advertise-scroll to continue

CEO GoJek dan Bukalapak Bicara Tentang Sesuatu Yang Harus Dihindari Oleh Founder Startup

mendirikan startup
Image dari Actuate.com

Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi yang sangat luar biasa untuk perkembangan bisnis #startup. Beberapa tahun belakangan mulai bermunculan startup digital di tanah air yang memang sangat menggebrak dan mencoba memenuhi cerug kebutuhan yang ada di pasar melalui bisnis dengan berbasis aplikasi online. Salah satu yang sangat fenomenal tentu saja adalah kemunculan GoJek yang digawangi oleh CEO nya Nadiem Makarim.

Di bidang lain, yaitu pada bisnis #ecommerce, juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan yang salah satu yang terbesar adalah Bukalapak dengan CEO nya Achmad Zaky. Kedua bisnis tersebut, Gojek dan Bukalapak, tentu tidak begitu saja menjadi besar. Ada proses perjalanan yang tidak sulit yang kemudian membawa mereka pada tahapan sampai sejauh ini.

Nah, beberapa waktu yang lalu, kedua CEO dari perusahaan digital tersebut berbagi tips dan pengalaman mereka tentang sesuatu yang harus dihindari oleh founder letika mengembangkan sebuah startup, perhatikan di bawah ini.

1. Berusaha Membuat Sesuatu yang Sudah Ada

Nadiem Makarim menjelaskan bahwa ketika Anda ingin mendirikan startup, jangan hanya berpikir untuk membuat sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Nadiem mencontohkan, jika sudah ada GoJek dan Bukalapak, jangan sampai Anda hanya berfokus dan berusaha membuat #GoJek dan Bukalapak saja. Karena, menurut Nadiem, perlu disadari bahwa membangun platform seperti GoJek dan Bukalapak bukan semata-mata untuk mencari keuntungan saja, namun lebih dari itu adalah niatan untuk mengubah kebiasaan dari masyarakat itu sendiri.

Senada dengan Nadiem, Achmad Zaky pun juga demikian, menurutnya, masih ada banyak niche spesifik yang belum dilirik dan diseriusi, dan itu adalah peluang bisnis yang sangat bagus dan Anda sebagai founder bisa mendominasi di sana.

Artikel lain: Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Resign Demi Mendirikan Startup

2. Terlalu Senang Dengan Pendanaan

Kebanyakan yang terjadi ketika seorang founder startup mendapatkan pendanaan tentu sangat senang. Hal ini pun juga pernah dialami oleh Nadiem, ketika ia mendapatkan pendanaan, ia merasa sangat senang dan terlalu bahagia.

Namun Nadiem mengatakan bahwa ia langsung sadar bahwa uang tersebut bukanlah miliknya, namun milik investor yang harus dikembalikan. Jangan lantas ketika startup Anda mendapat pendanaan kemudian Anda berpesta pora dengan tim Anda, itu sangat salah. Nadiem menjelaskan yang seharusnya dilakukan ketika mendapat pendanaan adalah segera melakukan analisa, ketika ada peluang yang menguntungkan segera keluarkan dana Anda untuk itu.

Terlalu menghemat dan pelit mengeluarkan dana juga tidak bagus, yang terpenting menurut Nadiem adalah bagaimana memanfaatkan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk perkembangan startup. Hal ini juga dibenarkan oleh Achmad Zaky CEO Bukalapak.

3. Terlalu Boros Pada Pembiayaan Marketing

Marketing adalah bagian yang sangat penting dalam mengembangkan sebuah startup. Namun demikian, Nadiem mengingatkan bahwa jangan terlalu menghabiskan dana Anda untuk biaya marketing karena ini nisa menjadi sumber pemborosan. Yang harus dilakukan adalah menganalisa dan mengenal lebih dalam tentang produk Anda sendiri.

Menurut Nadiem, jika produk Anda termasuk yang banyak pesaing, maka Anda harus banyak mengeluarkan biaya pada marketing. Namun jika produk Anda fokus pada sebuah niche tertentu, maka Anda bisa sedikit mengeluarkan biaya marketing.

Untuk memastikan hasil optimal dari marketing, manurut Zaky seorang founder harus memperhatikan setiap statistik yang ada. Anda harus memperhatikan kanal #promosi mana yang paling berpengaruh positif. Ketika Anda sudah mengetahuinya, maka Anda bisa menambahkan anggaran untuk kanal tersebut. Zaky juga menyarankan agar selalu memeriksa jumlah pengguna yang kembali menggunakan produk startup Anda.

Baca juga: Belajar dari Startup Lokal, Inilah 6 Hal yang Wajib Dimiliki CEO Startup

4. Tidak Segera Melakukan Perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang alami, tidak perlu seorang founder mencemaskan hal itu. Bahkan menurut Nadiem, sebuah startup tidak perlu membuat rencana bisnis yang terlalu panjang, karena perubahan pasti akan terjadi setiap hari. Nadiem pun menjelaskan bahwa awal ia mendirikan GoJek, ia bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan, ia hanya mendengarkan masukan dari para konsumen setiap hari, dan dari situ ia terus melakukan perubahan untuk lebih baik.

Zaky pun juga menegaskan bahwa perubahan adalah sesuatu yang wajar. Ia mengumpamakan bahwa membangun sebuah startup sama halnya dengan seorang pemburu di tengah hutan. Jadi ketika di satu hutan tidak ada hewan yang diburu, yang harus dilakukan adalah berpindah dan mencari hutan yang ada hewan buruannya.

Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

5 thoughts on “CEO GoJek dan Bukalapak Bicara Tentang Sesuatu Yang Harus Dihindari Oleh Founder Startup”

  1. Beberapa point di atas sederhana namun efeknya sangat besar dan bisa menjadi bahan pertimbangan

    Pernah dengar dari om Zaky ” saya fokus ke bisa bukan uang kalau uang bisa habis kalau ilmu tidak akan pernah habis “

    Reply
  2. kalo di pikir2 pikir,,, poin nomor 4 tuh sudah menjadi tradisi, biasanya kalo sudah mapan,,, ya sudah,,, gak perlu lagi perubahan. ternyata pikiran tersebut keliru ya

    Reply
  3. berpindah hutan yang ada buruannya,

    atau berburu binatang yang ada.

    intinya how to make sales and monetize ! :3

    Reply

Leave a Comment