Imamatul Maisaroh ~ Kisah Sang TKI Asal Malang Tembus Gedung Putih Hingga Jadi Staf Khusus Obama

Advertisement-Scroll to Continue
Imamatul Maisaroh
Image dari Intelijen.co.id

Dalam beberapa hari terakhir ini, ada kabar membanggakan yang cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Betapa tidak membanggakan, ada seorang wanita dari desa yang menjadi staf khusus Presiden Obama, dan dia berangkat dari background seorang TKW. Namanya adalah Imamatul Maisaroh, seorang wanita yang berasal dari RT.24/RW.03 Dusun Krajan, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang Jawa Timur ini memiliki perjalanan panjang sehingga menjadi staf khusus Presiden Obama.

Perjalanan Imamatul Maisaroh sampai menjadi staf khusus Presiden Obama begitu inspiratif sehingga membuat banyak orang simpati dan tertarik. Tak jarang perjalanan panjang dan berliku kehidupan Ima sering berbalut dengan kisah kelam. Sebagai seorang TKW yang mencari nafkah dan hidup di negeri orang, banyak masalah berat yang kerap harus dihadapi oleh Ima. Simak kisah inspiratif Imamatul Maisaroh selengkapnya di bawah ini.

Awal Mulai Imamatul Maisaroh Pergi Ke Amerika Serikat

Perjalanan kisah Ima ini adalah bermula ketika ia mulai masuk Amerika pada tahun 1997. Kala itu ia memilih menjadi TKI lantaran ingin menghidupi dirinya dan keluarganya yang bisa dikatakan terlantar karena ia kabur dari pernikahan pertamanya karena tidak bahagia. Ayah Ima, Turiyo, mengisahkan bahwa Ima anak sulungnya itu drop out ketika baru masuk kelas 1 SMA Sholahudin Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Ini dilakukan Ima karena keluarga memaksanya untuk menikah dengan pria yang usianya terpaut 12 tahun darinya. Ia pun berusaha kabur dari rumah namun tidak berhasil, dan akhirnya terpaksa harus menjalani pernikahan yang hanya seumur jagung.

Artikel lain: Wahyudin ~ Tak Menyerah Pada Nasib, Mantan Pemulung Ini Bersiap Masuk S3 Luar Negeri

“Tasik kelas setunggal SMA, kulo rabeaken tapi mboten patut. Nggih niku, terus daftar bade ten Hongkong. (Masih kelas 1 SMA, saya nikahkan, tetapi tidak akur. Setelah itu daftar akan berangkat ke Hongkong),” jelas Turiyo (55) yang didampingi istrinya, Alima (50).

Nah, dari situlah kemudian Ima memutuskan untuk pergi merantau ke Hongkong. Menjelang keberangkatannya, Ima kemudian mendapatkan tawaran yang datang dari majikan yang masih sementara itu untuk pergi menjadi TKI ke Amerika Serikat karena sepupunya sedang mencari pembantu.

Akhirnya Ima pun berangkat ke Amerika Serikat untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun malang, ia mendapatkan majikan yang salah, bahkan semenjak mendarat dari bandara paspor Ima sudah ditahan oleh majikannya. Selama tiga tahun, Ima juga harus bekerja lebih dari 12 jam sehari dan hampir tiap hari ia menjalani siksaan dari majikan, tamparan, pukulan untuk kesalahan kecil yang ia buat.

Memiliki Komitmen yang Kuat Memberantas Perbudakan Dan Perdagangan Manusia

Setelah Ima tidak lagi tahan dengan perlakukan majikannya, ia pun memberanikan diri untuk menyisipkan tulisan kecil yang berisi permintaan tolong pada seorang penjaga bayi tetangganya. Akhirnya, tetangga itulah yang kemudian bisa menolong wanita lulusan MTs Miftahul Ulum itu kabur dari rumah itu dan kemudian mengantarkannya di CAST.

Setelah beberapa bulan hanya tinggal di penampungan layaknya gelandangan, akhirnya Ima pun bisa hidup layak dan bahkan bisa belajar bahasa Inggris dengan aktif di CAST, yaitu sebuah organisasi yang aktif melawan perbudakan dan perdagangan manusia di Amerika.

Baca juga: Sunny Kamengmau ~ Dari Tukang Kebun Kini Sukses Produksi Tas Sosialita Jepang

Lambat namun pasti, komitmentanya yang tinggi terhadap pemberantasan perbudakan dan kinerja yang maksimal, membuat karir wanita ini semakin menanjak. Ia mulai kerap diundang di beberapa tempat dan berbagai pertemuan tingkat tinggi di Washington DC. Ima pun sering bertemu dengan orang-orang penting di Amerika Serikat seperti  Menteri Luar Negeri John Kerry, dan bahkan Presiden Obama. Dan semakin hari karir Ima semakin meroket, Ima yang mantan buruh migran dari desa tersebut kemudian pada tahun 2012 ditunjuk sebagai salah satu anggota Gugus Tugas Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF) oleh Presiden Obama.

Ima pun juga mengisi dan berpidato di panggung utama Stadion Fargo yang menjadi arena kongres pada Selasa 26 Juli kemarin. Di sana, ia akan berpidato mengenai human trafficking di hadapan para pejabat Partai Demokrat AS dan puluhan ribu anggota delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat lainnya. Imamatul sendiri adalah perwakilan dari anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia dari Presiden Barrack Obama.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment