advertise-scroll to continue

Go-Jek Diklaim Karya Anak Bangsa, Benarkah Demikian?

aplikasi go-jek
Image dari Kompas.com

Hari ini beredar #video founder Go-Jek Nadiem Makarim yang heboh dan banyak diperbincangkan netizen. Bagaimana tidak, dalam video berdurasi satu setengah menit ini Nadiem mengajak seluruh driver Grab dan UberMoto supaya pindah ke Go-Jek. Bahkan di akhir video itu Nadiem menyatakan bahwa bila seseorang punya hasrat untuk bela negara, atau memiliki semangat 45 yang mau berkobar, maka mereka dianjurkan untuk bergabung dengan karya anak bangsa (Go-Jek).

Ketika mereka, para driver Grab dan UberMotor ingin pindah ke Gojek, Nadiem menyatakan bahwa dirinya akan menerima mereka secara langsung. Bentuk penerimaan langsung menjadi driver Go-Jek ini sendiri adalah bentuk dari program Merah Putih yang sedang dijalankan Go-Jek.

Go-Jek yang diwakili Nadiem Makarim sendiri memang selalu mengklaim dirinya sebagai karya anak bangsa. Tapi pertanyaannya kemudian benarkah Go-Jek ini merupakan karya anak bangsa? Untuk menjawabnya kita bisa meninjau dari beberapa aspek berikut ini.

1. Sumber Suntikan Dana

Aspek pertama yang bisa kita telusuri untuk menjawab pertanyaan Go-Jek sebagai karya anak bangsa adalah asal dana yang didapat. Ya, dari penelusuran dana yang didapat sebuah #startup kita memang bisa mengidentifikasi keotentikan klaim sebagai aplikasi anak bangsa. Nah, lalu dari manakan asal dana yang didapatkan Go-Jek ini? Berdasarkan beberapa sumber yang ada didapatkan data yang bahwa sumber dana yang mengalir ke Go-Jek berasal dari NSI Ventures dan Sequoia Capital. Lalu siapakah NSI Ventures dan Sequoia ini?

Dari informasi yang ada, diketahui bahwa NSI Ventures merupakan perusahaan pemodal ventura (venture capital firm) yang mendukung jenis pendanaan early stage venture investment. Perusahaan pendanaan yang berkantor pusat di Singapura ini sendiri adalah bagian dari Northstar Group (perusahaan ekuitas swasta, private equity firm di Asia Tenggara). Dalam pendanaannya sendiri, NSI Ventures pernah memberikan dana di beberapa startup  di Asia Tenggara. Tidak hanya Go-Jek, NSI Ventures juga memberikan dana ke Jualo.com, sebuah e-Commerce yang menjual barang-barang bekas di Indonesia.

Artikel lain: Go-Car ~ Layanan Terbaru Go-Jek untuk Kendaraan Roda Empat via Aplikasi yang Saingi Uber dan Grab

Sedangkan Sequoia Capital sendiri merupakan perusahaan pendanaan atau venture capital firm yang berasal dari Menlo Park, California, Amerika Serikat. Dengan pengalamannya di lebih dari 40 tahun ini Sequoia Capital diketahui mampu memberikan dana antara 1 hingga 100 juta dolar AS. Sequoia Capital sendiri akan mendukung jenis pendanaan yang lebih luas daru NSI Ventures yakni mencakup Seed Investment, Early Stage Venture, dan Later Stage Venture.

2. Dukungan Teknologi dan Sumber Daya Manusianya

Hal kedua yang bisa dijadikan indikator apakah Go-Jek benar-benar merupakan karya anak bangsa adalah dukungan teknologi dan sumber daya manusia pada perusahaan tersebut. Menurut CrunchBase, didapatkan informasi bahwa Go-Jek telah mengakuisisi C42 Engineering yang merupakan startup teknologi dari India. Selain mengakuisisi C42 Engineering diketahui juga bahwa Go-Jek telah mengakuisisi CodeIgnition.

Pada kisah lain ternyata didapatkan cerita bahwa awalnya Go-Jek merupakan klien dari C42 Engineering. Hal ini sendiri dinyatakan oleh Sidu Ponnappa yang merupakan  Cofounder dan director C42 Engineering. Menurut Sidu, C42 Engineering pernah bersama-sama membangun sistem Go-Jek selama beberapa bulan. Sebelum proses akuisis, C24 Engineering juga diketahui pernah menjadi konsultan Go-Jek.

Dari cerita Sidu sebelum proses akuisisi diketahui juga bahwa c24 Engineering dan Go-Jek berencana merekrut orang-orang berpengalaman untuk membangun sebuah pusat riset dan pengembangan (Research and Development Centre) di India. Namun sayangnya sebelum proyek ini berlangsung Go-Jek menganggap bahwa proses akuisisi C24 Engineering adalah hal yang lebih baik bagi bisnisnya.

Lalu Apakah Go-Jek Merupakan Karya Anak Bangsa? 

Dari dua indikator diatas kita bisa menganalisanya, apakah Go-Jek ini merupakan “sepenuhnya” karya anak bangsa atau bukan. Penulis sendiri tidak mau berasumsi atau menyimpulkan lebih jauh untuk menjawab pertanyaan di atas. Dari pada berasumsi lebih jauh lebih baik Anda masing-masing memiliki pemahaman dan pernyataan tersendiri untuk hal ini.

Kita sebagai warga negara Indonesia memang mengharapkan bahwa makin banyak anak bangsa yang mampu membuat karya-karya membanggakan di dunia internasional. Bahkan kalau bisa jika ada negara ini memiliki spesialisasi dalam pengembangan startup yang kini makin banyak digemari oleh masyarakat. Jadi Go-Jek merupakan karya bangsa atau bukan, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

1 thought on “Go-Jek Diklaim Karya Anak Bangsa, Benarkah Demikian?”

  1. Dear Admin,

    Ternyata heboh soal “Balik ke Merah Putih” oleh Nadiem ini dibahas juga di blog favorit saya ini :)
    Tetapi bagaimana pun fakta mengenai sumber suntikan dana dan SDM serta teknologi dipakai oleh Gojek, setidaknya inilah salah satu karya anak bangsa yang bisa dibanggakan.
    Setidaknya masih ada bau Indonesia-nya dibandingkan dengan ojek online negara tetangga

    Reply

Leave a Comment