Cermati Ciri-Ciri Tindak Ghost Shopping yang Dapat Merugikan Toko Online Anda

Advertisement - Scroll to Continue

ghost shooping 1

Pada salah satu artikel terdahulu, kita pernah sedikit membahas tentang fenomena adanya tindakan ghost shopping. Sedikit mengulas kembali, Ghost Shooping adalah sebuah tindakan seseorang atau mungkin pesaing bisnis yang berpura-pura melakukan pembelian atau pemesanan namun sebenarnya menyimpan maksud lain di balik upaya tersebut. Umumnya bagi pesaing bisnis, tindakan tersebut dilakukan untuk mengetahui harga produk dari rival bisnis atau lebih parah lagi untuk meniru detil bisnis, seperti dari produk, konsep penjualan, hingga pricing (penetapan harga).

Nah untuk para pelaku bisnis yang mempunyai #toko online, perilaku ghost shooping tentu akan memberikan dampak negatif yang sangat merugikan. Bahkan ada juga kasus di mana si pelaku menjalankan modus pemesanan dalam jumlah sangat besar. Namun setelah proses mengadaan barang siap, si pemesan tersebut raib begitu saja padahal proses produksi sudah memakan sejumlah biaya.

Artikel lain: Mengulas Pentingnya Upaya Tracking Visitor Pada Bisnis Online

Nah, sebagai upaya pencegahan agar tidak menjadi korban tindak ghost shooping, berikut ciri-ciri tertentu yang bisa kita kenali sebelum bertransaksi dengan mereka. Utamanya untuk rekan-rekan yang menjalankan bisnis toko online, sangat penting mengetahui informasi berikut ini.

1. Mengajukan Tawaran Dengan Harga Tak Masuk Akal

Hal pertama yang bisa kita amati dari para pelaku ghost shooping adalah bagaimana mereka melakukan penawaran harga produk yang kita jual. Umumnya dalam menentukan harga produk, kita sudah menghitung dengan rinci dalam segala aspek bahwa harga tersebut adalah harga yang pas dengan produk kita. Oleh karena itu ketika harga tersebut ditawar dengan rentan yang terlalu jauh, kita wajib mulai waspada.

Kadang kala pelaku ghost shooping menawar dengan harga serendah-rendahnya hanya untuk mengetahui berapakah batas terendah dari harga produk kita. Dan memang hanya itu tujuannya, meski nanti telah terjadi kesepakatan, mereka justru tidak melanjutkan transaksi tersebut.

2. Profil yang Tidak Jelas

Ini menjadi ciri kedua yakni profil pembeli yang tidak jelas.  Ketika seseorang memang berniat untuk menjalankan transaksi dengan baik, tentu mereka tidak sungkan untuk menyampaikan informasi profil dengan lengkap dan jelas kepada kita.

Terkadang ada orang yang melakukan upaya transaksi dengan menggunakan nama tidak asli serta informasi yang tidak jelas pula. Namun memang di sinilah letak sulitnya mengenali mereka yang mempunyai niat buruk dengan tindakan ghost shooping. Oleh karena itu kita harus waspada, dan penggunaan informasi profil pembeli yang tidak jelas bisa menjadi alarm pertama bagi Anda.

3. Konsumen yang Berbelit-Belit

Ciri ketiga yang bisa kita amati dari seseorang yang ingin melakukan ghost shooping adalah terlalu berbelit-belit. Nah, dalam hal ini pengertian ghost shooping lebih ditujukan bukan pada  pesaing bisnis, namun seorang konsumen biasa yang sebenarnya tidak punya keinginan membeli dan hanya ingin bertanya-tanya.

Tindak ghost shooping seperti ini memang tidak terlalu merugikan kita, namun jika banyak konsumen seperti ini tentu waktu, tenaga dan biaya komunikasi kita akan terbuang percuma. Trik yang bisa digunakan untuk menangkal konsumen ”tidak serius” seperti ini adalah dengan membuat informasi lengkap tertulis mengenai segala hal tentang #bisnis online kita. Ketika ada yang bertanya, kita bisa langsung mengarahkan mereka untuk membaca keterangan tersebut.

Baca juga: 6 Tips Meningkatkan Kesan Positif Bisnis Online Anda

4. Tiba Hilang Putus Kontak

Ini menjadi masalah berikutnya yang sangat sering terjadi pada dunia bisnis, utamanya jual beli online yang dimana para pelakunya tidak berjumpa secara langsung. Awalnya hubungan komunikasi memang berjalan dengan lancar, namun setelah beberapa waktu kontak semakin sulit di hubungi bahwa lenyap.

Untuk masalah yang satu ini, kita juga tidak boleh gegabah dan langsung menjustifikasi bahwa mereka yang putus kontak hanya berniat buruk. Karena terkadang ada kalanya putus kontak tersebut terjadi karena alasan lain, seperti konsumen tersebut terlalu sibuk, sedang sakit atau bisa juga hilangnya alat komunikasi mereka.

Akan lebih bijak kita telusuri terlebih dahulu. Jika memang masih nampak iktikat baik dari konsumen tersebut, maka proses transaksipun bisa dilanjutkan. Namun jika memang sudah nampak tindak ghost shoopingnya, kita bisa mulai memasukkan informasi kontak tersebut pada daftar hitam bisnis online yang kita jalankan.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

2 thoughts on “Cermati Ciri-Ciri Tindak Ghost Shopping yang Dapat Merugikan Toko Online Anda”

  1. Sudah sering terjadi kepada saya, para pemesan itu seperti nya pesaing usaha atau memang pelaku mau buka usaha serupa, jadi dia tanya tanya soal harga, berapa lama waktu pengerjaan, minta kirimin gambar contoh, dan lebih parah lagi pernah ada yg minta kirimin file mentahan (psd, corel) cetak undangan yg katanya buat perbandingan kualitas dengan percetakan lain, padahal mereka itu di duga kuat ingin tau patokan harga usaha cetak dan harga jual nya.

    Reply
  2. ane juga pernah ngalami kasus seperti itu, tapi tetep saya temui di tempat janjian COD untuk buktikan bahwa toko kami memang benar-benar ada, dan pembeli nya gak iseng lagi

    Reply

Leave a Comment