advertise-scroll to continue

Dan Price, CEO yg Rela Gajinya Turun Hingga 90% Demi Menaikkan Gaji Pegawainya

Dan-Price-CEO-yg-Rela-Gajinya-Turun

Takjub dengan apa yang dilakukan dengan CEO yang satu ini. Rasanya tidak ada kata yang bisa mewakili kelapangan hatinya. Dia adalah Dan Price, seorang pemimpin dan pendiri perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembayaran Gravity Payments dari Seattle, Amerika Serikat. Kebanyakan dari seorang CEO atau pemimpin sebuah perusahaan tidak mempunyai pemilkiran seekstrim Dan Price.

Seorang CEO atau pemimpin dalam perusahaan tentu menginginkan laporan laba yang selalu meningkat dari perusahaannya. Namun beda dari CEO kebanyakan, Dan Price justru berpikir nyleneh dengan menurunkan gajinya sendiri demi karyawannya.

Kebijakan CEO Yang Sangat Mulia

Kebijakan yang diambil Dan Price ini didasari pada keinginannya untuk meningkatkan kesejahteraan dari seluruh karyawannya dengan menaikkan gaji mereka. Ia tidak ingin karyawannya mempunyai gaji atau penghasilan di bawah US$ 70.000 atau dalam rupiah sekitar Rp. 910.000.000,- per tahun demi kenaikan gaji karyawannya tersebut, Dan Price rela gajinya diturunkan sampai 90%. Yang pada awalnya gaji nya mencapai US$ 1 juta atau sekitar 13 miliar per tahun, setelah diturunkan menjadi US$ 70.000 atau Rp. 910.000.000,-. Tak hanya gajinya yang dipotong, sebagian keuntungan perusahaan pun digunakan untuk kesejahteraan karyawannya.

Kebijakan yang dibuat Dan Price tersebut membuat sekitar 30 anak buahnya mengalami kenaikan gaji sampai dua kali lipat dan juga menaikkan gaji 40 karyawan yang lain. Kebijakan yang baru ini diumumkan oleh Dan Price kepada seluruh karyawannya pada Senin awal pekan ini. Ketika diumumkan kebijakan tersebut, seluruh karyawan langsung bertepuk tangan dengan riuh. Namun ada juga karyawan yang tidak bisa langsung mengerti dengan kebijakan yang dibuat oleh bos-nya tersebut.

Philip Akhavan salah satu dari anak buah Dan Price yang gajinya meningkat sebesar 16% dari kebijakan ini, langsung menelepon istrinya. Akhvan yang tadinya memiliki gaji US$ 43.000, setelah kebijakan ini keluar gajinya meningkat menjadi US$50.000 per tahun. Bukan Akhvan saja yang tercengang dengan keputusan Dan Price tersebut.

Nydelis Ortiz seorang wanita berusia 25 tahun yang baru masuk pada Januari 2015 juga sangat gembira. Bahkan ia langsung menghubungi orang tuanya karena kebijakan si bos. Ia dan keluarga belum memiliki rumah semenjak pindah dari Puerto Rico ke AS. Gaji Ortiz sendiri naik dari 36.000 dolar menjadi 50.000 dolar yang bahkan lebih besar dari gaji kedua orang tuanya.

Motivasi Dan Price Dalam Menentukan Kebijakan

Dan Price adalah pemilik saham terbesar di perusahaan yang ia dirikan sejak ia kuliah dahulu. Perusahaan Gravity Payments berdiri sekitar sebelas tahun yang lalu yang didirikan Dan dengan modal yang ia peroleh dari meminjam uang kakaknya. Kebijakan ekstrim yang diambil oleh Dan ini muncul setelah ia membaca sebuah studi tentang kebahagiaan.

Studi tersebut menyebutkan bahwa kenaikan gaji, tambahan pendapatan bisa memberikan sebuah perbedaan yang sangat signifikan terhadap sisi emosional seseorang. Sejak saat itu Dan Price bertekad bulat untuk segera meningkatkan gaji anak buahnya bagaimanapun caranya.

Selain dari studi yang ia baca, keluhan dari para karyawannya tentang sulitnya mendapatkan sebuah rumah untuk ditinggali juga menjadi faktor pendorong Dan mengambil keputusan itu. Dengan kebijakan tersebut, Dan berharap bisa memberikan dorongan yang positif untuk mengangkat moral karyawannya.

“Saya mendengar itu setiap minggu, membuat saya menderita dalam hati,” begitu ucap Price.

Selain memangkas gajinya sendiri, Dan Price juga berjanji akan mengalokasikan 75 hingga 80 persen keuntungan perusahaan untuk kesejahteraan karyawannya. Gravity sendiri mungkin bukan perusahaan yang besar, namun langkah yang diambil oleh Dan Price merupakan keputusan yang sangat besar yang mungkin ke depan bisa berpengaruh terhadap cara pandang CEO dari perusahaan-perusahaan besar yang lain. Di AS sendiri, lazimnya CEO biasanya bergaji 300 kali lipat dari karyawannya.

Dengan kebijakan yang ekstrem tersebut, Dan Price berhasil menyampaikan kepada dunia, terutama dalam bisnis, bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang uang. Keuntungan atau laba perusahaan juga bukanlah satu-satu nya jalan untuk mendatangkan kebahagiaan. Kebahagiaan sesungguhnya justru hadir ketika kita bisa membahagiakan orang di sekeliling kita. Sudahkah kita melakukannya?

Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

3 thoughts on “Dan Price, CEO yg Rela Gajinya Turun Hingga 90% Demi Menaikkan Gaji Pegawainya”

Leave a Comment