Ingin Menjalani Pekerjaan Tanpa Beban? Coba Terapkan 5 Prinsip Ini

Advertisement - Scroll to Continue

Menjalani-Pekerjaan-Tanpa-Beban

Sebagai seorang manusia, setiap hari kita dihadapkan pada pekerjaan serta tanggung jawab yang harus diselesaikan. Baik yang menjalani profesi sebagai pegawai ataupun pemilik bisnis, sudah pasti mempunyai beragam tantangannya masing-masing.

Nyatanya semua tanggung jawab tersebut tak jarang membawa efek kurang baik terhadap psikologis kita. Rasa lelah, pekerjaan yang begitu banyak bahkan hingga hampir menyerah mungkin pernah kita rasakan dalam menjalani pekerjaan kita. Namun akankah kita akan terus bertahan dalam kondisi negatif tersebut?

Tentu jawabnya tidak, sudah pasti kita ingin keluar dari kondisi tersebut. Karena bagaimanapun semua tanggung jawab tersebut merupakan bagian dari perputaran kehidupan yang harus dijalani.

Lalu bagaimana agar kita dapat menjalani pekerjaan kita saat ini dengan lebih baik? Selain memahami pekerjaan sebagai tanggung jawab ada banyak trik sederhana, seperti salah satunya adalah dengan menerapkan pemikiran GLORY.

Artikel lain: 5 Film Tentang Motivasi Bisnis Ini Bisa Menyemangati Anda

1. God Centered

Pemikiran pertama adalah God centered atau memposisikan Tuhan sebagai yang utama. Pada dasarnya semua hal yang ada di dunia ini termasuk pekerjaan yang telah kita jalani tidak lain adalah pemberian Tuhan. Sebagai titipan Tuhan, kita harus mempercayai bahwa pekerjaan tersebut adalah jalan terbaik yang telah digariskan Tuhan saat ini.

Ketika memahami konsep God centered, kita bisa mengandaikan jika kita adalah pegawai dari secuil “bisnis” milik Tuhan. Jika prinsip tersebut telah benar-benar kita fahami, pertanyaannya adalah apakah kita akan mengecewakan “atasan” kita tersebut? Apakah kita akan menyia-nyiakan pekerjaan tersebut dengan tidak mengelolanya semaksimal mungkin? Pastinya tidak.

2. Loyal to Process

Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik, seekor ulat harus bersabar menjalani proses kehidupannya. Mulai dari berbentuk ulat yang kebanyakan orang jijik terhadapnya, lalu bentuk kepongpong yang banyak orang tak memperhatikannya dan akhirnya berhasil menjadi kupu-kupu yang cantik dan menarik banyak orang.

Demikian juga dalam pekerjaan, kita harus menghargai prosesnya. Karena jika kita fahami, sebenarnya setiap tahap yang kita lewati mengandung nilai hidup yang sangat berharga. Kesabaran, mental, serta skill kita akan terasah lewat serangkaian proses tersebut. Memang benar bahwa menjalani proses itu menyakitkan. Namun dibalik awan mendung selalu ada mentari yang menanti untuk bersinar. Setia pada proses, itu kuncinya.

3. Obedient to The Truth

Prinsip berikutnya adalah Obedient to the truth atau mempertahankan kejujuran. Kejujuran telah menjadi nilai wajib ketika menjalani apapun. Dan dalam bisnis, kejujuran amat erat dengan intergritas. Bagaimana kita mempertahankan kinerja yang baik berasaskan kejujuran. Dalam hal ini kejujuran bisa dilakukan dalam semua hal mulai kejujuran dalam management waktu, kejujuran saat menghadapi klien atau pelanggan, hingga kejujuran pengelolaan dana bisnis.

Jika kita bisa mempertahankan kejujuran dalam setiap tugas dan pekerjaan kita. Maka hasilnya pekerjaan kitapun akan berjalan dengan lebih mudah. Sebagai contoh ketika kita tidak jujur dengan waktu kerja, menunda pekerjaan, akibatnya pekerjaan kita menumpuk dan makin penatlah persaan kita saat menjalaninya.

4. Real Spirit of Excellent

Beban yang timbul akibat pekerjaan memang tidak bisa dihindari, namun bukan tak mungkin untuk dikurangi. Salah satunya yakni dengan menghadirkan prinsip real spirit atau semangat kerja yang lebih. Semangat kerja mungkin terdengar klise, bagaimana bisa semangat jika melihat pekerjaan menumpuk? Jawabnya bisa sangat sulit namun juga bisa sangat mudah.

Jika ingin jawaban yang mudah, temukan jawabannya dalam pemikiran rekan-rekan sendiri. Untuk menghadirkan semangat apa yang kita butuhkan. Setiap orang mungkin punya caranya berbeda, ada yang perlu waktu sejenak untuk rehat, ada yang memilih menikmati kudapan tertentu, serta mungkin ada yang ingin memainkan game di gadget pribadi. Yang pasti setelah memanjakan diri sejenak kita harus siap kembali menghadapi tugas yang menunggu.

Baca juga: 5 Nilai dan Pelajaran Berharga Dari Film Merry Riana

5. Yielding Rights

Prinsip terakhir dan mungkin yang paling mendasar adalah memahami hak. Kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Seperti tertera pada poin pertama, Tuhan pada dasarnya telah menciptakan kita dengan segala hal baik dan buruknya. Tuhan juga telah memberikan jalan berupa pekerjaan sebagai pemberian atau hak hidup kita.

Dan setelah menerima pemberian plus beragam fasilitas hidup seperti kesehatan, kemampuan berfikir, dan beragam hal lain, kini saatnya kita memilih. Kita diperbolehkan memilih jalan hidup seperti apa yang kita mau jalani. Dalam pekerjaan, apakah kita mau menjalani dengan setengah-setengah dan mudah tumbang ketika terhempas masalah atau menjadi pribadi yang kuat dan percaya Tuhan selalu ada untuk kita. Jika kita telah menjalankan hak kita dengan baik, percayalah biarkan Tuhan yang mengatur selebihnya untuk kita.

Semoga dapat menginspirasi dan tetap semangat berusaha.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment