advertise-scroll to continue

Cekeran Midun ~ Resto Ceker Ayam yang Sukses dari Kota Kembang Bandung

cekeran midun
Image dari Twitter.com

Menu ceker ayam memang selalu menarik buat para pecinta sajian olahan ayam. Meski beberapa orang juga banyak yang kurang menyukainya, namun dengan kreativitas dalam memadukan bumbu dan kombinasi bahan maka bisa jadi menu ceker ayam bisa menarik banyak orang. Menu ceker ayam memang belum terlalu familiar bagi kebanyakan orang. Buktinya banyak resto yang belum berani menjadikan menu ini sebagai menu utama.

Tapi di tangan Rizki Pratama Putra, menu ceker ayam disulap menjadi sajian yang menarik dan juga dicintai oleh seluruh konsumennya. Selain itu Rizki juga berani menjadikan  menu ceker ayam ini sebagai menu andalan dan menu utama di restonya. Usaha yang didirikan Rizki pada 4 Februari 2013 silam dengan menu utama ceker ayam ini sendiri dinamakan Cekeran Midun.

Lalu seperti apakah usaha Cekeran Midun yang dirintis oleh Rizki ini? Berikut ulasannya.

Jaga Kualitas Bahan Baku Ceker

Nama Midun sendiri berasal dari nama panggilan Rizki sewaktu ia kecil. Dalam menjalankan resto ini Rizki selalu menjaga kualitas bahan baku ceker. Jadi setiap bahan baku ceker dari pemasok yang masuk ke restonya, Rizki selalu mengontrol kualitas dengan SOP yang sistematis. Pemasok ceker dari restonya sendiri rata-rata adalah pemasok restoran ayam cepat saji dengan kisaran harga Rp 16-18 ribu per kilonya. Menurut Rizki yang hobi menjelajah dunia kuliner dan otomotif kualitas ceker akan sangat penting untuk membantu usahanya lebih berkembang.

Artikel lain: Wingstop ~ Andalkan Variasi Rasa, Kunci Sukses Bisnis Kuliner Ayam Goreng Khas Amerika Ini

Hadirkan Resto dengan Konsep Hiburan yang Menarik

Sesuai dengan namanya Cekeran Midun menghadirkan menu utama ceker ayam. Dalam menjalankan bisnisnya agar menarik pengunjung, Rizki sengaja membuat restonya nampak menarik disetiap harinya. Cara untuk menjadikan resto Cekeran Midunnya menarik Rizki kemudian membuat konsep hiburan yang berbeda disetiap hari. Sebut saja pada hari Senin, Cekeran Midun menghadirkan konsep MidunKakoet, lalu hari Selasa ada MidunDayDut dan MidunBilingual.

Hari Rabu sendiri resto cekeran Midun menghadirkan MidunNgadalang. Sedangkan hari Kamis ada MidunKliwon yang digelar setelah Maghrib. Kemudian hari Jumat ada MidunDugem dan hari Sabtu ada MidunBobogohan. Terakhir hari Minggu ada resto Cekeran Midun mengadakan konsep MidunChallenge.

Pelayanan yang Juga Menarik

Tak hanya sebatas pada tampilan resto pada konsep hiburannya, Rizki juga membuat para pegawainya yang berjumlah 71 orang ini mengenakan properti sesuai konsep. Seperti pada saat Midun Ngadalang pada hari Rabu maka semua kru atau anggota tim Cekeran Midun akan memakai kostum wayang.

Kemudian saat Midun Kliwon pada hari Kamis maka semua pegawai akan semua berpakaian horor dengan hanya ada penerangan lilin karena lampu resto yang dimatikan. Semua yang dilakukan ini menurut Rizki yang merupakan Sarjana Manajemen Bisnis dari Universitas Widyatama, Bandung dimaksudkan agar bisa menarik konsumen.

Bagi pengunjung yang tidak suka ceker, resto Cekeran Midun sendiri memiliki menu lain seperti Wingsy (olahan sayap ayam), Miedun dan Mieun (olahan mie telur dan bihun dengan toping yang bisa dipilih sesuai selera para balad), dessert dan special drink. Dengan harga yang tidak terlampau mahal pada kisaran harga Rp 12-35 ribu per menu ternyata semua hal yang dilakukannya telah mampu membuat para pelanggan ketagihan untuk datang kembali.

Baca juga: Chikrez ~ Franchise Menguntungkan Bisnis Kuliner Ayam Krispi

Pencapaian Usaha Cekeran Midun

Dari keberhasilannya membuat pengunjung datang kembali, maka dalam 3 tahun berdiri Cekeran Midun telah mampu bersaing dengan #bisnis kuliner asing Bandung lainnya. Maka dengan penjualan yang bisa mencapai 996 orang di saat weekday dan naik mencapai 1,620 orang di akhir Minggu, omset usaha pun bisa mencapai Rp 600 juta setiap bulannya. Untuk cabang sendiri, Rizki telah mampu memiliki empat cabang di kota Bandung dan Cimahi.

Dengan jumlah yang cukup pesat ini tiap resto dalam sehari bisa menghabiskan rata-rata sebanyak 2-3 kuintal ceker ayam. Namun sebelum sukses seperti sekarang tentunya Rizki mengaku mengalami kendala-kendala dalam usahaya ini. Tapi dengan semangat dan kerja kerasnya, Rizki mampu membuat Cekeran Midun cepat memperoleh balik modal di usaha awalnya dengan cepat.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

1 thought on “Cekeran Midun ~ Resto Ceker Ayam yang Sukses dari Kota Kembang Bandung”

  1. Assallaamualaikum
    Boleh minta contac nya? Untuk info awal,
    Seperti nya di Cirebon ceker digemari juga,
    Terima kasih,
    Salam

    Reply

Leave a Comment