Edy Fajar Prasetyo: Kreatif Olah Sampah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Advertisement - Scroll to Continue
Edy Fajar Prasetyo
Image dari Kompasiana.com

Edy Fajar Prasetyo – Sampah sampai saat ini memang masih menjadi masalah yang sering sekali kita jumpai. Baik di desa terlebih di kota besar, sampah adalah masalah yang sepertinya tak akan pernah bisa terselesaikan dengan baik. Di mana-mana di setiap tempat pembuangan akhir, selalu hanya dibiarkan begitu saja. Sehingga begitu banyak sampah tak ubahnya seperti gunung yang menjulang.

Sebenarnya ada banyak sekali inspirator pengelolaan sampah untuk bisa dimanfaatkan kembali sebagai barang layak pakai. Bahkan lebih dari itu, sampah bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Salah satunya adalah Edy Fajar Prasetyo, seorang pemuda dari Tangerang Banten yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bisnis yang menguntungkan. Bagaimana kisah selengkapnya, simak di bawah ini.

Ide Kreatif Edy Fajar Prasetyo Pertama Kali Muncul

Awal mula perjalanannya mengolah sampah adalah pada tahun 2013. Ide kreatif tersebut muncul berawal dari kepedulian Edy Fajar Prasetyo terhadap sampah. Melihat sampah semakin hari semakin bertambah banyak dan tidak adanya tindakan untuk menguranginya memunculkan ide kreatif untuk mengolah sampah. Selain itu ia juga ingin memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar lebih produktif sehingga bisa membantu ekonomi keluarga.

Fokus utama Edy adalah mengolah sampah plastik yang ada di sekitarnya. Ini dasarkan kepada fakta bahwa dampak limbah plastik ini sangat berbahaya. Limbah plastik yang dibuang di sungai bisa berpotensi menimbulkan banjir.

Artikel lain: Bisnis Daur Ulang Limbah ~ Raup Keuntungan Sembari Selamatkan Lingkungan

Dan lebih berbahaya lagi ketika limbah plastik tersebut terpendam di dalam tanah, akan membuat kesuburan tanah berkurang dan membuat tanah menjadi tandus. Nah, keadaan seperti inilah yang kemudian membuat mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan jurusan Agribisnis ini kemudian bergerak.

Kendala Bisnis yang Dihadapi Edy Fajar Prasetyo

Bisnis kerajinan dari sampah plastik ini dimulai pada tahun 2013. Kala itu, modal yang digunakan Edy adalah 1 juta rupiah. Tak langsung berjalan mulus, bisnis itu tidak mengalami perkembangan yang berarti sampai pada tahun 2014. Menurut Edy, ada beberapa hambatan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis tersebut. Yang paling berasa adalah antusiasme lingkungan yang tidak begitu akomodatif terhadap bisnis yang digarap Edy.

Proses meyakinkan lingkungan ini yang sering menjadi kendala. Kebanyakan mereka tidak yakin dengan apa yang akan dikerjakan Edy dengan sampah plastik. Karena sampah yang dimanfaatkan Edy adalah sampah plastik yang berasal dari lingkungan rumah tangga. Namun bersama-sama ibu-ibu yang masuk dalam tim kerja Edy, lambat laun berhasil meyakinkan lingkungan sekitar bahwa sampah plastik masih memiliki nilai jual.

Lalu sedikit-demi sedikit kesadaran mulai muncul dari beberapa rumah tangga untuk memisahkan masing-masing sampah plastik yang ada di rumahnya. Sampah-sampah plastik ini biasa dibeli oleh Edy dengan harga 50 sampai 80 rupiah per sachet.

Bukan Sekedar Bisnis Sampah Plastik Beromzet 14 Juta

Bisnis sampah plastik ini ternyata jika ditekuni dengan serius, bisa menjadi lahan bisnis yang potensial. Aktifitas bisnis Edy Fajar Prasetyo yang mengolah sampah plastik ini mampu mendapatkan omzet 14 juta rupiah tiap bulannya.

Produk olahan sampah plastik yang dijual Edy sangat beraneka ragam. Seperti dompet, tas, atau kerajinan tangan lainnya. Harga yang dibandrol pun juga bermacam-macam menyesuaikan tingkat kesulitan pembuatannya. Untuk kerajinan ini harga berkisar dari Rp. 5000 sampai dengan Rp. 350.000.

Menurut Edy sendiri, dalam bisnis yang ia geluti ini, bukan hanya sekedar mengolah sampah untuk mendapatkan uang saja. Namun di balik itu semua adalah nilai edukasi kepada masyarakat yang itu lebih penting.

Baca juga: Bisnis Barang Rongsokan: Peluang Usaha yang Sering Diremehkan

Edy menyebutkan bahwa dalam bisnis nya ini ia selalu menanamkan nilai-nilai edukasi kepada mereka yang berminat di dalamnya. Ia memiliki salah satu program unggulan untuk masyarakat yaitu “Petaka” atau Pemberdayaan Tenaga Kreatif. Dalam program tersebut, Edy dan tim memberikan pelatihan-pelatihan untuk pengolahan sampah kepada masyarakat.

Tidak berhenti di situ saja, setelah mendapatkan pelatihan, mereka akan dibantu juga untuk memasarkan produknya. Diharapkan dari pelatihan yang diberikan tersebut bisa membuat masyarakat menjadi orang yang lebih kreatif dalam memandang sampah. Lebih dari itu, mereka diharapkan juga bisa memanfaatkan sampah sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment