Freedom 251 ~ Smartphone Termurah Di Dunia Kini Terancam Tindak Dipidana

Freedom 251
Image dari Selulerku.com

Pada bulan Februari 2016 lalu, netizen sempat dikejutkan dengan munculnya sebuah produk #smartphone bernama Freedom 251. Smartphone yang diproduksi oleh pabrikan Ringing Bells asal India ini berhasil mencuri perhatian jutaan netizen di seluruh dunia karena dibandrol dengan harga yang luar biasa murah yakni hanya sekitar Rp50.000 saja.

Dengan harga yang murah dan didukung dengan fitur yang terbilang sudah cukup baik, tentu banyak orang yang penasaran ingin mencoba dan membeli smartphone tersebut. Namun apa mau dikata, nampaknya keinginan untuk mendapatkan smartphone super murah ini terancam tidak mungkin terwujud, karena Pemerintah India sedang melakukan penyelidikan terhadap produsen Freedom 251 dengan dugaan tindak penipuan dan permainan uang. Berikut ulasannya.

Harga yang Terlalu Murah

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya pada awal tahun 2016 lalu, tidak hanya publik India namun hingga seluruh dunia sempat heran dengan kemunculan seri smartphone Freedom 251 yang dibandrol dengan harga kelewat murah yakni hanya sekitar Rp50.000 kurs saat ini.

Dalam keterangan pihak pengembang, disebutkan bahwa seri smartphone Freedom 251 sudah dilengkapi dengan teknologi 1.3 GHz quad-core processor dengan jaringan 3G. Selain itu juga sudah tertanam kamera utama berkekuatan 3,2 megapiksel autofocus plus kamera depan 0,3 megapixel. Nyatanya, untuk ponsel sejenis dengan spesifikasi tersebut, umumnya dibandrol dengan harga paling murah 400 hingga Rp600.000.

Artikel lain: Inilah 5 Cara untuk Mengenali Ciri Smartphone Android Palsu

Sedang Menjalani Pemeriksaan

Lalu bagaimana Freedom 251 bisa dijual dengan harga yang jauh di bawah rata-rata tersebut? Inilah yang kemudian menimbulkan kecurigaan dari beberapa pihak utamanya pengawas industri di negara India. Melalui inisiasi dari seorang pimpinan partai di India bernama Kirit Somaiya, akhirnya dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian India terhadap perusahaan Ringing Bells yang memproduksi smartphone Freedom 251.

Menurut Kirit Somaiya perusahaan ringing Bells telah melakukan pelanggaran aturan IPC Seksi 420 dan Undang-undang IT yang berlaku di India. Tidak hanya itu produsen teknologi tersebut juga diduga telah melakukan tindak pidana lain yakni permainan uang atau money game dengan jenis skema ponzi. Kirit menyatakan bahwa, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan sedang menjalankan upaya permainan uang dengan cara menipu calon pembeli smartphone yang tertarik dengan harga #Android super murah tersebut. Dalam skema PONZI sendiri, pada dasarnya yang akan diuntungkan hanyalah mereka yang berada di tingkat paling atas atau dalam hal ini merupakan perusahaan ringing Bell sendiri.

Namun dari pihak pengembang, pada suatu kesempatan telah dikonfirmasi perihal kasus terkait tuduhan tersebut. Pihak pengembang Ringing Bells mengaku dalam proses pembuatan produk hingga pemasaran, telah mengantongi izin ada dukungan dari pemerintah India. Inilah yang menjadi tanda tanya besar, siapakah yang sebenarnya bermasalah dalam kasus ini.

Namun jika ditilik dengan logika saja, pembuatan sebuah produk smartphone tentu mengharuskan adanya biaya lain di luar biaya pembuatan mulai dari subsidi pihak ketiga dan biaya lainnya. Dan untuk mengcover biaya tersebut, angka US$4 atau setara dengan Rp50.000 tidaklah mungkin cukup.

Baca juga: Inilah Beberapa Produk Xiaomi Selain Smartphone dan Tablet

Keluhan Dari Pada Pemesan

Tak berselang lama setelah Ringing Bells merilis seri smartphone Freedom 251, perusahaan tersebut langsung kebanjiran order bahkan hingga puluhan ribu pesanan dalam satu hari. Dan entah apakah memang dugaan permainan uang benar-benar terjadi atau tidak, nyatanya banyak keluhan dari para pemesan yang hingga saat ini belum menerima smartphone Freedom 251 pesanannya.

Hingga saat ini belum ada kepastian terkait kasus yang menjerat Ringing Bells ataupun kelanjutan pengembangan produksi smartphone Android super murah, Freedom 251. Yang bisa dijadikan pelajaran adalah, sebagai konsumen produk teknologi Kita juga harus berpikir secara rasional dan jernih ketika ingin membeli sebuah produk agar tidak tertipu dan merugi nantinya.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment