Horee!! Bulan April Mendatang Tarif Telepon Beda Operator Bisa Makin Murah

Advertisement-Scroll to Continue
Tarif Telepon Beda Operator
Image dari Livescience.com

Melakukan panggilan ke pengguna beda operator terkadang memang cukup mengesalkan. Bagaimana tidak saat kita melakukan panggilan ke operator lain ini kita akan kehilangan banyak uang dalam bentuk pulsa yang sudah kita beli. Tidak harus menunggu dalam hitungan jam, sebab hanya dalam waktu beberapa menit saja kita akan kehilangan banyak pulsa.

Tentu saja hal ini sedikit banyak akan membuat kita kesal dan malas untuk kembali melakukan panggilan ke nomor beda operator tersebut. Dan sepertinya kegundahan konsumen akan permasalahan ini sudah bukan lagi menjadi rahasia orang-orang tertentu. Pasalnya tarif mahal yang ada pada panggilan beda operator ini sudah terjadi sejak lama sekali.

Kabar Gembira Tarif Telepon Beda Operator Bisa Makin Murah

Nah bila Anda adalah salah satu orang yang sering merasakan kejengkelan karena cepatnya pulsa yang terkuras sebab panggilan beda operator ini maka sebentar lagi kekhawatiran Anda akan mereda. Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengagendakan untuk mengeluarkan aturan mengenai interkoneksi.

Aturan ini sendiri rencananya juga akan mengatur biaya telepon antar-operator telekomunikasi yang akan membuat tarif telepon antar operator menjadi lebih murah. Lebih menggembirakan lagi aturan ini akan akan dibuat pada bulan April 2016 mendatang. Dalam penerapan aturan ini nantinya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomnifo) Rudiantara menyatakan bahwa pihaknya meminta para operator telekomunikasi menurunkan biaya interkoneksi.

Artikel lain: Daftar Kode Telepon Internasional

Namun jika masih belum bisa maka dengan aturan yang nantinya akan dikeluarkan bulan April ini akan memaksa pihak operator untuk menurunkannya. Lebih lajut pria yang akrab disapa Chief RA ini mengatakan bahwa selama ini tarif panggilan beda operator memang sangat mahal bahkan bisa mencapai delapan kali lipat dari penggilan tarif panggilan sesama operator.

Membuat Keuntungan Bagi Operator

Dalam pernyataan yang disampaikan di kantor Kompas.com, pria kelahiran Bogor, 3 Mei 1959 tersebut meyakini bahwa aturan penurunan biaya interkoneksi ini nantinya justru akan membantu operator guna mendongkrak keuntungan. Hal ini sendiri akan sangat mungkin terwujud sebab dengan tarif yang turun nantinya akan banyak pengguna yang tak ragu lagi untuk melakukan panggilan antar operator.

Dalam kalimat lain aturan ini nantinya dipercaya akan mampu mendorong pengguna untuk lebih sering melakukan panggilan telepon ke operator lain. Dari seringnya pengguna melakukan panggilan maka keuntungan yang didapat operator pun akan lebih besar dan banyak.

Akan Menurunkan Biaya Interkoneksi Lebih Dari 10 Persen

Jika memang benar aturan ini akan diterapkan bulan depan, maka pertanyaan berikutnya yang perlu dijawab adalah berapa besar biaya penurunan biaya interkoneksi ini? Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pernah menjelaskan dan menyampaikan hal ini usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (14 Maret 2016) yang lalu. Ketika itu Rudiantara telah mengemukakan niatnya untuk menurunkan biaya interkoneksi sebesar lebih dari 10 persen biaya saat ini.

Dengan angka penurunan ini maka sebenarnya bagi pengguna tentu saja sangat menguntungkan. Hal ini jelas akan membuat biaya telekomunikasi turun seiring dengan harga telepon antar-operator yang makin murah. Meski belum pasti akan benar-benar turun lebih dari 10 persen karena harus ada kesepakatan business to business dan juga kemungkinan terjadinya beda pendapat namun menurut Rudiantara hal ini akan membuat industri dan pasar menjadi lebih bergairah lagi.

Baca juga: Indosat Ooredoo ~ Perkenalkan Inilah Nama Terbaru dari Operator Selular Indosat

Pengaruh Pada Industri Telekomunikasi

Pada akhirnya aturan yang rencananya akan diterapkan bulan April ini memang akan berpengaruh besar pada industri telekomunikasi secara umum. Namun pengaruh yang muncul sendiri adalah positif. Sebab menurut Rudiantara, bila biaya interkoneksi mahal, maka industri telekomunikasi dan operatornya akan kerdil. Mengapa demikian? Sebab operator besar hanya akan berada pada posisinya sendiri, karena pengguna hanya akan memakai untuk menghubungi sesamanya saja.

Namun jika biaya interkoneksi turun, paling tinggi off-net tiga kali lipat, itu masih affordable dan  akan menciptakan demand. Begitu biaya interkoneksi turun, maka akan banyak konsumen dan pengguna yang menggunakan panggilan telepon ke operator lain. Dari sini secara tidak langsung maka secara volume absolut pendapatan industri telekomunikasi pun akan naik.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment