yang dianggap Widhiada tak akan  sanggup mengangkat lengan yang sebesar itu.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment