Dyah Ayu Prameswariningtyas ~ Bertahan Di Tengah Ejekan, Hingga Sukses Mengembangkan Kampung Es

Advertisement-Scroll to Continue
Dyah Ayu Prameswariningtyas
Image dari Studentpreneur.co

Banyak kisah sukses dari para pebisnis yang dulunya harus mengalami masa sulit terlebih dahulu. Beberapa di antaranya bahkan mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan tidak hanya dari orang luar namun juga dari keluarga sendiri. Namun itulah uniknya habis, bagi mereka yang mampu tetap bertahan di tengah kondisi yang berat, maka mereka akan bisa mendapatkan kesuksesan nantinya.

Seperti yang telah dialami oleh seorang pebisnis muda wanita bernama Dyah Ayu Prameswariningtyas, ia merupakan pendiri dari cafe es bernama kampung es atau yang akrab disebut Kampez. Di saat pertama kali mendirikan usaha cafe es tersebut, ia kerap kali mendapatkan ejekan dan juga pandangan sebelah mata bahwa dirinya mampu mendapatkan kesuksesan.

Dengan usaha dan juga kerja keras, tindak bullying yang ia terima justru menjadi semangat bagi dirinya untuk tidak menyerah. Dan hasilnya kini Kampez yang ia dirikan mampu menyedot banyak sekali peminat hingga mendatangkan omset mencapai Rp50 juta perbulan. Selengkapnya kisah Dyah Ayu Prameswariningtyas mengelola bisnis mandiri, dapat anda Simak pada artikel di bawah ini.

Munculnya Minat Dyah Ayu Prameswariningtyas Pada Dunia Bisnis

Melihat dari background keluarga, Dyah Ayu Prameswariningtyas memang dilahirkan dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan. Bahkan sang Ibu merupakan seorang guru berprestasi yang sudah banyak dikenal di lingkungan tempat tinggalnya. Namun apakah hal tersebut kemudian langsung memberikan jaminan dampak positif kepada semua hal yang diusahakan oleh Dyah? Nyatanya tidak. Ketika gadis kelahiran Jember, 20 April 1997 ini mulai menjalankan bisnisnya, ia justru tidak mendapatkan dukungan dari beberapa orang keluarga.

Pada awalnya, Dyah mengaku terinspirasi dari sang kakek yang dulu berasal dari kondisi ekonomi pas-pasan. Dari situ sang kakek mulai mengembangkan usaha yakni warung sate di kawasan Jember. Lama-kelamaan warung tersebut memperoleh kesuksesan dan akhirnya mengantarkan sang kakek menjadi seorang yang berkecukupan.

Artikel lain: Helianti Hilman ~  Sosok Pengusaha Wanita Dibalik Kesuksesan Beras Javara yang Mendunia

Hal tersebut ditambah ketika ia mengunjungi kota Malang untuk melakukan study tour, ia melihat peluang untuk mengembangkan bisnis kuliner minuman utamanya es di tempat tinggalnya sendiri. Ketika sudah kembali, tanpa berpikir panjang ia langsung mencoba untuk mengeksekusi ide tersebut.

Sulitnya Awal Membangun Bisnis

Sebagai modal sebenarnya Dyah sudah mempunyai sebuah lokasi untuk berjualan, namun untuk menunya ia masih harus memikirkan termasuk masalah manajemen, modal awal dan juga yang paling penting masalah resep es yang akan dibuat. Setelah berpikir, akhirnya ia menentukan menu yang akan dijual adalah es jus dan juga es cappucino cincau.

Alasan memilih jus karena minuman pelega dahaga yang satu ini akan terus mempunyai peminat. Sedangkan untuk es cappucino cincau, kala itu pada waktu awal memulai usaha di tahun 2014, cappucino cincau memang sedang booming di kalangan anak muda.

Setelah semua disiapkan, hadangan bisnis pertama yang dialami adalah terkait dengan cuaca. Karena salah memprediksi, akhirnya Dyah justru pertama kali membuka usaha di musim hujan. Hasilnya, cafe es yang ia dirikan terbilang sepi pengunjung.

Namun ternyata cobaan yang dialami tersebut bukan merupakan cobaan terberat. Cobaan terberat nya adalah mendapatkan pandangan sebelah mata dari orang di sekitar baik itu teman maupun keluarga sendiri. Pernah ia diejek oleh temannya 1 sekolah, ketika mempromosikan cafe Kampez pada awal berdirinya usaha tersebut.

Belum lagi dari keluarga, banyak yang menilai bahwa pilihan gadis berjilbab yang satu ini untuk menekuni dunia bisnis terbilang nekad dan rawan kegagalan. Karena pada dasarnya, jika mengikuti jejak sang ibu, ia diprediksi lebih mapan jika memilih jalur karir sebagai guru atau pegawai sejenis.

Namun apakah semua masalah tersebut berhasil mengalahkan Dyah dalam membangun bisnisnya? Entrepreneur wanita yang satu ini tegas mengatakan tidak. Ia terus berusaha untuk memperkenalkan bisnisnya meski terasa berat di awal. Tidak hanya memperkenalkan secara offline, iya juga melakukan #promosi online lewat media sosial pribadi bahkan memperkenalkan bisnis Kampez lewat telepon kepada sanak saudaranya.

Baca juga: Nilam Sari ~ Pengusaha Sukses Founder Kebab Turki Baba Rafi yang Tak Mudah Berpuas Diri

Perlahan usaha Dyah membuahkan hasil yang manis. Bahkan banyak teman-temannya yang dulu mengejek dirinya, justru kini menjadi langganan tetap cafe es Kampez. Memang butuh pengorbanan yang besar, tidak hanya dalam hal materiil namun yang lebih penting adalah mental untuk terus bertahan meski banyak cobaan yang datang.

Kini bisnis Kampez yang dijalankan oleh Dyah Ayu Prameswariningtyas Zulkarnaen sudah mampu mendatangkan keuntungan yang melimpah terlebih melihat usianya yang masih sangat belia. Ke depan ia berencana untuk terus mengembangkan bisnis dengan membuka cabang-cabang lain di seputar area Jember.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Dyah Ayu Prameswariningtyas ~ Bertahan Di Tengah Ejekan, Hingga Sukses Mengembangkan Kampung Es”

Leave a Comment