advertise-scroll to continue

Ecommerce Asing “Invasi” Indonesia, Inilah Respon idEA

Ketua idEA Daniel Tumiwa
Image dari Infokomputer.com

Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar, penggunaan #internet pun juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Melihat keadaan seperti itu, pelaku bisnis ecommerce asing tentu memandang Indonesia sebagai negara dengan potensi yang luar biasa besar.

Artinya mereka pasti memandang Indonesia sebagai market yang menggiurkan untuk memasarkan produk-produknya. Terlebih lagi, perilaku belanja di Indonesia yang beberapa tahun terakhir mulai bergeser, semakin banyak orang yang hobi belanja secara online dengan menggunakan media internet.

Invasi dari beberapa pelaku bisnis #ecommerce asing pun mulai berbondong-bondong masuk ke Indonesia, misalnya saja seperti Lazada, Aliexpress dan bahkan baru-baru ini eBay pun juga mulai merangsek ke Indonesia. Semakin banyaknya ecommerce asing masuk ke Indonesia, tentu sedikit banyak akan mempengaruhi perkembangan ecommerce dalam negeri. Menanggapi gempuran bertubi-tubi dari ecommerce asing ini, Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) tak tinggal diam, Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa menjabarkan dua hal yang bisa dilakukan.

Asosiasi Ecommerce Indonesia Menganggap Wajar

Dengan melihat perkembangan ecommerce di tanah air semakin pesat, asosiasi sebenarnya menanggapi banyakanya ecommerce asing yang masuk ke Indonesia sebagai fenomena yang wajar. Kenapa demikian, karena ecommerce adalah sebuah platform yang dibangun di atas internet, sehingga jangkauan pelaku bisnis seperti ini sangat luas sekali. Filosofi kebebasan dalam internet juga sangat berperan sehingga membatasi mereka (ecommerce asing) pun juga akan sangat sulit sekali.

“Filosofi internet kan freedom. Kita tidak bisa membatasi asing. Kalau dilawan, mau sampai kapan?” jelas Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa beberapa hari yang lalu.

Kendati tidak mampu membatasinya, namun bukan berarti asosiasi kemudian hanya diam saja. Menurut Daniel Tumiwa, dalam menghadapi gempuran ecommerce asing ini bukan dengan melawannya. Yang harus dilakukan adalah justru melakukan hal yang sama, yaitu ecommerce lokal melakukan ekspansi ke asing.

Artikel lain: Investor Asing Boleh Tanam Modal 100% Di Ecommerce Lokal, Ini Dia Plus Minusnya

Kenapa demikian, menurut Daniel jika ecommerce asing di Indonesia ditanggapi dengan perlawanan, maka sustu saat ecommerce Indonesia puan akan sulit melakukan ekspansi ke pasar global luar negeri. Lebih dari itu, secara spesifik ada dua langkah konkrit yang menurutnya harus dilakukan.

1. Pemain Lokal Harus Disemangati Dengan Insentif

Ini harus dilakukan agar pemain ecommerce lokal mampu dan memiliki produk yang bisa bersaing dengan produk dari ecommerce asing. Bentuk insentif sendiri bisa beragam, bisa berupa pendanaan, kemudahan regulasi pajak atau bisa juga berupa bimbingan.

Motivasi semangat tersebut sampai saat ini masih dianggap sebagai cara yang manjur untuk mendorong pengembangan ecommerce lokal. Ketika pemain lokal ini sudah mapan di tanah air, baru kemudian dipersiapkan untuk bertarung di ranah internasional.

2. Memaksimalkan Jalur Diplomasi

Jalan diplomasi menurut Daniel bisa digunakan untuk menghadapi gempuran ecommerce asing. Misalnya saja ketika ada ecommerce asing masuk ke Indonesia, tahun pertama dibiarkan saja, baru kemudian di tahun kedua Indonesia bisa memberlakukan ketentuan-ketentuan yang mengikat.

“Tahun pertama bisa tutup mata dulu. Nanti tahun depan bisnisnya sudah jauh lebih besar, suruh bikin kantor di sini,” Daniel menjelaskan.

Atau bisa juga dengan meminta ecommerce asing untuk menunjuk mitra badan usaha lokal. Menurut Daniel sendiri, sebenarnya masalah utama dalam perkembangan ecommerce tanah air adalah mental pebisnis ecommerce yang terkesan seperti tidak siap terjun ke ranah internasional. Padahal pelaku bisnis ecommerce asing sudah semakin gencar memasuki pasar di Indonesia. Jika ini dibiarkan saja, tentu lambat laun ecommerce lokal akan semakin tergerus di negerinya sendiri.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Pemerintah Guna Mendukung Perkembangan Bisnis Online di Indonesia

Jika melihat peta perkembangan ecommerce dan persaingannya di Indonesia, maka tidak bisa hanya satu atau dua pihak saja yang berperan untuk mengembangkan ecommerce lokal. Setidaknya pemerintah, asosiasi dan pemain ecommerce itu sendiri juga harus berperan aktif guna menjaga eksistensi pelaku bisnis ecommerce lokal.

Dukungan pemerintah dalam bentuk apapun sangat dibutuhkan untuk mendorong ecommerce asing bisa berkembang dengan baik. Sementara di waktu yang sama pembinaan-pembinaan dari asosiasi juga sangat diperlukan untuk memandu para pemain lokal dalam proses mengembangkan bisnisnya.

Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment