advertise-scroll to continue

Henry Patterson ~ Sukses Berjualan Secara Online Tidak Harus Dengan Produk yang Luar Biasa

Henry Patterson
Image dari Mirror.co.uk

Meskipun usianya masih terbilang sangat belia, yakni sekitar 11 tahun, namun semangat bisnis dari Henry Patterson layak diacungi jempol. Anak laki-laki yang berasal dari daratan Inggris ini tidak hanya mempunyai keinginan besar untuk sukses berbisnis namun juga keberanian memulai usahanya tersebut meski hari hal yang sangat sederhana.

Jika banyak orang terlalu sibuk memikirkan produk apa yang ingin dijual secara online, Henry sama sekali tidak menghabiskan waktu banyak untuk mengetahui produk apa yang akan dijual. Bermula dari barang yang ada di toko amal, pada kenyataannya ia bisa mendapatkan untung hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Munculnya Ide Bisnis Sejak Dini

Seorang anak laki-laki berumur 11 tahun berhasil membuat siapapun terkagum-kagum, karena mampu menghasilkan uang puluhan juta perminggu.

Inilah tagline yang sedang hangat diperbincangkan beberapa waktu lalu. Meskipun masih sangat muda, Henry Patterson membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk memulai usaha. Bahkan ketika dia pertama kali terbesit untuk menjadi entrepreneur, adalah ketika ia masih berusia 5 tahun.

Artikel lain: Kavita Shukla ~ Penemu Freshpaper, Teknologi Sederhana Anti Pembusukan Buah Dan Sayuran

Ketika umumnya di usia anak-anak seseorang akan lebih senang bermain atau fokus belajar, maka lain halnya dengan Henry Patterson. Henry memiliki hobi yang berbeda yang telah menjadikannya bocah kaya raya. Bukan lantaran, memiliki keluarga yang sudah berkembang harta, namun yang dilakukan Hendri adalah memulai usahanya sejak dini.

Dilansir dari Mirror, Kamis 12 November 2015, anak laki-laki yang berasal dari Inggris itu  mulai memiliki ide bisnis sejak usianya masih 5 tahun. Kemudian ia baru benar-benar memulai bisnisnya pada usia tujuh tahun. Di usianya yang masih sangat belia itu, Henry sudah asyik menjual pupuk. Henry memulai dengan harga yang rendah, hanya £1 atau sekitar Rp 20.500.

Mungkin bagi kebanyakan orang, menjual pupuk mungkin bukan pilihan utama. Meskipun pupuk yang ia jual bau, ia mengaku bahwa dirinya bahagia menggeluti pekerjaannya sebagai penjual pupuk.

Kelebihan yang dimiliki oleh Henry, ia tidak melihat usaha yang dia geluti dari sisi buruk nya. Satu hal yang dia yakini bahwa, apa yang dia jual merupakan hal yang dibutuhkan. Dan ketika ada orang yang butuh maka selalu ada peluang untuk menjual barang tersebut.

Mencoba Berbisnis Online

Setelah dirinya cukup mengenal fasilitas yang ditawarkan oleh internet sebagai media berjualan secara online, semakin menumbuhkan semangat henry untuk mengembangkan usaha jual beli. Bukan hal yang luar biasa, lagi-lagi bocah laki-laki ini memilih produk yang sangat umum yakni barang di toko amal.

Merasa senang berjualan dan berbisnis, ia lalu mulai membuka sebuah lapak online di eBay. Henry menjual berbagai macam benda yang sebelumnya ia beli dari toko amal. Setelah bisnisnya itu mulai lancar, Henry dengan lincah kembali membuka sebuah toko yang menjual permen dan cokelat.

Bocah 11 tahun itu mengungkapkan bahwa uang yang ia hasilkan dari bisnisnya digunakan untuk memproduksi buku anak-anak dan merchandise bermerk toko online miliknya.

Perlahan namun pasti, semakin banyak orang yang percaya bahwa apa yang sedang diusahakan oleh Henry adalah langkah besar untuk membangun trend socio-preneur atau wirausaha sosial. Oleh karena itu, saat ini henry telah dipercaya untuk bekerjasama dengan 70 perusahaan di kotanya. Setiap tahun, omset semua usahanya bisa mencapai 1,3 miliar rupiah!

Salah satu usahanya yang dinamai dengan Not Before Tea telah membuat ia menjadi salah satu bocah yang kaya raya. Usaha tersebut mampu membuka cabang di beberapa kota besar di Inggris serta dianugerahi sebagai pebisnis cilik paling sukses tahun lalu.

Baca juga: Taylor Rosenthal ~ Bocah 14 Tahun Tolak 399 Miliar Demi Ambisi Bisnis

Dalam gelaran Great British Enterpreneur Award 2015, memberikan penghargaan khusus bagi Henry yang dinilai mempunyai pengaruh besar untuk membangkitkan semangat para entrepreneur muda di negeri Elizabeth.

Meskipun memiliki harta yang berlimpah, Henry tetap menjadi anak-anak yang ceria, ramah dan sederhana. Siswa di Buckingham tersebut mengatakan, “Aku suka membicarakan bisnis dengan teman-teman di sekolah. Tapi, aku tak banyak berbicara mengenai uang atau keuntungan yang ku peroleh pada mereka.”

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Henry Patterson ~ Sukses Berjualan Secara Online Tidak Harus Dengan Produk yang Luar Biasa”

  1. wah, sebuah inspirasi bagi kita semua. mulai dari hal yang sangat kecil seperti menjual pupuk saja bocah ini mampu kantongi jutaan rupiah setiap minggunya. orang indonesia wajib meneladani sikap enterpreneurship dari bocah ini

    Reply

Leave a Comment