Indosat Ooredoo ~ Perkenalkan Inilah Nama Terbaru dari Operator Selular Indosat

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Kompas.com
Image dari Kompas.com

Setelah lama dirumorkan dan diprediksi akan berubah nama, akhirnya hal ini benar-benar terjadi. Salah satu operator seluler terbesar di Indonesia yaitu Indosat, tepat pada hari Kamis tanggal 19 November 2015 telah resmi mengubah namanya menjadi Indosat Ooredoo. Kepastian kabar ini sendiri disampaikan oleh CEO Indosat Alexader Rusli melalui akun #Twitter miliknya @alexanderrusli.

Pada kicauannya tertanggal 19/11/2015 pagi hari itu, Alex menyatakan bahwa Indosat telah berubah menjadi Indosat Ooredoo yang akan menuju perusahaan telekomunikasi. Tweetnya ini sendiri kemudian dibumbuhi hashtag #digital terdepan dan #IndosatDigitalNation.

Logo Indosat Ooredoo

Selain menyatakan perubahan nama, dalam tweetnya tersebut Alexander  Rusli juga mengunggah foto logo baru perusahaan Indosat Ooredoo. Dari postingan yang diunggah itu diketahui bahwa font Indosat dan Ooredoo memiliki ukuran yang sama di mana nama indosat berada diatas dan nama Ooredoo berada di bawah nama Indosat. Warna kuning khas Indosat sendiri tetap dipertahankan namun pada logo terbarunya sekarang warna kuning indosat tersebut telah dikombinasi dengan warna merah yang menjadi ciri khas dari perusahaan Ooredoo.

Artikel lain: Daftar Kode Telepon Negara

Kabar yang Sudah Berhembus Sejak lama

Perubahan nama Indosat ini sebenarnya bukanlah berita yang terlalu mengejutkan. Pasalnya, kabar perubahan nama Indosat ini telah berhembus sejak tahun 2014, saat CEO Ooredoo Dr Nasser Marafih mengutarakan rencananya untuk branding Indosat dengan nama Ooredoo.

Rencana branding Indosat ini kala itu disampaikan Nasser pada acara jumpa media yang digelar oleh Indosat di Yogyakarta pada September 2014 yang lalu. Menurut Nasser, perusahannya Ooredoo memang telah banyak mengakuisisi beberapa perusahaan seluler di berbagai negara dan menggantinya dengan nama Ooredoo. Penggantian nama menjadi Ooredoo yang telah dilakukan di beberapa negara ini sendiri dilakukan Nasser dengan tujuan untuk memperkenalkan perusahaannya yaitu Ooredoo pada semua negara.

Selain untuk mengenalkan perusahaan, branding dengan satu nama ini juga dinyatakan Nasser akan bisa membantu perusahaannya untuk menghemat pengeluaran perusahaan dari segi marketing dan promosi.

Ooredoo Sebagai Pemilik Saham Terbesar Indosat

Perusahaan Ooredoo yang dipimpin Nasser Marafih ini memang merupakan pemilik saham terbesar di Indosat dengan mengantongi 65 persen. Perusahaan yang sebelumnya bernama Qatar Telecom ini sendiri telah menjadi pemegang saham terbesar di Indosat sejak tahun 2002 ketika pemerintah melepas 41,9 persen saham ke perusahaan berbasis di Qatar tersebut.

Saat ini sendiri saham Indosat terbagi menjadi tiga yaitu saham pemerintah Indonesia yang memiliki presentase 14,29, kemudian saham Ooredoo yang terbesar dengan mengantongi 65 persen, dan sisanya sebesar 20,71 persen dimiliki oleh publik.

Menilik Sejarah Investasi Ooredoo yang Nekat

Melihat perjalanan Indosat dan #investasi Ooredoo maka bisa diaktakan bahwa apa yang dilakukan oleh Ooredoo pada penanaman sahamnya di Indosat terbilang nekat. Mengapa demikan? Sejak awal investasi, Indosat memang dikatakan sebagai salah satu operator seluler yang memiliki iklim keuangan yang kurang baik.

Memang pada tahun 2012 Indosat sempat mencatatkan laba sebesar Rp375 miliar. Namun dua tahun berselang, di kuartal pertama 2014, Indosat melaporkan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2013 yang turun dengan menderita kerugian sebesar Rp2,78 Triliun.

Namun keadaan itu ternyata tidak membuat Ooredoo sebagai pemegang saham terbesar di tubuh Indosat kehilangan kepercayaan pada Indosat. Alih-alih mencabut investasinya Ooredoo justru menyatakan ingin tetap ingin berinvestasi dalam jangka panjang di Indosat. Usut punya usut, ternyata diketahui  Indosat menjadi penyumbang jumlah konsumen terbesar bagi Ooredoo di seluruh dunia. Dikatakan oleh CEO Ooredoo sendiri yaitu Dr. Nasser Marafih bahwa dari 16 negara tempat Ooredoo berinvestasi, 65 persen konsumen Ooredoo berasal dari Indosat.

Baca juga: Bersiaplah, Membeli Kartu SIM Prabayar Per 15 Desember Harus Pakai KTP

Pendapatan Ooredoo dari Indosat

Bisnis Ooredoo yang telah hadir di 16 negara dengan jumlah pelanggan yang diklaim mencapai 90 juta ini ternyata menempatkan Indosat sebagai penyumbang pelanggan terbanyak bagi perusahaan dengan total jumlah pelanggan mencapai 60 juta orang. Dari sumbangan 60 juta pengguna ini maka uang yang masuk ke Ooredoo dari Indosat bisa mencapai 25 persen dari total keuntungan grup Ooredoo pada tahun lalu.

Selain data ini menurut Nasser sendiri, Indonesia memang dipandang menjadi pasar yang menjanjikan dengan pertumbuhan pengguna data yang tergolong sangat cepat.  Ke depannya, Nasser sendiri akan menjadikan Indosat mampu melayani masyarakat hingga seluruh Indonesia. Bukan hanya untuk sisi konsumen saja, namun Nasser juga menyatakan keinginannya untuk menggarap segmentasi bisnis (enterprise) juga.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment