Ikuti Jejak Thomas Edison, Duo Google Sukses Kembangkan “Alphabet” Menjadi Perusahaan Terbesar Di Dunia

Advertisement - Scroll to Continue
Google-Sukses-Kembangkan-Alfabet
Image dari Cio.com

Seperti diketahui bahwa menjelang akhir tahun 2015 lalu, salah satu perusahaan teknologi terbesar, Google mengumumkan sebuah keputusan yang memiliki dampak sangat signifikan. Lewat keputusan tersebut, #Google mendirikan sebuah perusahaan induk baru yang diberi nama Alphabet.

Perusahaan tersebut berdiri tempatnya pada bulan Oktober tahun 2015 silam. Namun tahukah Anda, hanya butuh waktu 4 bulan saja bagi Alphabet untuk mengungguli semua perusahaan besar di dunia. Karena setelah 4 bulan dijalankan, perusahaan yang menaungi beberapa anak perusahaan milik Google tersebut telah mampu menjadi yang terbesar baik dalam sisi skala bisnis maupun nilai perusahaan.

Yang menarik adalah, rekor semacam ini ternyata sudah pernah terpecahkan. Google sebagai perusahaan yang dikenal  sangat visioner ternyata bukan satu-satunya yang mampu memperoleh pencapaian tersebut. Tepatnya pada tahun 1889, seorang ilmuwan kawakan Thomas A. Edison mendirikan sebuah perusahaan dan juga mampu menjadi yang terbaik saat itu dalam waktu beberapa bulan saja.

Artikel terkait: Inilah 4 Alasan Google Mendirikan Perusahaan Induk Alphabet

Pencapaian Perusahaan yang Luar Biasa

Hanya berselang 4 bulan setelah didirikan, perusahaan Alphabet yang diprakarsai oleh duo Google Larry Page dan Sergey Brin mampu menjadi perusahaan paling besar di dunia. Dan seperti telah disampaikan sebelumnya, kejadian seperti ini pernah terjadi tepatnya 120 tahun yang lalu. Pada waktu itu di tahun 1889, seorang pengusaha yang juga penemu berbagai perangkat teknologi dasar, Thomas Edison mendirikan perusahaan General Electric atau yang lebih sering disebut GE.

Thomas Edison yang pada waktu itu berusia 42 tahun, mulai terfikir untuk membuat sebuah perusahaan multi bisnis utamanya yang terkait dengan produk elektronik. Dari situlah ia mendirikan perusahaan General Electric yang merupakan produsen dari produk lampu pijar, soket elektrik, motor elektrik dan berbagai perangkat elektronik lainnya. Berkat kepiawaiannya mengembangkan bisnis dan juga kecerdasannya dalam menciptakan alternatif #teknologi baru, tak butuh waktu lama bagi General Electric untuk mendapatkan perhatian tidak hanya dari para konsumen namun juga investor yang tak sungkan untuk ikut terjun mengembangkan bisnis tersebut.

Dan seperti yang banyak diprediksi oleh pengamat pada kala itu, GE dinilai sebagai salah satu perusahaan paling sukses yang pernah didirikan di dunia. Bahkan selama 100 tahun berselang, GE tetap menjadi salah satu produsen elektronik terkemuka di dunia. Pencapaian tersebut dikarenakan GE menjadi pelopor dan juga perintis beberapa produk modern seperti TV, radio hingga perangkat pembangkit energi yang saat ini banyak digunakan dalam berbagai bidang industri.

Pencapaian tersebut bahkan tidak mungkin terbayangkan oleh orang awam yang hidup 100 tahun sebelumnya. Inilah yang disebut sebagai kecerdasan visioner dari seorang Thomas Edison yang tidak hanya memikirkan apa yang terjadi beberapa tahun mendatang namun hingga puluhan serta ratusan tahun berikutnya.

Sejarah Yang Terulang

Namun siapa sangka, kesuksesan seperti yang diraih oleh Thomas Edison bersama perusahaan GE juga bisa dicapai kembali. Butuh waktu selama 120 tahun hingga akhirnya muncul pengusaha dengan pandangan brilian yang berhasil mengembangkan perusahaan terbesar di dunia. Mereka adalah duo pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin.

Setelah mengembangkan perusahaan Google selama puluhan tahun, pada bulan Oktober 2015 mereka sepakat untuk mendirikan sebuah induk perusahaan baru yang bernama Alphabet. Induk perusahaan ini seakan terinspirasi dari kesuksesan Thomas Edison yang mampu merangkum banyak lini perusahaan menjadi 1 perusahaan besar.

Dan hanya butuh waktu 4 bulan saja, tepatnya pada bulan Februari 2016, Alphabet ditasbihkan menjadi perusahaan terbesar di dunia dalam hal aset dan skala bisnis melebihi beberapa pesaing beratnya seperti Apple, Exxon dan Microsoft. Ingin tahu berapa nilai perusahaan ini? Nilainya tak kurang dari US$554 miliar atau sekitar Rp7200 triliun! Angka yang sungguh fantastis untuk sebuah perusahaan berusia 4 bulan.

Dan ternyata apa yang dilakukan oleh Larry dan Sergey sebagai pendiri Alphabet, hampir serupa dengan yang telah dicapai oleh Thomas Edison 120 tahun yang lalu. Mereka berhasil menyatukan beberapa perusahaan yang merupakan pionir di bidangnya masing-masing menjadi satu kesatuan besar dalam payung induk Alphabet.

Perusahaan tersebut antara lain, Google yang merupakan pionir dalam layanan mesin pencari internet, Calico yang merupakan pionir dalam hal teknologi anti penuaan, Nest Labs dengan bisnis smart home-nya, GV yang merupakan pionir di bidang robotik mobil otomatis, Google Fiber yang merupakan pengembang internet kecepatan ultra hingga 1 tera byte per second, Google X yang menjadi markas dari Project Loon and Project Wing serta Google Capital yang mendalami bidang investasi negara berkembang utamanya perusahaan di Cina dan India.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Google Menjadi Perusahaan Impian Banyak Orang

Tidak berlebihan jika pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin disebut sebagai Thomas Edison-nya masa kini. Karena mereka mampu memandang apa yang mungkin saja terjadi puluhan bahkan ratusan tahun ke depan. Visi yang tiada henti dari keduanya, mungkin akan menjadi batu pijakan peradaban teknologi masa depan yang tentunya akan mempermudah kehidupan manusia. Get Inspired!

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Ikuti Jejak Thomas Edison, Duo Google Sukses Kembangkan “Alphabet” Menjadi Perusahaan Terbesar Di Dunia”

Leave a Comment