advertise-scroll to continue

Dough.Nut ~ Melirik Uniknya Bisnis Kuliner Donat Jumbo

Dough.Nut
Image dari Daysoftheyear.com

Hampir sama dengan bidang bisnis lain, bisnis kuliner juga membutuhkan kreativitas yang tinggi serta inovasi agar mampu menghadapi ketatnya persaingan yang ada. Jika sebuah produk bisnis kuliner tidak mempunyai keunggulan atau keunikan, akan sangat sulit untuk menembus persaingan atau bahkan memperoleh kesuksesan besar.

Hal ini sangat dipahami oleh duo enterpreneur muda Salvaredo Wijaya Dewa dan Faizal Brahmantyo dalam mengembangkan bisnis kulinernya. Mereka yang saat ini menekuni #bisnis kuliner donat dengan nama Dough.Nut ini mengaku bahwa kreativitas dalam melahirkan inovasi merupakan hal wajib utamanya bagi mereka yang terjun ke dunia bisnis kuliner.

Dan keunikan yang mereka tanamkan pada produk bisnis mereka adalah, ukuran donat jumbo serta paduan berbagai rasa yang tentunya semakin menambah keunikan produk Dough.Nut. Selengkapnya informasi tentang usaha bisnis kuliner Dough.Nut bisa rekan-rekan simak pada artikel berikut ini.

Awal Mula Bisnis Dough.Nut

Sebagai lulusan dari akademi perhotelan, Salvaredo Wijaya Dewa tentu sudah tidak asing lagi dengan dunia kuliner. Bahkan setelah lulus dari pendidikan tersebut, ia memang sudah mempunyai pandangan untuk berbisnis kuliner. Bekerja sama dengan sang sahabat Faizal Brahmantyo, mereka mulai memikirkan ide bisnis kuliner apa yang cocok untuk dijalankan.

Akhirnya mereka tercetus ide untuk membuat bisnis donat. Dari situlah konsep untuk membuat donat yang berukuran jumbo mulai muncul. Alasan mengapa mereka membuat donat ukuran jumbo adalah, ingin memberikan sensasi kenikmatan menyantap donat tidak hanya dari variasi rasa namun juga kepuasan ukuran.

Artikel lain: Roti Ceria ~ Bermula Dari Proyek Kampus, 4 Sekawan Sukses Jalankan Bisnis Roti

Mengenal nama Dough.Nut sendiri, memang terbilang cukup unik. Nama ini sebenarnya merupakan pemisahan dari penyebutan bahasa Inggris donat namun dipisah menjadi dua yakni Dough yang berarti adonan dan Nut yang berarti gila. Jadilah donat yang memiliki ukuran tak lazim yakni hingga sebesar telapak tangan tersebut.

“Donat yang kami buat berukuran besar seukuran telapak tangan atau ukuran jumbo, dan juga pilihan rasa yg mungkin orang belum familiar,” ungkap Salvaredo.

Menggunakan Sistem Pre-Order

Hal unik lain yang nampak dari bisnis Dough.Nut adalah dalam hal sistem penjualannya. Hingga saat ini kedua pengembang Dough.Nut masih mempertahankan sistem penjualan online untuk semua produknya. Dari situ pelanggan yang ingin memesan bisa melakukan pre order sehari sebelum donat pesanannya dibuat.

Hal ini tentu memberikan keuntungan, yakni semua produk dari Dough.Nut dijamin tetap fresh karena dibuat dalam waktu yang tidak terlalu lama sebelum dikirim. Selain itu memanfaatkan adanya teknologi digital yang sudah semakin maju seperti saat ini, proses pemasaran online menggunakan sistem pre order nyatanya juga cukup mudah untuk dijalankan dan dapat mencakup pasar yang luas. Meski saat ini masih fokus untuk menjual produknya secara online, bisnis yang dimulai pada pertengahan tahun 2015 lalu ini tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang offline lewat gerai fisik.

“Disamping itu, tidak menutup kemungkinan bagi kami untuk membuka gerai toko di masa mendatang, untuk memudahkan pembeli agar bisa menikmati produk kami,” imbuhnya.

Baca juga: Roti Bakar 88 ~ Mengintip Legitnya Bisnis Kuliner Roti Bakar Spesial

Kiat Untuk Menghadapi Kendala Bisnis

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh Edo dan Faizal dalam mengembangkan bisnisnya adalah terjadi pasang surut baik dalam hal pemesanan hingga kondisi ekonomi indonesia yang ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar. Masalah semacam ini memang tidak bisa dihindari, dan pihak pengembang menyikapinya dengan cara terus mengembangkan inovasi agar bisnisnya tidak mengalami kemunduran.

Memasuki pertengahan tahun 2016, setelah lebih dari 1 tahun berjalan bisnis Dough.Nut telah menjangkau beberapa wilayah mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi serta beberapa wilayah di sekitarnya. Dengan jumlah pegawai mencapai 5 orang untuk membantu proses produksi, pengembang Dough.Nut mengaku dapat memperoleh omset bisnis sebesar Rp12 juta perbulan.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment