advertise-scroll to continue

Chocoarts ~ Perjalanan Developer Game Lokal Hingga Diterima di Pasar Global

Image dari swa.co.id
Image dari swa.co.id

Untuk beberapa tahun mendatang, nampaknya perkembangan ranah bisnis game masih akan terus berkembang dan penuh dengan kejutan. Tidak hanya yang berbasis konsol ataupun game online, jenis game saku alias #mobile game nyatanya juga terus menyodok naik dalam hal kuantitas dan kualitasnya.

Melihat  besarnya potensi tersebut, nampaknya tidak salah jika saat ini semakin banyak pula jiwa muda yang tertarik pada bidang bisnis digital yang satu ini. Tidak hanya berkecimpung sebagai gamer, kini sudah banyak anak muda yang mampu membuat game secara mandiri,  bahkan sebagian bahkan bisa dikatakan telah berpretasi hingga ke lingkup global.

Salah satunya yakni developer game asal Indonesia, Chocoartas. Bermula dari kekalahan di ajang kompetisi game, justru menjadi batu pijakan penting karir developer game yang satu ini. Dikawal oleh  3 orang foundernya yakni Mega Denditya, Sely Haudy, dan Muhammad Husein, karya Chocoarts kini bahkan tidak hanya dirilis di pasar local namun juga menjadi incaran publisher game di Amerika dan Cina.

Kegagalan Tak Hentikan Semangat

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa awal mula perjalanan Chocoarts adalah ketika tim beranggotakan Mega Denditya, Sely Haudy, dan Muhammad Husein tersebut mengikuti sebuah kompetisi pembuatan #game sewaktu masih berkuliah di Universitas Indonesia jurusan IT.

Kala itu mereka mengerjakan project tersebut dengan antusiasme tinggi dan penuh dengan usaha keras. Tak heran jika mereka sangat yakin dengan hasil game besutan mereka bakal bisa tembus sebagai salah satu jawara. Namun apa mau dikata, harapan besar tersebut harus pupus. Mereka kalah bahkan game karya mereka tidak mampu membuahkan peringkat apapun.

Artikel lain: Nightspade ~ Developer Game dengan Segudang Prestasi Asal Tanah Pasundan

Semangat Baru Lahirnya Chocoarts

Setelah kegagalan tersebut, tak lantas mengendurkan semangat mereka untuk kembali membuat karya baru. Yang mereka lakukan adalah memeriksa kembali apa kekurangan dan kelemahan dari game yang mereka buat.

Semangat baru tersebut Nampak semakin menggebu selepas mereka menuntaskan pendidikan tinggi mereka. Dengan pendalaman seputar game secara otodidak dan praktek langsung menjadikan skill dan insting kreatif mereka semakin berkembang. Di tengah pengembangan karya game, ketiga pemuda tersebut kembali berfikir sebuah konsep yang akan menjadi visi Chocoarts ke depan.

Dari hasil elaborasi bersama, dicapailah kesepakatan bahwa fokus Chocoarts adalah menjadi developer game Indonesia terbaik tidak hanya di Indonesia namun juga hingga manca negara. Untuk mewujudkan visi tersebut, yang ingin diusahakan mereka adalah membuat game yang tidak hanya menarik untuk dimainkan namun juga membuka peluang besar untuk mendatangkan keuntungan.

“Kalau gamenya disukai banyak orang tapi tidak menguntungkan ya perusahaannya tidak jalan dong, makanya kita sering mengeluarkan game berbayar,”  ungkap Mega, salah satu founder Chocoarts.

Perkembangan Bisnis Chocoarts

Beranjak dari situ, beberapa karya mulai ditelurkan dari tangan-tangan kelompok pemuda kreatif tersebut. Dan salah pencapaian besar Chocoarts adalah pada waktu membuat game mobile bertema sepak bola hasil kerjasama dengan klub asal Bogor Persikabo. Proyek yang dijalankan pada tahun 2012 tersebut menjadi salah satu pembuktian kapasitas dan kualitas Chocoarts sebagai sebuah developer.

Selain itu misi untuk membuat game yang menarik serta provitable juga dibuktikan dalam game ini. Pasalnya dengan memainkan game dengan target utama penggila bola di kawasan Bogor tersebut, pemain yang mendapat highscore bisa menukarkan hadiahnya dengan voucher khusus acara klub Persikabo.  Dari situ proyek yang juga didukung oleh vendor perangkat telekomunikasi Nokia tersebut terbukti mampu menggerakkan ladang bisnsi baru secara lebih fun dan modern.

Tak berhenti di tanah sendiri, ekspansi bisnis Chocoarts diwujudkan dengan menjalin kerjasama dengan publisher game yang ada di China dan Amerika. Namun jalan untuk mendapatkan akses tersebut diakui oleh para foundernya tidak mudah.

Baca juga: 8 Startup Developer Game Smartphone Tersukses Di Indonesia

Awalnya untuk bisa mendapatkan perhatian dan kepercayaan publisher asing, mereka harus rajin mengirimkan konsep dan contoh game untuk diseleksi. Namun kini setelah mendapatkan kepercayaan, prosesnya lebih mudah. Tinggal mengirimkan ide game, ketika disetujui baru pihaknya akan mengerjakan game tersebut.

Dari laman resminya Chocoarts.com, saat ini mereka telah membuahkan cukup banyak karya diantaranya 2 game #iOs Almightree dan Flow the Cloud, serta 2 game berbasis Nokia yakni Keto Fantasy dan Keto Adventure.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Chocoarts ~ Perjalanan Developer Game Lokal Hingga Diterima di Pasar Global”

  1. Kita patut mengapresiasi, sudah banyak anak-anak muda kita yang kreatif dan mumpuni di bidang teknologi dan informasi. Game, tidak boleh dianggap sebelah mata. Bila kita arahkan, malah bisa menjadi metode pembelajaran yang positif bagi anak-anak. Muatan game, ke depan sebaiknya dibuat mendidik dan bisa menjadi terobosan dalam dunia pendidikan. Ini hemat saya saja mas.

    Semoga kita bisa menjadi negara maju dalam bidan Iptek.

    Reply

Leave a Comment