Delfi Ghozali ~ Sukses Berbisnis Miniatur, Setelah Melihat Potensi Pariwisata Lokal

Advertisement-Scroll to Continue
Delfi Ghozali, miniatur Tugu Khatulistiwa
Image dari Detik.com

Inspirasi bisnis selalu bisa datang dari mana saja tanpa terbatas tempat maupun waktu. Ketika seseorang benar-benar mencurahkan perhatian dan usaha besar, maka peluang usaha akan datang dan muncul dari arah yang tidak disangka. Seperti yang telah dialami oleh seorang pengusaha di bidang miniatur dan kerajinan hiasan bernama Delfi Ghozali.

Setelah mengikuti sebuah pelatihan usaha, ia kemudian melihat kembali peluang usaha yang ada di sekitar wilayah tempat tinggalnya. Dan akhirnya pria asli Provinsi Kalimantan Barat ini menemukan peluang untuk membuat miniatur dan hiasan khas Tugu Khatulistiwa. Dari situ ia mulai mengembangkan bisnis, bahkan perlahan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan omset mencapai 30 juta perbulan, inilah informasi selengkapnya dari bisnis miniatur Tugu Khatulistiwa milik Delfi Ghozali.

Bermula dari Sebuah Pelatihan Wirausaha

Sebelum terjun menekuni bisnis yang dikembangkan saat ini, Delfi Ghozali pertama kali mengikuti sebuah pelatihan wirausaha bertajuk pelatihan CEFE yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan provinsi Kalimantan Barat. Dalam pelatihan tersebut ia mendapatkan banyak ilmu dan juga inspirasi yang akhirnya mendorong dirinya untuk semakin semangat mencari #peluang bisnis.

Dari situlah Delfi mulai mencari peluang bisnis apa yang sekiranya pas dan dapat ia kerjakan. Dari hasil pencarian tersebut, ia terfikirkan untuk membuat hiasan miniatur berbentuk Tugu Khatulistiwa yang memang menjadi salah satu ikon provinsi Kalimantan Barat. Tugu penanda titik dimana Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa tersebut, tak dinyana justru membuka gerbang awal Delfi menuju kesuksesan.

Artikel lain: Safri Ali ~ Bermula Dari Rp10 Ribu, Kini Bisnis Kerajinannya Mampu Raup Puluhan Juta Perbulan

Ia mulai membuat hiasan miniatur Tugu Khatulistiwa dari bahan-bahan yang cukup sederhana. Selain miniatur, ia juga membuat kerajinan lain bertemakan Tugu Khatulistiwa diantaranya adalah gantungan kunci, plakat serta hiasan dinding. Semua produk tersebut dibuat dengan proses yang cukup sederhana namun tetap diberikan sentuhan khas Kalimantan yakni berbentuk ukiran.

Pemasaran Bisnis Delfi Ghozali

Setelah membuat produk yang dibandrol dengan harga sekitar Rp15.000 per itemnya tersebut, Delfi kemudian mencoba menawarkan ke beberapa toko yang ada di area PSP (Keboen Sajoek) Pontianak. Tempat tersebut memang dikenal sebagai lokasi penjualan kerajinan khas Kalimantan Barat.

Setelah proses pemasaran, ternyata sambutan dari para pedagang yang ada di area PSP sangatlah menggembirakan. Banyak penjual yang tertarik dan kemudian melakukan order beragam kerajinan tangan yang dibuat oleh Delfi. Dari situ ia semakin semangat untuk mengembangkan bisnis bahkan hingga membuat badan usaha Persero bawah nama brand Delia Accessories untuk memperkuat pondasi bisnisnya.

Setelah beberapa waktu berjalan, bisnis kerajinan miniatur Tugu Khatulistiwa milik Delfi semakin kebanjiran order dan membutuhkan proses produksi yang lebih besar. Dari situ ia mulai memperkerjakan 4 orang karyawan untuk memenuhi pesanan yang mencapai ratusan item per bulan. Dengan skala bisnisnya tersebut, ia mengaku bisa membuat tak kurang dari 100 miniatur Tugu Khatulistiwa dalam waktu 1 minggu.

Jika dilihat dalam hal persaingan #bisnis kerajinan khas Kalimantan Barat, memang produk milik Delfi tersebut mempunyai beberapa keunggulan. Selain dari segi harga yang cukup terjangkau, bahan yang digunakan untuk beberapa item juga belum pernah ditemukan pada produk kerajinan pesaing lain.

Seperti contohnya untuk membuat gantungan kunci Tugu Khatulistiwa, Delfi menggunakan bahan mika dan fiber yang belum dilirik oleh para pengrajin kerajinan lain. Selain itu keunikan juga muncul dari pemberian ukiran pada kaca Tugu khatulistiwa yang semakin mempercantik tampilannya.

Baca juga: Kuncarsono Prasetyo ~ Pendiri Sawoong yang Sukses Jalankan Bisnis Cinderamata Surabaya Tempo Dulu

Rintangan dan Perkembangan Bisnis Delia Accessories

Ketika ditanya mengenai rintangan bisnis yang pernah dialami, Delfi menceritakan bahwa dulu ia pernah mendapatkan order dari salah satu reseller sejumlah 100 item kerajinan. Namun setelah produk selesai dan diantar, ternyata sang reseller tidak membayar penuh semua barang tersebut. Dan ketika ditagih, dari waktu ke waktu ia hanya dijanjikan untuk segera dibayar. Namun Delfi paham bahwa kondisi tersebut pasti terjadi dalam menjalankan sebuah bisnis, jadi ia lebih memilih untuk ikhlas sebagai bentuk sedekah.

Saat ini dengan perkembangan usaha yang bisa dibilang cukup cemerlang, Delfi Ghozali sudah mampu menikmati hasil dari jerih bisnisnya. Selain itu ia berencana untuk menambah jaringan #reseller produk Delia aksesoris agar pemasaran produknya juga semakin luas.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment